Part 1

220 10 0
                                    

Happy Reading!!!

🍁🍁🍁

Arabella Putri Adamaris gadis cantik, pintar dan juga kuat. kedua orang tuanya yang sangat gila kerja, Ayahnya pemilik Adamaris Company yang bertempat di luar kota dan mamanya yang sibuk mengelola butik miliknya sendiri. Mereka yang selalu sibuk dan kadang sampai tidak pulang, hingga melupakan anaknya yang membutuhkan sosok kedua orang tuanya.

Ara sejak kecil tumbuh dengan rasa iri dihatinya dan lapar akan kasih sayang. Hidup dalam bayangan gelap dari keluarga yang bahagia, berharap mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Mungkin orang-orang berpikir akan sangat menyenangkan, bahagia dan beruntung jika berada di posisi Ara. Harta yang berlimpah, kehidupan mewah dan kedua orang tua yang berlatar belakang mapan, cantik dan kaya raya. nyatanya Ara tidak pernah merasakan itu sedikit pun. Ya, memang dia tidak kekurangan soal materi tetapi tidak dengan cinta dan kasih sayang keluarganya.





Pagi ini Ara tengah bersiap-siap untuk pergi ke butik mamanya, dia berencana akan mengambil gaun untuk hari wisuda lusa nanti.

Ara turun ke lantai bawah dan mendapati bi Lastri yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Pagi bibi" sapa Ara dengan senyuman hangat.

"Pagi juga non Ara" balas bi Lastri.

"Mama sama papa ngga pulang ya bi?" Tanya Ara.

"Tuan tidak pulang non, tapi nyonya tengah malam pulang mengambil barang lalu pergi lagi non" jawab bi Lastri.

"Yaudah bi, Ara mau sarapan dulu abis itu Ara mau ke butik mama" ucap Ara memberi tahu bi Lastri.

"Iya non" balas bi Lastri.

🍁🍁🍁

Di perjalanan menuju butik mamanya, Ara mengendarai mobil sendiri dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di butik, Ara memarkirkan mobilnya lalu masuk kedalam butik mewah mamanya yang berada di Jakarta.

Ara berjalan memasuki butik dengan senyuman menyapa para karyawan yang bekerja di butik ini.

"Mama ada di ruangan tidak mba Lia?" tanya Ara sesampai di meja kasir.

"Bu Sintya ada di dalam non Ara" jawabnya.

Setelah itu Ara langsung menuju ruangan mamanya.

*Tok Tok Tok
Ara mengetuk ruangan pintu mamanya.

"Masuk" ucap mamanya didalam ruangaan yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Mama"panggil Ara yang membuat mamanya menoleh melihat Ara yang berjalan ke mejanya.

"Ara, ada apa pagi-pagi kesini?" Tanya mamanya kaget karena Ara tidak memberi tahu akan kesini hari ini.

"Ara mau ngambil gaun yang kemarin bilang ke mama" jawab Ara.

"Tanyakan saja pada Lia, mama sudah menyiapkannya untukmu" ucap mama.

"Oh iya, mama bisa datang ke wisuda Ara kan nanti lusa dengan papa?" Tanya ara dengan nada berharap.

"Mama tidak bisa memastikan, lusa nanti mama juga ada meeting penting di luar kota. Tapi untuk papamu kamu tanyakan langsung saja" jelas mamanya.

Ara menghela nafas kecewa mendengar ucapan mamanya. Sepertinya dia tidak boleh berharap lebih akan hadirnya mama papanya lusa nanti.

"Yaudah. Ara mau langsung pulang aja setelah mengambil gaun" ucap Ara sekaligus pamit.

"Iya, hati hati di jalan" jawab mamanya.

Ara keluar ruangan mamanya dengan tatapan kecewanya. Dia langsung menghampiri mba Lia untuk mengambil gaunnya.

"Mba Lia tolong ambilkan gaun yang mama siapkan buat Ara" suruh ara.

" Iya non, tunggu sebentar" jawab Lia.

Selang beberapa menit, Lia menghampiri Ara dan memberikan gaun itu padanya.

"Ini non gaunnya" ucap Lia sembari menyerahkan gaun tersebut.

"Terimakasih mba Lia. Ara mau langsung pulang" jawab ara.

"Iya sama-sama non, dan hati hati di jalan" balas Lia .

🍁🍁🍁

Setibanya di rumah Ara langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.

Di dapur dia bertemu bi Lastri yang sedang membereskan dapur.

"Non Ara sudah pulang. Non mau makan apa nanti bibi siapkan" tanya bibi ketika melihat Ara

"Gausah bi, nanti malam aja. Ara ke kamar dulu mau istirahat" jawab Ara

"Yasudah kalo gitu non. Panggil bibi kalo butuh sesuatu" balas bi Lastri

"Iya Bi" jawab Ara dengan senyuman dan langsung naik ke atas menuju kamarnya.

Terimakasih sudah membaca.

Jangan lupa vote dan komen ya, hehe.

Sampai jumpa lagi👋

Wanita TangguhOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz