12

1.2K 139 15
                                    

"Buna? Buna ga sayang jisung lagi?" Lirih nya dihadapan sang ibu.

"Buna..jisung ga kuat lagi di dunia ini..jisung mau mati aja.. Biar bisa bareng buna."

Pria cantik barbaju putih itu hanya tersenyum.

Jisung menangis dihadapannya."Buna, jisung ga tahan lagi,jie gatau yang mana yang benar dan salah.."

"Buna jisung takut mimpi buruk lagi.. Jie gamau tidur lagi."

Bocah itu menangis tersedu sedu di depan potret besar ibunya di ruang khusus.

Ia menangis meraung-raung di ruang kedap suara itu.

___

"Kak jaemin,berdasar pengelihatan ku,anak kakak yang bernama jisung itu sering keluar dari ruangan ibu ku." Ujar dongpyo.

Jaemin menatap bingung."ibu mu?"

"Iya dia dokter son wendy,Psikiater di neo hospital." Jawaban dongpyo membuat jaemin kaget, jadi dihadapannya ini anak kak wendy?kakak kelas tukang fujo nya dulu?

"Dia ke ruang ibu ku setiap hari rabu setelah pulang sekolah."

....

Jeno sudah tidur di sofa kamarnya sejak 1 jam yang lalu,ia terlalu lelah untuk pindah ke kasurnya.

Ia masih lengkap dengan balutan kemeja soft blue dan celana dasar nya.

Guratan lelah begitu terlihat di wajah tampan itu.

Seorang pria manis berjalan menghampirinya dan berjongkok tepat di depan wajah terlelapnya.

"Kamu terlihat lebih kurus sejak terakhir kali kita bertemu ya.. " lirih orang itu sambil tersenyum teduh.

Ia melihat Jeno sepertinya terganggu dalam tidur nya, wajah itu terlihat tak nyaman.

"Bodoh." Jaemin mendorong jari telunjuk dan tengahnya ke jidat Jeno.
Ia tersenyum melihat wajah itu kembali tenang.

"Kenapa kamu ga mempedulikan tubuh mu lagi?kemana delapan kotak milikmu?kau kurus sekali." Omelnya pelan.

"Aku tidak berani bertemu denganmu,aku takut kau tak akan percaya dan mengusirku.." Lirih nya, ia mengelus rahang tegas sang suami yang semakin tirus.

Cup

Ia mendaratkan ciuman singkat di bibir Jeno lalu menatapnya lagi sambil tersenyum.

Jaemin menatap sofa yang menjadi tempat tidur Jeno,itu agak keras apa Jeno tidak pegal-pegal saat bangun?

Jaemin jadi membayangkan Jeno yang berjalan bungkuk seperti kakek kakek.

Tak sadar dirinya terkekeh pelan.

Ia berusaha memindahkan kan Jeno ke ranjang dengan hati-hati,ia menggendong Jeno dengan susah payah.

"Hih berat sekali." Oceh nya setelah membaringkan Jeno di ranjangnya,ia melihat sekeliling kamar,ia masih menemukan potret dirinya dan kedua orang tersayang nya itu saat jisung baru masuk taman kanak-kanak.

Ia tersenyum haru,ia juga melihat foto dirinya sendiri di atas nakas.

Ia cukup tau Jeno masih mencintai nya.

"Jeno,aku pulang dulu lain kali aku mengunjungi mu lagi." Bisiknya di telinga Jeno.

Namun belum sempat, ia bangkit,sebuah tangan mencekal nya dan menarik nya membuat tubuh itu jatuh di ranjang jeno.

Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Jeno.

Pria itu masih mengerjap pelan sambil mengkukung orang dibawahnya.

•Hello My Wife•||NoMin•Where stories live. Discover now