(37) 7. Ups! Tanda-Tanda! 3

332 104 66
                                    

Voni celingak-celinguk pas dengar riuh di depan. Ternyata berasal dari Jordi yang baru balik. Di belakangnya ada Gyo yang lagi tergelak sambil menepuk sang kakak. Entah deh apa yang baru saja mereka bicarakan.

Ehm. Kak Ugo nggak ikutan?

Sempat mikir kalau Jordi bakal ngumpul sama teman-temannya, ternyata nggak. Voni kirim pesan ke Ugo dan ternyata cowok itu malah belum balik kerja, lembur.

Voni mencibir melihat foto yang dikirim Ugo. Bisa-bisanya nyaris tengah malam gitu, eh dia malah pamer makan sate? Nggak termaafkan.

Kak Ugooo:
Lain kali deh aku ajak.
Satenya enak.

Voni:
Kalau gitu, kita kenalan ulang.
Halo, Kak 🤭
Nama aku Voni 🥰

Kak Ugooo:
Hahaha.
Tidur sana.
Sudah malam.

Kebetulan sih Voni udah nguap. Dia pun bersiap tidur setelah percakapan via pesan itu berakhir. Nggak melewatkan rutinitas perawatan wajah di malam hari, dia pun merebahkan tubuh beberapa saat kemudian. Mata terpejam dan ekspresi wajahnya terlihat tenang.

Voni kelihatan damai. Tidurnya nyenyak dan bangun dengan suasana hati yang bagus. Kayaknya istirahat yang cukup memang sangat diperlukan untuk menciptakan energi positif.

Sayangnya energi positif itu kayak kabur pas Voni sampe di GALAXY. Entah kenapa, tapi pas matanya ketemua sama Tora eh dia langsung buang napas.

"Udah datang, Ni?"

Voni ngangguk acuh nggak acuh. Dia langsung lewat aja dan menuju meja, duduk. Di luar perkiraannya, ternyata Tora nyusul.

Mata Voni terpejam dramatis. Dia lagi nggak mau ngomong sama Tora. Nggak tau deh. Cuma bawaannya kayak malas gitu.

"Kamu masih marah ya sama kejadian kemaren?"

Voni melirik. "Nggak tau."

"Astaga."

Bola mata Tora berputar malas. Dia buang napas dan buru-buru duduk di sebelah Voni.

"Mau sampe kapan kamu marah gini? Ya ampun, Ni. Cuma perkara naik ojol aja bisa buat kamu begini? Ck. Childish banget sih."

"Childish?"

Satu kata itu mengalun penuh irama dari bibir Voni. Matanya membesar dan melihat Tora nggak percaya.

"Bisa-bisanya kamu ngomong aku childish? Kamu tinggalin aku gitu aja di parkiran, Tor. Kamu pergi aja kayak nggak peduli. Bahkan kamu nggak ada nanya kabar aku gimana. Aku udah sampe atau belum, kamu nggak tanyain."

"Cuma perkara begitu saja? Kamu udah gede, Ni. Ya harusnya kamu bisa jaga diri."

"Seenggaknya kamu kan bisa tanyain keadaan aku, Tor. Kalau kamu beneran sayang aku, seharusnya kamu kepikiran. Apa aku beneran udah sampe rumah atau paling nggak nih. Apa aku udah dapat ojol? Kenyataannya nggak."

Kalau diingat-ingat lagi, kok rasanya agak nyelekit gitu ya? Bukannya apa, tapi lagi-lagi pesan dan omongan Ugo mutar-mutar di kepala.

"Kamu nggak ada peduli-pedulinya sama aku sementara orang lain lebih khawatir sama keadaan aku."

"Ni, aku bukannya nggak peduli. Kamu kan tau aku buru-buru mau ngajar jam tujuh."

"Habis itu? Bahkan sampe besok paginya pun kamu nggak ada nanyain, Tor. Apa kamu nggak kepikiran kalau bisa saja aku kenapa-napa di jalan?"

Tora gelagapan dengan tudingan Voni. Dikit banyak buat dia merasa aneh juga sih.

"Kamu kenapa sih, Ni? Cuma perkara begini saja bisa sampe panjang."

Hunky Dory 🔞 "FIN"Where stories live. Discover now