•MV1•

35 8 1
                                        

Langit biru ibu kota jakarta kini berganti dengan malam yang gelap, di bawah terangnya bulan dan bintang.
Di kediaman Dineschara, sedang mengadakan pesta perayaan untuk tuan abirama, Yang baru saja tiba di indonesia kemarin.

Seorang gadis dengan gaun biru laut, terlihat tengah berlari kesana kemari dengan sebuah kotak  di tangan nya.

Di susul dengan tiga anak kecil, yang mengejar nya. "KAKAK! aku mau permen yang dari  pipuuuu!!!"Teriak salah satu dari mereka.

" Iya! Aku juga pengen, itukan hadiah dari pipu buat kita semua. Bukan buat kakak aja" Teriak salah satu nya lagi.

"Kalo mau, coba.aja ambil! " Ucap gadis itu dengan nada mengejek. Ia dengan cepat berlari  ke arah kolam renang yang kini sudah banyak tamu undangan.

Teriakan dari seorang wanita, menginterupsi gadis dan anak anak kecil itu untuk berhenti berlarian "GISTARA! JANGAN LARI LARI" Teriakan itu membuat gadis yang bernama gistara dan anak anak kecil itu seketika berhenti dan menoleh ke arah suara tersebut.

Disana ibunya, memasang wajah kesal sambil menatap tajam padanya. Gistara tersenyum canggung sambil cengengesan "hehe, bunda".

Sedangkan ketiga anak kecil tersebut malah tertawa melihat kakak sepupunya itu.

" Hahaha, liat liat dia pasti di marahin sama bibi tika " Tawa mereka.

" Iya, lucu banget muka nya ".

"Hm, jadi pengen nonjok".

" Aduh kalian kalian ini, malu maluin aja! Pake acara lari larian segala. Ga malu apa?! Di lihatin banyak orang juga" Omel tika, bunda gistara.

" Kakak ista nya bibi! Dia ambil semua permen coklat dari kakek Rama" Adu zahir.

"Iya, kita kan juga mau bibi. Iya ga bang" Saut si bontot zakir, sambil menatap kepada abang nya, si sulung zehan.

"Mana ada! Engga bun, orang ini aku mau bagi ke mereka kok" Elak nya.

"Dih, kakak bohong. Orang kakak pelit" Sanggah zakir.

" Iya, tadi aja di bawa kabur. Sekarang ada bibi tika, baru aja mau bagi bagi ke kita" Timpal zahir.

"Kakak enggak bohong ya! " Geram gistara sambil Memelotot kan matanya.

Mata bulat gistara, malah terlihat lucu saat melotot membuat zehan tertawa.

"Sudah sudah, kalian malah berantem" Lerai bunda tika pada mereka.

"Ka ista " Tunjuk zahir dan zakir, gistara yang di tunjuk pun memasang wajah sinis " Awas aja, kalian! " Ucap nya tanpa suara. Ia langsung menghampiri sang bunda.

"Bunda, jangan marahin ista. Nanti ista kasih permen, mau? " Bujuk nya.

"Nggak, buat kamu aja sama trio redsun." Balas nya sambil menghela nafas.

"Bunda ngga marah, cuma negur kalian ber empat aja. Jangan lari larian, kalo jatuh gimana? ".

Gistara dengan tiga anak kecil itu berjajar di hadapan tika, " Iya bibi, maafin kita ya" Ucap zehan, yang langsung di angguki oleh ke tiga sepupu nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GISTARAWhere stories live. Discover now