E-6

52 25 17
                                    

Jungwon terus menatap kursi disebelahnya.

Rasanya ada yang kurang.

Biasanya jam segini Daisy sudah datang, namun beda dengan kali ini. Ia belum juga datang sampai saat ini.

Sepi.

Itulah yang dirasakan Jungwon saat ini.

"Jungwon," Panggil Taki yang berada di pintu.

Jungwon menoleh. "Kenapa, Ki?"

Taki tidak menjawab, ia hanya menggerakkan tangannya, memberikan kode untuk mendekati dirinya.

Jungwon yang langsung mengerti lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri Taki yang sudah menunggunya di luar kelas.

"Kenapa?" Tanya Jungwon. Lagi.

"Lo liat Harua ga?"

"Ngga... Hari ini belum liat."

Taki diam sejenak. Lalu membulatkan matanya. "Jangan-jangan..."

🌼

Dukk

"Bangun!"

Harua yang barusan didorong hingga punggungnya membentur meja dengan keras hingga jatuh itu kini tengah meringis menahan rasa sakit akibat benturan tadi.

Niki menendang Harua dengan keras. "Gue bilang bangun ya bangun! Brengsek."

"Lo kayak gini buat apa sih?!" Harua pun berdiri mendekati Niki dengan tatapan penuh amarah. "Lo kayak gini apa manfaatnya hah?!"

Niki mengernyit. "Lo berani lawan gue?" Niki pun tertawa jahat. "Berani lo?! Hah?! Lo tuh penyakitan! Lemah! Virus lo tuh!"

"Ahk." Harua memeras dadanya yang mulai terasa sakit.

Niki yang melihat Harua kesakitan bukannya menolong justru mentertawakannya. "Dasar penyakitan!"

"Niki!" Teriak Jungwon dan Taki yang baru saja datang.

Taki langsung mendekati teman sekelasnya itu yang tampak tengah kesakitan.

Sementara Jungwon tanpa aba-aba langsung menendang perut Niki dan juga teman-teman nya yang ikut merundung Harua.

Setelah Jungwon menendang Niki dan teman-temannya, mereka langsung mengalah dan akhirnya meninggalkan gudang itu.

Jungwon menghampiri Harua dan Taki ketika gerombolan Niki sudah pergi.

"Ru? Lo gapapa?" Tanya Jungwon setelah menyadari Harua yang tampak kesakitan.

Harua yang masih meremas dadanya seraya mencoba mengatur nafas itu mengangguk sebagai jawaban.

"Dada lo sakit lagi?" Tanya Taki cemas.

Harua mengangguk. "Gapapa kok, Ki, Won." Jawabnya setelah nafasnya teratur.

"Lo sebenernya kenapa sih Ru?" Tanya Jungwon heran. "Lo sering banget sakit dada, dan sesak."

"Gapapa kok, Won. Ini masalah kecil, penyakit biasa kok." Harua lalu tersenyum pada dua temannya ini.

"Lo kalo ada apa-apa bilang sama kita ya, kalo kita bisa pasti kita bantu kok." Ujar Taki.

🌼

[END] Sepucuk Bunga DaisyWhere stories live. Discover now