🍁26🍁

140 25 8
                                    

Selamat Membaca
🤍🤍🤍


Setelah satu minggu di rumah sakit, kini Nafisa sudah berada di rumahnya. Rumah yang penuh kenangan dengan sejuta kasih sayang dari mama dan papanya. Nafisa sudah menyerahkan proses perceraiannya kepada pengacaranya, tak lupa wanita itu menyelipkan foto perselingkuhan sang suami dengan Alexa, agar semuanya cepat usai.

Nafisa tersenyum tipis kala mengingat tiga hari yang lalu, ternyata yang mengirimi foto adalah Alexa sendiri. Dan dengan bangganya Alexa bercerita tentang malam panjang yang telah di lalui olehnya dan suaminya. Apakah Nafisa sakit hati? Jelas Ia sakit hati, Rey melakukan hal menjijikkan tersebut kala dirinya masih sah menjadi istrinya. Tapi tak apa, Ia akan terbebas dari kesakitan dan dendam gila milik Rey.

Nafisa hanya berfikir tentang bagaimana jika foto perselingkuhan itu tersebar, pasti akan hancur karir mereka berdua. Tapi Nafisa tidak sejahat itu, cukup Allah Tuhannya lah yang akan membalas sakit hatinya.

Tidak mudah menjadi publik figur, ternyata gugatan cerainya untuk Reyhan sudah diendus oleh para wartawan. Sudah resiko. Mungkin Ia akan vakum dari kegiatan beberapa bulan ke depan untuk menghindari para wartawan yang ingin tahu tentang kehidupannya.

"Neer, tolong selama beberapa bulan ini kamu atur ulang schedule ya. Aku nggak mau menanggapi masalah ini dulu." Ujar Nafisa.

"Iya, kamu tenang saja. Aku akan mengatur semuanya." Balas Neera. Gadis ini tahu jika semuanya akan terendus oleh media. Tadi pagi saja sudah ada artikel 'Influencer cantik, Nafisa Az-Zarha mengutus pengacaranya untuk mengurus proses perceraian dengan sang suami'

"Makasih ya Neer."

***
Flashback On

3 hari yang lalu

Reyhan kembali menemui Alexa, untuk membicarakan tentang foto yang di ketahui oleh Nafisa. Pria itu ingin sekali meledakkan amarahnya, alhasil tangannya terluka akibat meninju kaca hingga tanggannya berdarah.

"Aku kangen sama kamu." Alexa langsung memeluk Reyhan dengan nyaman.

"Lepas." Reyhan melepaskan pelukan Alexa dari tubuhnya.

"Maksud kamu apa kirim foto ke Nafisa?" Tanya Reyhan datar.

"Nggak ada maksud apapun Rey, aku cuma pengen ngasih tahu istri kamu. Itu aja kok." Jawab Alexa tanpa beban.

"Gila kamu ya. Kamu sudah buat dia sakit hati Alexa." Ujar Reyhan.

"Aku? Kamu yang nyakitin dia. Aku nggak ada hubungan apapun sama dia. Aku cuma butuh kamu, itu aja." Ucap Alexa.

Reyhan mengusap kasar wajahnya. Ia muak berada di posisi seperti ini. Kacau sudah hidupnya.

"Kamu tahu, aku berharap benih kamu akan tumbuh disini." Alexa mengusap perut ratanya dengan bahagia.

"Gila kamu." Ucap Reyhan.

"Iya, aku emang gila. Aku gila sama kamu. Kamu harus secepatnya menikahiku." Pinta Alexa.

Reyhan terdiam. Kemudian Ia beranjak pergi dari apartemen Alexa.

Flashback Off

Reyhan hanya tertunduk lesu, berita tentang Nafisa menggungat dirinya sudah sampai di telinganya. Setiap hari sang kakak juga selalu menatap sinis padanya dan puncaknya pagi tadi, Reyna habis-habisan memarahinya tanpa ampun. Apapun yang terjadi Ia tidak akan membiarkan Nafisa berpisah darinya.

***
Reyna dan Alif datang di rumah Nafisa. Mereka berdua disambut hangat oleh Nafisa sendiri. Nafisa langsung menciumi Alif karena merindukan bocah itu.

"Bagaimana keadaan kamu Nafisa?" Tanya Reyna menatap Nafisa lembut.

"Alhamdulillah kak, sudah jauh lebih baik." Jawab Nafisa terseyum.

"Kakak tadi pagi baca artikel. Apa itu benar?" Tanya Reyna.

Nafisa menatap Reyna dengan tatapan sendunya kemudian mengangguk mengiyakan. "Benar kak, aku juga nggak tahu media sampai tahu masalah ini." Ucap Nafisa.

Reyna hanya mengangguk paham. Biarlah Nafisa yang akan menyelesaikan masalahnya dengan adiknya yang gila itu.

"Maaf ya kak, kalau Nafisa tidak bisa mempertahankan rumah tangga ku dengan Reyhan. Kakak tahu semuanya, aku yakin pasti kakak juga merasakan apa yang aku rasakan." Ucap Nafisa lirih.

Reyna berpindah duduk disamping adik iparnya itu lalu menggenggam kedua tangannya. "Tidak apa Nafisa. Itu hak kamu, kakak juga tidak ingin jika kamu terbelenggu dalam ikatan yang meyakitkan bersama Reyhan." Ucap Reyna. "Kakak malu sama kamu Nafisa. Kakak malu dengan perbuatan Reyhan." Ucap Reyna menitikkan air matanya. Nafisa, Ia sudah mengggap adik iparnya itu seperti adiknya sendiri.

"Kakak nggak perlu minta maaf sama aku. Masalah ini akan segera berakhir kak. Kita akan bahagia dijalan masing-masing. Kak Reyna akan tetap menjadi kakakku selamanya." Ucap Nafisa.

Reyna memeluk erat Nafisa, sungguh Ia tidak ingin hal ini terjadi. Namun semuanya sudah hancur karena ulah adiknya sendiri.

"Janji ya, setelah ini kamu akan bahagia." Ucap Reyna.

"In Syaa Allah kak." Balas Nafisa.

"Tante kangen banget sama kamu. Sini peluk tante." Ucap Nafisa pada bocah yang menggemaskan itu.

"Alif kangen juga." Ucapnya memeluk Nafisa erat.

Akhirnya setelah sekian lama Ia bisa memeluk keponakannya yang menggemaskan ini, sontak hal ini Nafisa bisa sedikit melupakan rasa sakitnya.

"Assalamualaikum." Ucap seseorang.

"Waalaikumussalam." Jawab Nafisa dan Reyna serempak.

Adi memasuki rumah Nafisa dengan membawa 3 box coklat kesukaan Nafisa.

Adi tersenyum simpul pada Nafisa dan Reyna. "Eh ada kak Reyna." Ucapnya.

"Duduk Di, apa kabar?" Tanya Reyna.

"Alhamdulillah baik kak. Pasti ini Alif ya." Ucap Adi menatap Alif gemas.

"Alif, salim sama om Adi." Ucap Reyna. Bocah itu menuruti ucapan mamanya dan segera menghambur ke Adi untuk menualaminya.

"Namaku Alif om." Ucapnya pelan. Adi tersenyum dengan mengacak gemas rambut Alif.

"Om Adi." Balas Adi.

Nafisa tersenyum tipis, entahlah , sekarang ini hatinya merasa jauh lebih tenang dan damai. Benar ya kata orang, jika kita berkumpul dengan orang baik pasti akan menghadirkan rasa nyaman dan tenang.

"Nafisa, aku ke kantor dulu ya." Ucap Neera yang baru keluar dari ruangan kerja Nafisa. Gadis itu tak menatap sekelilingnya, Ia masih fokus membaca E-mail yang masuk.

"Iya Neer, hati-hati ya."

"Loh, ada kak Reyna, Alif sama pak Andi." Ucap Neera.

Gadis itu tak langsung pergi ke kantor, melainkan duduk sekejab untuk menyapa mereka terutama Alif.

"Haloo Alif, ketemu lagi sama tante cantik." Ucap Neera pada Alif.

"Halo juga tante." Balasnya dengan tersenyum dan mendekat pada Neera. Tidak salah jika semua orang menyukai Alif, pasalnya bocah itu mudah akrab dengan seseorang.

"Btw, tante punya coklat. Mau nggak?" Tanya Neera.

Mata Alif berbinar senang kemudiam mengangguk antusias. "Mau Tante." Balasnya.

Dengan cepat Neera membuka kotak yang tadi dibawa oleh pak Andi. "Pak, minta ya buat Alif." Ucap Neera kikuk.

Andi hanya mengangguk. Lagi pula Nafisa juga tidak akan habis.

"Buat Alif." Ucap Neera.

"Makasih tante cantik." Ucap Alif. Orang dewasa disana tertawa dengan tingkah lucu Alif.

"Kalau gitu, aku langsung ke kantor. Assalamualaikum semuanya." Ucap Neera.






Yeayyy up lagi🤭🤭
30 vote yuk, biar cepet up part 27.
Yuk sama-sama jadi saksi kebahagiaan Nafisa dan kesedihan Reyhan.

Jangan lupa vomentnya guysss...
Luvvyuuu all

Kediri,
10 Februari 2023

Dendam Pernikahan (Part 14-End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang