☘️1.Serendipity☘️

456 19 2
                                    

🎧Serendipity - BTS

"Hanni!!! Cepat turun... Nanti kamu telat, nak.."

Hanni yg di panggil segera menuruni tangga dan memakai tasnya. "Iya, mama... Nih hanni mau berangkat sekolah.." Teriak hanni lagi.

"Kamu tuh ya.. Dihari pertama aja udah telat.." Ucap mama hanni yg sudah siap siap mengantarkan anaknya ke sekolah.

Hanni mengerucutkan bibirnya. "Iya, maaf ma.."

"Yaudah, ayo kita berangkat.. Nih masukin bekalnha ke dalam tas.." Ucap mama hanni sembari memberikan bekal.

Hanni dengan senang hati mengambil bekal buatan mamanya dan memasukannya ke dalam tas. Mama hanni segera duduk di bagian kemudi dan hanni disamping mamanya. Hanya butuh sepuluh menit dan lima menit lagi bel sekolah berbunyi. Hanni buru keluar dari mobil. "Mama, hanni berangkat dulu ya.."

"Iya, hati hati ya nak... Belajar yg rajin ya.." Teriak mama hanni lagi.

Hanni tersenyum menggemaskan dan memberikan hormat ke mamanya. "Siap bu negara.."

Mama hanni terkekeh kecil melihat tingkah anak semata wayangnya itu.

"Hanni masuk dulu ya, ma.." Pamit hanni dengan senyumannya. Ia lalu berlari lagi dan segera menaiki tangga. Hanni melihat jam tangannya. Satu menit lagi. Hanni mempercepat langkahnya hingga akhirnya ia masuk kekelasnya. Hanni disambut gelak tawa teman temannya.

"Ya hanni telat lagi.." Sorak sahabatnya yg bernama minji.

Hanni tertawa cengengesan. "Hehehe.. Aku kesiangan lagi.."

Minji mencibir hanni yg berjalan ke arahnya. "Kamu sih main game ampe bergadang gitu... Tuh matamu udah bengkak kayak panda tuh.."

Hanni hanya tersenyum saja mendengar ocehan sahabatnya. Ia melirik ke kanan dan kekiri. "Aku duduk dimana?" Tanyanya ke minji.

Minji tersenyum kikuk. "Mianhe hanni ya.. Kamu duduk disana aja ya.." Tunjuk hanni ke bagian belakang dekat jendela kaca. Disana sudah duduk manis seorang lelaki yg berhoodie gelap.

Hanni menengok ke arah tunjuk minji. Lalu mengernyit bingung. "Hah? Kemaren kan aku udah bilang, sisihkan tempat duduk untukku satu.."

"Tadi udah aku sisihkan tapi direbut orang lain makanya kamu jangan telat dong.." Elak minji tanpa rasa bersalah.

Hanni mendengus kesal. "Kamu banyak alasan aja.." Ucap hanni sembari cemberut. Ia melangkahkan kaki ke tempat duduk yg akan ia duduki semalam setahun penuh itu. Hanni melihat ke arah lelaki itu, auranya sangat gelap segelap hoodienya mungkin.

Hanni kembali menghembuskan nafas panjang lalu mengulas senyum untuk menyapa lelaki yg akan duduk dengannya itu. Hanni menarik kursi dan duduk di samping lelaki itu. "Anyeong.." Sapa hanni ke lelaki di sebelahnya.

Lelaki itu hanya menoleh sekilas tanpa berekspresi apapun. Lalu ia kembali menolehkan kepalanya kearah jendela.

Hanni dibuat bingung dengan sikap teman sebangku nya itu. "Apa apaan dia? Dia ngecuekin aku?" Gumamnya dalam hati.

"Ekhemm.." Deheman seseorang yg duduk di sebelah kanan hanni.

Hanni segera menoleh ke kanan dan tersenyum ramah.

"Namamu hanni kan?" Tanya lelaki berambut coklat gelap itu.

Hanni yg masih dengan senyumannya mengangguk. "Ne, namaku gracia hanni.."

Lelaki tampak terkejut. "Kamu bukan orang korsel ya?"

Hanni menggelengkan kepalanya. "Bukan, daddy ku berasal dari Australia dan mamaku berasal dari vietnam... Dan aku kewarganegaraan Australia.. Tapi, aku sudah tiga tahunan sekolah disini.. Daddy mempunyai perusahaan disini.." Jelas hanni sambil tersenyum.

My HomeOnde histórias criam vida. Descubra agora