003.

6.4K 609 4
                                    

Lapangan sekolah begitu ramai setelah jam pulang sekolah. Tampak para pemain basket sedang pemanasan untuk latihan, sebentar lagi sekolah Nala akan mengadakan sparing olahraga. Maka Nala dan Santa menuju lapangan, melihat bagaimana antusiasnya para pemain basket latihan serta sorakan mendukung oleh para siswa untuk grup basket.

Di ujung lapangan sana, Nala melihat Raskal di sisi tengah lapangan. Di mana itu menjadi tempat istirahat pemain basket. Di belakang Raskal terdapat tumpukan tas para pemain menggunung di sana.

"Ada Raskal, di sana." Bisik Santa sambil menunjuk sosok Raskal di sana. Nala mengangguk, mengikuti arah tunjuk Santa. Diam-diam Nala tersipu melihat sang pujaan hati.

Hanya dengan duduk menunduk dengan jemarinya saling meremat kuat di sana. Memperhatikan gerakan pemain di lapangan, terutama Jian-Raskal mengamati sahabatnya bermain dan sesekali berteriak nama Jian untuk mendukung Jian di lapangan.

Hanya begitu saja Raskal terlihat tampan di mata Nala. Sudah bucin akut-mau Raskal melompat-lompat di lapangan atau berguling ke sana dan kemari di mata Nala hanya ada Raskal.

Cukup lama Nala dan Santa menyaksikan latihan para pemain basket di lapangan, Santa mengajak Nala ke kantin. Siang ini sangat terik dan Santa sangat haus. Tadi Santa pun juga ikut berteriak ketika ada pemain berhasil memasukkan bola ke ring sehingga tenggorokannya serak dan kering.

Nala duduk dan menunggu Santa membeli minuman dingin. Sambil menunggu, Nala bermain ponselnya. Melihat apa yang terbaru di beranda instagramnya, dan diam-diam Nala tersenyum melihat sebuah foto terbaru dari akun Raskal. Raskal membidik suasana lapangan basket yang begitu cerah dan ramai.

Tak lupa ia mengetuk layarnya dua kali, memberi tanda love untuk foto Raskal.

Santa kembali dengan dua botol minuman dingin. Satu ia berikan pada Nala dan mereka sama-sama meneguk minuman bersama-sama. Menikmati dinginnya minuman melewati tenggorokan hingga dada membuat Nala dan Santa bernapas lega. Rasanya segar. Minuman tersebut berhasil melepas dahaga mereka.

Santa dan Nala mengobrol sembari memperhatikan lapangan masih ramai oleh para siswa. Tak lama Nala melihat Raskal menjauhi lapangan bersama Lea.

Nala tak lagi diam-diam memperhatikan Raskal, melihat Raskal Bersama Lea membuatnya termenung. Mata hitamnya terus mengikuti langkah Raskal dan Lea sampai mereka berada di jejeran motor terparkir di halaman sekolah.

Melihat Lea menunggu Raskal mengeluarkan motornya, Nala menduga jika Raskal hendak mengantar Lea pulang. Banyak yang bilang Lea dan Raskal saling suka sejak smp. Sekolah Raskal dan Lea pada saat itu bersebrangan dan Lea selalu menjadi buah bibir di sekolah Raskal dan Santa dulu karena Lea terkenal cantik dan pintar.

Terkadang Nala berpikir kalau Raskal dan Lea tampak cocok disandingkan. Sama-sama terkenal di sekolah, sama-sama pintar, cantik dan tampan, dan mereka sudah dekat sejak smp.

Tanpa surat pun, baik Raskal dan Lea terlihat saling mengagumi satu sama lain. Banyak yang melihat kedekatan mereka dan mereka menduga lebih dengan prakiraan mereka atas kedekatan mereka.

Melihat mereka berdua punya banyak memori, tak mungkin kalau Lea dan Raskal tidak berpacaran.

Melihat Nala sendu di depannya, Santa menguatkan Nala. Kedekatan Raskal dan Lea sudah sering terjadi. Dan pada akhirnya Raskal dan Lea seakan membuat jarak agar anak-anak sekolah tidak terlalu membicarakan bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua.

Tapi tetap saja Nala menduga kedekatan Raskal dan Lea nggak hanya sekedar pulang bersama. Nala baru mengenal Raskal belum ada setahun, dan itupun Nala tidak terlalu dalam mengenal sosok Raskal.

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now