Pengabdi Istri (The Series)

3. Tidak seindah yang terlihat

Karenina mengangguk "Udah kak. Udah setuju, tapi masih berat di Mas Ravi nya sih. Mami Papi mau nemuin keluarga nya Elin kalau Mas Ravi juga ikut. Sedangkan sekarang kondisi rumah aja panas terus. Makanya Mas Ravi nekat pindah hari ini. Semalem aja drama dulu kak pas bilang mau pindah kesini. Aku sih pengen nya jangan pindah dulu kalau kaya gini masalahnya, karna makin memperkeruh. Tapi aku sebagai istri manut aja sama Mas Ravi"

Yasmine mendengarkan dengan seksama. Dalam hati nya berdoa mudah-mudahan permasalahan para sahabatnya cepat selesai. Dan menemukan jalan yang terbaik serta di ridhoi Allah.

"Mudah-mudahan cepet dapet titik penyelesaian nya ya Nin.. aku bener-bener ikut sedih. Apalagi Indra sahabat ku, Kak Ravi sahabat deketnya suamiku. Jangan sampe ada perpecahan lagi."

Karenina mengangguk "Iya kak, tapi kalau dari kacamata aku sih Aline terlalu bisa ambil hati nya keluarga suamiku. Jadi mereka susah nerima orang barunya. Ini sih sepengamatan aku ya, sebenernya Indra juga korban loh kak soalnya jaman kuliah dulu Indra sering di selingkuhin kan sama Aline, sering manipulatif juga, dan aku yakin Kak Yas lebih tau dulu kondisinya gimana. Makanya pas ketemu Elin yang beda dari Aline, Indra bener-bener rela jadi apapun asal sama Elin. Meskipun harus jadi selingkuhan nya. Ya... walaupun salah caranya"

Selain Yasmine dan Aji, ada juga Karenina yang mengetahui hubungan Danindra dengan wanita bernama Yesline sejak beberapa tahun silam. Yesline yang merupakan rekan satu UKM Karenina di kampusnya, membuat mereka kenal dengan baik satu sama lain. Dan saat Yesline resmi menerima pernyataan cinta dari Danindra sedang gadis itu juga memiliki pacar saat itu, Karenina pun tahu. Tapi ibu satu anak itu lebih memilih diam, bertindak seperti tidak tahu apa-apa tapi kenyataan nya Karenina salah satu saksi bagaimana terjalnya hubungan Danindra dan Yesline yang penuh rintangan selain Yasmine dan Aji.

Maka saat Ravi mengetahui kejadian aslinya seperti apa, Ravi malah ikut marah besar pada sang istri seperti yang dilakukan ibu Ravi pada menantunya itu yang dinilai lebih mendukung Danindra. Sebenarnya sampai detik ini Ravi masih bersikap sedikit jutek terhadap istrinya. Dan sudah tiga malam juga Ravi tidak mengajak Karenina berbicara, malah lebih sering memunggungi nya saat tidur. Sampai Karenina berpikir apakah suaminya menyukai Aline sampai-sampai membela sebegitu kerasnya pada Aline, bahkan pria itu mengabaikan perasaan sang adik yang sebenarnya sering tersakiti oleh wanita itu. Tapi Karenina berusaha menepis itu semua, mungkin itu hanya perasaan nya saja.

"Masih diem-dieman sama Kak Ravi?"

Karenina mengangguk hingga mata nya berkaca-kaca. "Iya kak. Mas Ravi gak pernah sebegini marahnya sama aku. Ini pertama kalinya Mas Ravi diemin aku sampe berhari-hari hanya karna aku tau hubungan Indra sama Elin dari awal. Waktu Mami ngebentak aku pun, Mas Ravi gak bela aku sama sekali, dia malah ikut-ikut bentak aku" Yasmine mengusap punggung wanita disamping nya yang sejak tadi sudah menahan tangisnya.

"Nangis aja Nin. Mungkin kemarin kamu tahan-tahan, tapi kamu bisa nangis sama aku sekarang. Lepasin aja Nin.. kamu gak sendirian kok."

Perlahan tangis Karenina pecah dan langsung memeluk Yasmine dengan tangisan yang pilu. Yasmine hanya mengusap punggung wanita itu tanpa mengucapkan apa-apa. Membiarkan Karenina menumpahkan apa yang sudah ia tahan sejak berhari-hari lalu.

Setelah beberapa saat dan sudah merasa baikan Karenina menguraikan pelukan nya pada Yasmine sambil terkekeh "Aku kalau deket kakak rasanya gampang banget ya terus terang nya. Aku sendirian aja susah banget buat nangis. Kenapa sama kakak aku malah gampang banget nangis."

Yasmine tersenyum ia seperti merasa dejavu bertahun-tahun lalu. Saat ia merasakan kesedihan dengan kisah cinta nya yang tragis ia hanya bisa diam. Apalagi dibentak-bentak oleh orang yang kita cintai seribu kali lipat sakit nya. Mungkin saking sakitnya, saking dalam luka nya, Yasmine hanya bisa diam dan menatap nanar pada orang yang dicintainya.