52. Makrab

1.4K 275 80
                                    

4K lebih loh ini wkwk, siapin tisu awas mual

Gak ada lagi yang namanya tenang buat mereka, meskipun ujian baru aja selesai, tapi mereka sama sekali gak merasa lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gak ada lagi yang namanya tenang buat mereka, meskipun ujian baru aja selesai, tapi mereka sama sekali gak merasa lega. Justru, ketakutan itu semakin menjadi 

31

Berhasilkah mereka mempertahankan angka itu? 

Jeno sedang duduk termenung di belakang kelasnya, mengamati tingkah teman-temannya yang tidak pernah jauh dari hal-hal random. Lucu dan asik, Jeno sampai terharu 

Jujur, dia itu sering memikirkan mereka diam-diam, Jeno selalu bersyukur menjadi salah satu bagian dari A'2, bahkan dengan kehadiran Justin yang awalnya Jeno pikir akan tidak cocok dengan teman-temannya mengiingat kesan pertama cowok itu yang hm.... gak seberapa baik

Tapi salah, Justin justru hadir sebagai pelengkap. Lumayan, nambah pawang buat Haechan 

"Kamu kenapa sih senyum-senyum sendiri? Gak kesambet kan?" Siyeon menghampiri paacarnya itu yang sedang melamun dan membawakan satu botol pocari 

"Makasih," Balas Jeno sambil senyum 

"Mikirin apa sih hm?" 

"Lusa pengumuman, takut aja kalau aku gak bisa liat suasana kaya gini lagi." 

"Bukannya kamu capek ngurusin mereka?" 

Jeno terbahak, "Iya sih, seringnya bikin naik darah. Tapi kebahagiaan yang mereka berikan jauh lebih berarti." 

Siyeon ikut tersenyum, entahlah, akhir -akhir ini Jeno lebih sering menunjukkan sisinya yang  seperti ini. Dan Siyeon suka itu 

"Kamu  berubah Jen." 

Pandangan Jeno yang semula tertuju pada Chaeyeon dan Nakyung yang mengomeli Han, lantas menoleh pada perempuan yang baru saja berbicara, "dan kamu yang bikin aku kaya gini kan?" Balas Jeno, menyelipkan anak rambut Siyeon dan tersenyum sangat manis

Demi apapun, Siyeon ingin menangis 

Jeno, dunianya lebih kelam dari apa yang mereka ketahui. Tidak pernah ada satupun yang mengetahui sisi tergelap Jeno selain Siyeon, termasuk kedua orang tuanya sendiri. Jeno pernah berada di titik terendah dalam hidupnya, ketika bahkan semesta tidak lagi berada di pihaknya, Siyeon datang. Membawa kehidupan baru yang sangat Jeno syukuri hingga saat ini. Sebuah kisah yang hanya diketahui oleh keduanya, kurasa cukup membuktikan bagaimana bisa cinta  tumbuh di umur yang masih sangat muda ini. 

"Aku bener-bener bersyukur kamu selalu datang yeon, aku janji aku  gak akan bikin kamu kecewa." 

Benar saja, Siyeon menitikkan air mata, sekelibat memori membayanginya 

"Janji untuk diri kamu sendiri, jangan aku. Janji, kamu akan bahagia Jeno hanya untuk kamu."  

Jeno tersenyum, kalimat yang sama yang sudah dikatakan berkali-kali oleh Siyeon namun Jeno tak akan pernah bosan mendengarnya 

OUR CLASS [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang