40 (b). Perjuangan

1.9K 362 55
                                    

Keheningan kembali melanda, bahkan Pak Eunhyuk tidak sanggup untuk membuka suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keheningan kembali melanda, bahkan Pak Eunhyuk tidak sanggup untuk membuka suara

Terlebih ketika beliau melihat Shotaro menundukkan kepala dan Yiren meneteskan air mata

Pak Eunhyuk udah terlanjur sayang sama mereka

"Dengan berat hati bapak katakan, mulai semester depan kalian berdua akan berada di kelas sepuluh MIPA 7."

Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain mengangguk dan menerimanya

"Saya tidak mau dan saya tidak setuju!"

Pak Sooman kembali emosi, "Yoon Sanha! Sekali lagi kamu melawan bapak, kamu juga akan ikut turun ke kelas reguler!"

Sanha tidak takut, justru tersenyum meremehkan sekarang, "oh ya bagus, saya tidak keberatan dengan itu!"

Pak Eunhyuk udah ketar-ketir begitu Pak Sooman mencoret nama Sanha dengan spidol warna merah, beliau tidak main-main

"Kalau Sanha diturunkan, saya juga akan ikut ke kelas reguler!"

Semua orang yang ada dikelas terkejut dengan apa yang dikatakan Haechan barusan

"Wahh gak bisa, saya juga mau ikut! Kita bertiga kan solid!" Kali ini giliran Han yang ikut berdiri

Pak Eunhyuk pusing, beliau sama sekali tidak mengira kalau respon anak-anaknya akan seperti ini, karena  A'1 kemarin yang cewek hanya menangis, dan yang cowok diam tanpa melakukan perlawanan apa-apa

"Dengar! Ini bukan tentang solidaritas ecek-ecek kalian! Ini tentang pendidikan dan nama baik sekolah! Kalian jangan main-main!" Kata Pak Sooman menatap mereka bertiga dengan tajam

"Ini bukan tentang main-main pak apalagi hanya tentang solidaritas yang bapak katakan ecek-ecek, tapi ini tentang kekeluargaan! Satu terjatuh yang lain membantu untuk bangkit, tapi jika yang lain tidak bisa membantu bangkit, maka pilihan lain adalah jatuh bersama."

Haechan memandang Sanha dengan takjub

Ternyata, sisi yang ditunjukkan kepada Eunbin dan Karina bukan hanya pencitraan semata tetapi memang wujud asli dari laki-laki titan itu

Sanha dengan bacotan dan tingkah absurdnya adalah Sanha yang berusaha menutupi Sanha lain yang penuh kehangatan dan kasih sayang entah untuk alasan apa

Paragraf terakhir bukan lah pemikiran yang berasal dari Haechan, tetapi pemikiran Karina yang saat ini tengah memandang Sanha dengan raut wajah yang tidak terbaca

"Bapak ingat ini baik-baik. Kami datang ke kelas ini dengan berbagi mimpi yang sama, kami berjuang bersama, dan kami tidak akan membiarkan satupun dari kami jatuh sendiri." Kali ini giliran Haechan yang bersuara

Dua sosok pencair suasana sedang berjuang untuk mempertahankan anggota keluarganya

Disaat yang lain sedang mengagumi sisi lain dari Sanha dan Haechan, cowok satu ini sedang diam termenung

OUR CLASS [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang