73 - Ulang tahun Kalara

Start from the beginning
                                    

Cowok itu mengambil tangan Kalara, lalu mencium di punggung tangan gadis itu dengan lembut. Membuat gadis di sampingnya itu terdiam membisu.

Gadis itu mengeryitkan keningnya, "Bilang apa?" Kalara bersuara setelah sedikit lama terdiam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu mengeryitkan keningnya, "Bilang apa?" Kalara bersuara setelah sedikit lama terdiam

Mata Evan menatap Kalara lebih lekat kali ini. "Dimana pun aku berada, aku selalu kangen kamu."

Gadis itu hanya terdiam, dia sedang tersipu malu mendengar kalimat Evan yang sangat berarti baginya.

"Kok diem?"

Kalara mengeleng "nggak apa-apa, kalau gitu aku harus kayak kamu."

"Kenapa?"

"Biar seimbang"

Keduanya tergelak, merasakan malam yang begituh indah.

Kini pandangan gadis itu naik, memandang Evan dengan gamang, dia baru menyadari sesuatu."Evan," panggil Kalara.

"Iya Kalara?" jawab laki-laki itu yang masih fokus menyetir.

"Muka kamu kenapa pucat gitu?" Kalara memperhatikan, wajah Evan begitu pucat pasif dan mulut yang begitu kering.

Evan kembali menatap Kalara, terdiam sedikit lama untuk menyiapkan pertanyaan Kalara.

"Evan, muka kamu kenapa? Kamu sakit ya?" Raut wajah Kalara semakin khawatir, karena di saat yang sama Evan tak menjawab pertanyaanya dari tadi.

"Oh, iya. sebenarnya gue udah beberapa hari ini ngak enak badan Kal." jawab Evan setelah sedikit lama terdiam.

"Udah ke rumah sakit?"

"Udah, kata dokter butuh banyak istirahat, dan minum obat yang sudah dianjurkan."

Kalara mengangguk mengerti, rasa kecemasannya kini berkurang. Tapi tidak memungkinkan rasa ke khawatiran itu hilang begitu saja. "Kalau gitu jangan lupa minum obat Evan, sama banyak istirahat."

"Nggak minum obat pun pasti bentar juga sembuh"

"Eh, malah bilang gitu, tetep kamu harus banyak istirahat sama minum obat."

"Kal, sebelum ada obat dari dokter, obat yang lama udah ada, manjur banget malah."

"Eh, kalau gitu minum aja biar cepat sembuh"

"Tapi obatnya itu kamu"

Gadis itu hanya termangu, detik berikutnya, gadis itu tertawa kecil. Sudah pasti Kalara memberikan reaksi salah tingkah.

"Kamu ya Evan ada-ada aja"

Keduanya terdiam sesaat, sebelum akhirnya Evan membuka suara duluan. "Gue nggak akan sembuh Kal," cowok itu menoleh menatap Kalara lekat." kalau obatnya bukan lo."

Di malam itu, Evan memelankan lanju mobilnya di depan gerbang rumah Kalara, cowok itu keluar lalu membukakan pintu untuk Kalara, agar dengan mudah gadis itu keluar

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Where stories live. Discover now