037

2.7K 149 4
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Saat ini Fino sedang berada di sebuah ruang persalinan sejak subuh tadi Amira mengeluh perutnya terasa sakit. Kandungan Amira sudah berusia 9 bulan dan tadi saat di periksa kata dokter kandungan Amira sudah pembukaan 3 dan kemungkinan Amira akan melakukan persalinan hari ini.

Fino terus menemani Amira sampai saat ini dan Fino memang sudah tiga hari tidak masuk kantor karena Amira sering mengalami kontraksi kecil.

"Mas" panggil Amira lirih.

"Kenapa sayang?" tanya Fino kepada Amira.

"Usapin terus" ujar Amira mengarahkan tangan Fino di pinggang belakang nya.

"Sakit lagi hmm?" tanya Fino dan Amira menganggukan kepalanya.

Sejak tadi Fino mengusap bagian pinggang belakang Amira karena tersa sakit, sedangkan saat Fino mengusap nya rasa sakit itu sedikit mereda karena ucapan tangan Fino.

"Mas sakit banget" rintih Amira.

"Sabar ya sayang, mau operasi aja biar tidak sakit terus"

"Nggak mau mas awwsss sakittt"

"Bentar sayang aku panggilin dokter dulu" ujar Fino memanggil dokter hingga keluar kamar.

"Fin kenapa Fin?" tanya Jihan yang sejak tadi menunggu di luar ruangan.

"Ma perut Amira sakit katanya, mules" ujar Fino dan dokter pun masuk ke dalam ruangan Amira.

"Kamu tenang Fin berdoa semoga semua baik baik saja" ujar mama nya menenangkan Fino.

"Iya ma" jawab Fino.

"Pak Fino anda bisa masuk untuk menemani istri anda persalinan, pembukaan kehamilan ibu Amira sudah lengkap dan sudah saat nya bayi di keluarkan"

"Iya dok"

"Temani Amira di dalam sayang"

"Pa, ma doain Amira ya"

"Kita selalu doakan yang terbaik buat Amira dan anak kalian"

Fino segera masuk ke dalam ruang rawat dan seteleh menunggi dokter menyiapkan peralatan akhirnya proses persalinan di mulai.

Amira merasakan sakit di perutnya makin tidak tertahan kan, Amira terus mengejan dan sambil memegang erat tangan Fino yang sejak tadi setia menggenggam tangan Amira.

Karena selama hamil Amira selalu jalan jalan pagi dan melakukan treatment kehamilan maka dari itu proses persalinan Amira saat ini cukup lancar dan mudah.

Ueeekkkk....ueeekkkk....

Rasa kepanikan Fino dari awal persalinan Amira hingga saat Amira mempertaruhkan nyawa untuk anak mereka akhirnya rasa lega ada pada diri Fino saat mendengar suara tangisan bayi.

"Selamat ya Pak Fino, Bu Amira. Anak kalian lahir dengan selamat. Dia tampan seperti papa nya" ujar dokter yang membuat Fino tersenyum bahagia dan tak terasa air matanya mengalir di pipi nya.

"Terimakasih sayang, terimakasih kamu sudah mempertaruhkan nyawa kamu untuk anak kita" ujar Fino memberikan kecupan di kening Amira berkali kali.

Setelah itu Fino keluar dari ruang persalinan sambil menunggu Amira di tangani oleh dokter dan Fino memberikan kabar bahagia ini kepada keluarganya yang menunggu di luar.

Fino keluar dengan raut wajah bahagia yang dapat di lihat oleh keluarga nya. Di depan ruang persalinan Amira sudah ada kedua orangtua Fino dan juga Syila ada di sana bersama Reyhan yang saat ini sedang menggendong Asya, Paman Saiful dan bibi Anita juga Ara anaknya, dan juga ada Paman Aldi dan Bude Lina disana.

You're Mine (END)Where stories live. Discover now