036

2.5K 137 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Saat ini Asya sedang bermain main di rumah Fino bersama Reyhan kekasihnya sesuai ucapan Fino yang meminta Asya memperkenalkan pacarnya kepada Fino.

"Assalamualaikum ponakan aunty" sapa Syila kepada Asya

"Waalaikumsalam Aunty, ehh ada uncle Reyhan juga. Halo Uncle" jawab Asya yang juga menyapa Reyhan.

"Hai anak cantik" jawab Reyhan yang memberikan tangan nya untuk di cium Asya.

Asya selalu di ajarkan oleh Amira sejak kecil jika dia harus bersikap sopan kepada orang yang lebih tua dari nya dan juga menghormati orang yang lebih tua dari nya dengan salah satu contohnya mencium punggung tangan.

"Papa sama mama kamu mana Sya?" tanya Asyila kepada Asya.

"Mama sama papa lagi jalan jalan pagi" jawab Asya kepada Syila.

"Terus kamu sendiri?" tanya Syila lagi.

"Nggak Asya sama Bi Lastri"

"Ohh gitu. Yaudah sayang ayo masuk kita tunggu kakak di ruang tengah" ujar Asyila dan setelah itu mereka duduk di ruang tengah.

Tak lama Fino dan Amira datang bersamaan dan langsung di sambut oleh Syila yang langsung menghampiri Amira kakak iparnya.

"Syil udah tadi di sini?" tanya Amira kepada Syila.

"Baru dua puluh menitan lahh kak gapapa" jawab Syila

"Mandi dulu sana, biar aku temani Syil" ujar Fino kepada Amira

"Yaudah bentar ya Syil kakak mandi dulu, habis jalan jalan pagi soalnya" ujar Amira.

"Iya kak" jawab Asyila.

"Sama siapa kesini?" tanya Fino kepada Syila.

"Sini kak aku kenalin. Kak kenalin ini Reyhan, sayang kenalin ini kak Fino kakak aku" ujar Syila kepada Fino dan Reyhan yang saling memperkenalkan satu sama lain.

"Reyhan"

"Fino, silahkan duduk" ujar Fino kepada Reyhan

"Saya dengar rumah kamu di komplek kenanga benar?" tanya Fino kepada Reyhan.

"Iya kak" jawab Reyhan.

"Kenanga nomor brpa?" tanya Fino lagi.

"Kenanga 55"

"Ohh"

"Iya"

Asyila saat ini seperti melihat dua manusia kutub sedang berkomunikan dengan bahasa mereka. Syila memang merasa sifat Reyhan pacarnya dan Fino kakak nya tidak jauh berbeda maka dari itu mereka hanya berbicara seperlunya saja.

"Silahkan di minum" ujar Amira yang membawakan minuman untuk Syila dan Reyhan.

"Kak kok bikin minuman sihh repot repot aja kakak lagi hamil" ujar Syila

"Gapapa Syil cuma bikin minuman aja" jawab Mira lalu mengambil posisi duduk di samping Fino.

"Iya kak ini aku bawain donat buat kakak kan kakak suka donat sama Asya" ujar Syila.

"Wahh tau aja kamu" ujar Amira.

"Iya dong, ini yang inisiatif bawain Reyhan lho kak" ujar Syila.

"Makasih ya, ini Reyhan yang pernah kamu ceritain ke kakak itu kan?" ujar Amira yang memang sempat ingat Syila sering bercerita tentang kekasihnya kepada Amira.

"Hehe iya kak"

"Ternyata bener ya kata kamu, Reyhan ganteng" ujar Amira membuat Asyila malu malu.

"Ckk sana ke dapur yang" pinta Fino kepada Amira.

"Ngapain mas? Kamu mau di bikinin minuman jugak?" tanya Amira.

"Udah sana ke dapur, Syil ikut Kak Mira ke dapur" ujar Fino.

"Mau ngapain kak?"

"Ikut aja, kakak mau bicara sama Reyhan berdua"

"Ihh jangan macem macem tanya nya kak, kakak itu kebiasaan"

"Apa sihh nggak usah khawatir, kakak gak akan apa apain pacar kamu" ujar Fino.

"Awas lho kak, Kak Mir bilangin kak Fino jangan kejam kejam"

"Mas gak boleh kejam kejam lho sama Reyhan dia calon adek ipar kamu lho" ujar Mira.

"Belum tentu juga dia bakal nikahin Syila" ujar Fino sinis.

"Kalau Syila siap saya akan menikahinya sekarang juga" ujar Reyhan membuat semua terkejut seketika.

"Gak segampang itu" ujar Fino.

"Yaudah Syil ayo ikut kakak" ujar Mira kepada Asyila.

Amira dan Asyila telah pergi dari ruang tamu dan mereka meninggalkan Fino dan Reyhan berdua di ruang tengah itu.

"Kak mereka ngomongin apa ya kira kira?" tanya Syila di balik tembok pembatas.

"Kakak jugk gatau Syil, gak kedengeran" ujar Amira.

"Sayang aku bilang ke dapur gak usah intip intip aku tau kamu di balik tembok" ujar Fino dan membuat Amira tersenyum menunjukan gigi nya karena ketahuan oleh sang suami.

"Iya mas" jawab Amira lalu membawa Syila segera ke dapur.

"Seja kapan Kak Fino cenayang?" tanya Syila.

"Gatau kakak kamu itu" jawab Mira.

"Suami kakak itu" jawab Syila menimpali.

Sedangkan di ruang tengah suasana dingin antara Fino dan Reyhan sangat begitu terasa karena mereka hanya diam diam an saja sampai akhirnya Fino memulai pembicaraan.

"Ternyata kamu segampang itu mengucapkan untuk menikahi adik saya, apa kamu sering melontarkan kata menikah kepada wanita lain?" ujar Fino.

"Saya hanya mengatakan itu kepada wanita yang memang ingin saya seriusi" ujar Reyhan menjawab pertanyaan Fino.

"Kamu bekerja apa sampai mau menikahi adik saya, Syila dari lahir selalu di manjakan oleh keluarganya kalau kamu tidak bisa memanjakan Syila dengan cara yang seperti keluarga saya berikan lebih baik tidak usah"

"Saya mungkin tidak akan memanjakan nya karena saya rasa Syila sudah sangat dewasa untuk di manja. Tapi saya bisa menjamin apapun yang di inginkan Syila, saya bisa wujudkan"

"Saya dengan dari Syila kamu memiliki beberapa usaha kuliner benar?"

"Iya benar"

"Uang jajan Syila satu bulan apa bisa kmu penuhi jika kamu menikahinya"

"Mungkin tidak akan sama seperti uang jajan biasanya. Tapi saya bisa memberikan nya"

"Kamu bilang rumah kamu Kenanga 55, kamu siapanya Gery?" tanya Fino. Gery adalah teman kuliahnya dulu namun saat ini sudah jarang sekali Fino bertemu walau rumah mereka beda komplek saja tapi masih satu perumahan.

"Saya adiknya" jawab Reyhan.

"Kamu menumpang kepada Gery?"

"Itu rumah orangtua saya bukan rumah Gery"

"Kata Syila kamu juga masih mencoba mengurus perusahaan papa kamu? Kenapa kamu belajar mengurus bukan kahh ada Gery di atas kamu?"

"Gery mendirikan perusahaan nya sendiri"

"Saya kenal Gery semenjak kuliah, dan saya juga tau bagaimana keluarga nya tapi saya hanya tau nama kamu saja saat Gery memperkenalkan keluarganya, karena saat itu kamu tinggal bersama nenek kakek kamu di new york"

"Sejak kecil saya memang tinggal bersama kakek nenek saya"

"Saya titip Syila ke kamu, saya yakin kamu bisa menggantikan saya dan papa untuk menjaga Syila kelak. Syila adik saya itu belum pernah sekali pun menjalin hubungan dengan pria dan kamu pria pertama yang di kenalkan kepada saya dan papa nya"

"Saya akan menjaga Syila semampu saya"

"Jangan sakiti dia kalau sampai dia kenapa kenapa, kamu orang yang pertama saya salahkan karena tidak bisa menjaganya dengan baik"

TBC

Senin, 30 Januari 2023

You're Mine (END)Where stories live. Discover now