ZORO (Special edition)

1.3K 67 4
                                    

Di sebuah desa, terdapat dua anak yang bercita-cita sebagai pendekar pedang terhebat. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, namun rencana itu gagal ketika datangnya gadis dari luar desa yang bukan seorang pendekar pedang, ninja, bahkan bajak laut, dapat mengalahkan mereka dengan mudahnya.

Mereka tambah geram setelah mengetahui bahwa gadis itu adalah murid dari ayah Kuina, anak perempuan yang kalah bertarung.

"Aku bukan lah pendekar pedang dasar bodoh! Pergilah bermain sana!" usir gadis itu, ia tengah sibuk melukis sebuah kincir angin dan laut.

"Baiklah, lihat saja besok. Aku dan Zoro pasti akan mengalahkanmu [Y/N]-san!" Kuina dan lelaki bernama Zoro berlari menjauh membawa pedang yang bahkan lebih besar dari ukuran tubuh mereka.

"Apa-apaan itu, aku dan Zoro akan mengalahkamu! Itu tidak akan terjadi" [Y/N] menirukan gaya bicara Kuina, [Y/N] bukanlah gadis yang akan terus bersabar, ia bisa saja melemparkan dua makhluk itu ke laut tak perduli Kuina anak gurunya atau bukan.

Malamnya disaat semua tengah tertidur, Zoro mengajak [Y/N] satu lawan satu. Ohh, ayolah. apa tidak ada hari lain? Ini tengah malam dan [Y/N] lelah.

"Jika kau menang, aku akan menuruti apapun yang kau inginkan! Bahkan menjadi pelayanmu!" ujar Zoro dengan lantang, [Y/N] menyetujui tawaran Zoro. Toh, anak itu duluan yang mengajaknya.

Tak lama, hanya dalam 5 menit [Y/N] membuat Zoro tersungkur dihadapannya. Zoro segera kembali berdiri, ia menatap [Y/N] lekat, ia begitu penasaran dengan [Y/N].

"Berapa usiamu?"

"7 tahun, aku dua tahun lebih tua darimu" [Y/N] tersenyum jahil dan mengeluarkan jari peace.

"Cih, baiklah. Katakan keinginanmu, aku akan menurutinya" ucap Zoro dengan sedikit helaan napas, ia berharap bukan permintaan yang tak masuk akal.

"Akan ku katakan jika kita sudah dewasa dan bertemu lagi, yah~.... pertarungan tadi akan terukir dihatiku, terimakasih" ucapan [Y/N] membuat Zoro bingung, apa mereka akan berpisah secepat ini?.

"Kenapa semua berakhir sangat cepat? Apa benar kita akan-...." mata Zoro perlahan menutup, [Y/N] tak dpat mendengar jelas suaranya.

PLUUKK!!

"Huupp!! Dasar. Jangan tiba-tiba tidur, aku bisa kerepotan" [Y/N] memapah Zoro ke dojo, gadis itu membiarkan nya begitu saja dan melengos pergi.

Urusan nya sudah selesai disini, ia akan kembali berpetualang mencari kebahagiaan (uang). Karena hidup itu butuh sebuah kebahagiaan (uang). Hari berganti hari dan Tahun berganti tahun, [Y/N] saat ini berusia 23 tahun. Wanita itu adalah seorang pelukis dan pekerjaan sampingannya adalah sebagai penulis, orang-orang hanya mengetahui karya nya tapi tak mengenalnya. [Y/N] segaja menyembunyikan identitasnya agar ia hidup damai sebagai orang biasa.

"Mulutku gatal ingin bicara, apa kau yakin hidup seperti ini?" tanya seorang lelaki pada [Y/N], kedua nya sedang berada di kediaman [Y/N] lebih tepatnya di ruang santai.

"Selagi aku masih mendapatkan uang, untuk apa aku tampil di publik? Lagipula aku tidak ingin dijadikan budak oleh pemerintah dunia"

"Apa yang kau bicarakan? itu tidak mungkin kan? Dan juga untuk apa mereka mencari mu?"

"Kau tak membaca surat kabar yang terbaru? disana tertuliskan bahwa pemerintah dunia sedang memburu para pelukis untuk melukis mereka, meski aku suka uang bukan berarti aku tak sayang nyawa. Aku ini melukis pemandangan bukan manusia, jangan lupa hal itu" [Y/N] tak ingin melukis seseorang bahkan jika itu adalah orang yang ia sukai.

"Ohh iya, Megane. Antarkan ini pada Nico Robin, dia meminta sesuatu padaku minggu lalu" [Y/N] melempar sebuah kotak hadiah pada lelaki itu.

"Aku punya nama, panggilah dengan namaku. K-E-I, Kei"

"Baiklah, Megane"

PerePerePerePerePere  PerePerePerePerePere  Akcha

"Moshi Moshi, Nico Robin"

"Siapa?"

"Kei, rekan [Y/N]. Bisakah katakan lokasi mu? aku akan memberikan barang nya padamu"

"Ahh~, baiklah"

Kei disambut hangat oleh semua anggota bajak laut topi jerami, Robin berbincang kecil dengan Kei bertanya soal kabar [Y/N]. Robin hanya bertemu dengan [Y/N] satu kali, itu pun sebentar. Namun, setelah Robin mengirimkan surat, [Y/N] menerimanya dengan baik. Bahkan mengirimkan balasan dengan cepat.

"Yahh!!~, [Y/N] begitu arogan dan bermulut pedas. Dia pernah hampir membuatku sekarat di awal pertemuan" ujar Kei, pria ini adalah rekan yang digaji [Y/N]. Dia yang mengurus semua ulah yang [Y/N] lakukan, pekerjaan sampingan nya adalah sebagai Pustakawan.

"Ohh, ku harap kau tidak sedang terburu-buru Kei. Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu" Robin tak melupakan janji nya pada teman nya, Marimo.

"Silahkan berbincang, ku harap kau tak menakutinya Zoro" wanita itu meninggalkan Zoro dan Kei, suasana mencengkam, Kei penasaran apa yang sedang terjadi.

"Bagaimana kabarnya? [Y/N]"

"Ehh? Ohh, dia baik-baik saja"

"Katakan padanya...."

"Aku menagih permintaan, datang padaku dan akan kukatakan banyak hal. Itu katanya" Kei masih mencoba memahami apa yang baru saja ia lalui.

"A-apa hubungan mu dengan nya?! Kupikir kau tak punya teman satupun"

"Bodoh! Aku tak ada hubungan apapun dengannya. Kenal saja tidak" [Y/N] menyentil dahi Kei.























"Aku sama sekali tak mengenalnya"























***

"Berhentilah mencariku"- [Y/N]

"Aku tidak bisa meninggalkan mu sendiri"- Zoro

Bersambung....

MAU LANJUT PART 2 SEBENARNYA ADA APA DENGAN MEREKA?

APA ADA SESUATU YANG DISEMBUNYIKAN? SAYA JUGA NGGAK TAU ...( _ _)ノ|

AKKKHHH!! HARUSNYA SAYA UP BESOK TAPI KARENA EROR SAYA MESTI UNISTAL TERUS INSTAL LAGI, ya udahlah ya nggak apa-apa....

One Piece x Reader [Oneshoot]Where stories live. Discover now