🎩SABO🎩

1K 66 4
                                    

Menjadi istri dari pria nomor dua di revolusioner, apa menyenangkan? iya? apa menyebalkan? sangat? bagaimana bisa?.

beberapa hari yang lalu semua petugas termasuk Sabo sedang menjalankan misi, [Y/N] salah satu darinya karena ingin menemani  sang suami. Tak di sangka sangka setelah misi selesai Sabo melupakannya dan meninggalkannya begitu saja. Pria itu lupa jika dirinya sudah menikah, akhirnya Sabo menjemputnya.

[Y/N] yang kesal, tak berbicara dengan sang suami hampir sebulan ini. Saat bertugas pun [Y/N] tidak datang untuk menemaninya atau sekedar melihatnya pergi. Dengan berbagai rayuan dan bujukan Sabo keluarkan. Ia tak ingin istrinya mengabaikannya dan tak memberikannya kecupan hangat di pagi hari.

"[Y/N] aku dapat cuti, ayo kita pergi berdua. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu" Sabo terus membujuk [Y/N] agar tak marah lagi, sejujurnya ia tak dapat cuti tapi dialah yang mengajukannya.

"Baiklah, aku salah. Maaf sudah meninggalkan mu saat itu, aku benar benar lupa" Sabo duduk bersimpuh, dia mendengar [Y/N] menutup buku dengan kencang.

"Sudah berapa kali kau melakukannya Sabo?"

"Du- dua puluh lima kali"

"Apa alasanku marah padamu? jawab selain karena kau meninggalkanku"

"Tidak tau" jawab Sabo. [Y/N] menghela nafas, baru kali ini ia bertemu seseorang yang lupa statusnya. Padahal Sabo mengenakan cincin pernikahan yang sudah pasti terpampang jelas di jari manis.

"Aku marah karena aku takut, kau yang selalu lupa akan diriku sampai aku berpikir apakah kau akan jatuh cinta pada wanita lain? Itu selalu membuat ku takut Sabo" mendengar ucapan [Y/N] membuat Sabo merasa bersalah lebih dari sebelumnya, dia telah membuat wanita yang dicintainya khawatir.

"Maaf, aku tak tau hal itu. Maaf, aku sudah membuat mu khawatir. pukul atau hina saja aku, aku tak pantas disebut suami jika membuat wanita yang dicintai nya khawatir bahkan melupakannya" Sabo memegangi kedua kakinya, ia menyesal karena berpikir [Y/N] hanya marah karena alasan sepele yang tidak sepele.

Kekhawatiran [Y/N] pada Sabo adalah hal yang wajar karena dia wanita. Seorang wanita pasti akan khawatir dan takut jika pasangannya pergi tak memberi kabar, memiliki teman wanita, dan tiba tiba bersikap cuek.

"Sekarang kau mengerti kan? Aku tidak ingin kehilanganmu, aku tidak ingin kau meninggalkanku" [Y/N] memeluk Sabo dan mengusap tiap helai rambut sang suami.

"Katakan padaku apa yang kau inginkan, katakan padaku" Sabo mengecup kening istrinya.

"Ayo pergi bulan madu, kita belum melakukannya sampai sekarang bukan? lagipun aku tidak ingin suamiku yang sudah susah payah mendapatkan cuti menjadi sia sia"

Sabo kembali semangat, jangan sampai ia melakukan kesalahan lagi kali ini.









































"Sabo, ayo kita bangun"

"Nanti saja, aku masih ingin tidur denganmu"

"Padahal aku igin mengajak mu mandi bersama"

"Aku sudah bangun"



























***

"Selamat pagi [Y/N] dan calon anak ayah"- Sabo

"Sabo, hentikan. Kau menggelitik perutku setiap saat"- [Y/N]

Tamat

SAYA LUPA WAKTU MBAK [Y/N] TANYA ALASAN DIA MARAH , SAYA MIKIR SAMPAI CAPEK HAHAHA 😂

SAMA KAYAK ACE, CUMA YANG INI BUCINNYA NORMAL = ̄ω ̄=

One Piece x Reader [Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang