🍍MARCO🍍

839 58 2
                                    

Malam ini, Marco menyelamatkan seorang wanita yang terambang di lautan. Beruntung tidak dilahap oleh sea king. Wanita itu tampak seperti gelandangan, ntah bagaimana ia bisa tak mati dengan tubuh rapuh saat diperiksa oleh Marco kapal mereka.

"Syukurlah aku menyelamatkan nya, nyawanya hampir diujung tanduk. Kita dengarkan cerita nya saat gadis itu sadar"

"Ohh, begitu. Syukurlah. Kupikir dia mayat tadi" ucap Izo terkejut saat Marco menyeret gadis itu keruang kesehatan.

Sudah kapal mereka sepi, tiba-tiba ada gadis yang seperti mayat. Beberapa dari mereka memang sedang tertidur atau bermain kartu diruangan lain sehingga diluar hanya ada Izo, Marco dan dua orang lagi.

"Ohh iya, kau tidak melakukan apapun padanya kan? Sepertinya pakaiannya sudah berganti" Izo meledeknya, mereka membawanya tanpa mengatakanya pada kapten mereka Shirohige.

"Kau pikir aku orang mesum? Aku tidak tertarik dengan bocah"

"Hati-hati ucapanmu bisa berbalik pada dirimu sendiri" diambilnya sebuah koran di atas (lupa), Izo membaca berita terbaru.

Pria itu menarik Marco untuk membaca koran, mereka melihat salah satu berita tentang gadis yang mereka temukan. Wanita itu bernama [L/N] [Y/N], [Y/N] dijadikan tumbal agar desa tempat kelahirannya itu damai, hal ini dilakukan setiap 2 tahun sekali.

[Y/N] adalah anak yang tak jelas asal-usulnya, warga desa tidak tau siapa orang tuanya dan mengecapnya pembawa sial.

"Ekhem-"

Marco dan Izo berbalik, wanita itu berdiri menatap mereka penuh selidik.

"Kalian ingin menjual ku?" Itu kata-kata pertama yang dikeluarkan, setidaknya berterima kasihlah telah diselamatkan.

"Tidak akan, ohh bagaimana kondisi mu? Apa sudah membaik?" Marco berniat memeriksanya lagi jika ada yang sakit.

"Sudah membaik, terimakasih"

"Apa kau mau kami antar kembali ke rumahmu?" Tanya Izo.

"Aku tidak memiliki tempat tinggal, tapi aku ada uang. Kalian bisa meninggalkan ku di pulau yang akan kalian lewati"

"Sebagai orang yang sudah memeriksa mu, aku tidak mengijinkan. Luka mu bisa terbuka lagi" Marco mendorong tubuh [Y/N] kembali ke ruang istirahat, pasien adalah hal terpenting untuknya.

"Jangan perlakukan aku seperti anak kecil"

"Kau- berapa usiamu?"

"27 tahun, itu bukan usia anak-anak"

"Aku 43 tahun, Dimata ku kau hanyalah bocah ingusan. Sana kembali istirahat" pria itu duduk di kursi menunggunya naik ke ranjang.

"Jangan tinggalkan aku, aku tidak tau ada siapa saja disini" ancam [Y/N], dia sudah pernah di tipu berkali-kali hingga akhirnya kapok.

"Baiklah tuan putri, sekarang tidur lah dengan nyenyak" Marco menyelimutinya dengan baik dan menemaninya sembari membaca buku.

"Aku bukan putrimu" [Y/N] tertidur dalam waktu 5 menit, Marco menepati janji akan menemani hingga ia terbangun.

Pagi menyambut, diluar ruang kesehatan ramai. Mereka mendengar dari Izo bahwa ada Wanita yang diselamatkan oleh Marco dan tengah dirawat. Marco sebisa mungkin menutupi [Y/N] yang baru saja bangun.

"Tunggulah sebentar, aku akan menemui Oyaji. Aku akan kembali lagi" Marco mengusap kepalanya dan pergi keluar sembari menenangkan teman temannya.

Tak lama kemudian Marco kembali, dia mengatakan jika [Y/N] boleh di sana sementara, oyaji atau bernama asli Edward Newgate tak masalah apalagi itu adalah permintaan dari anaknya.

"sebagai gantinya, jadilah perawat pribadiku selama kau disini"

"Tak masalah, toh kau juga sudah menyelamatkan ku"

Sejak kedatangan [Y/N], Marco pria yang awalnya menolak mentah-mentah jika tak mungkin menyukai seorang wanita bekas tumbal itu akhirnya mengakui pada dirinya sendiri bahwa ia jatuh cinta untuk pertama kalinya diusia yang sudah berkepala empat.

"Kau demam lagi? Jangan paksakan dirimu. Ingat usia" ujar [Y/N] mengingatkan, akhir-akhir ini Marco demam dan tiba-tiba mabuk laut.

"[Y/N], aku-"

"Apa? Kau ingin sesuatu?"

"Aku menyukai mu, kau sudah membuat ku tergila-gila padamu" Marco setengah sadar mengatakan isi hatinya.

"Hah? Nanas ini sudah gila ya?! Apa mungkin karena dia demam itulah kenapa dia mengigau aneh-aneh?" batin [Y/N]. Ia sempat salah tingkah karena Marco, pria itu sangat berbahaya saat demam.

Paginya, Marco melihat gelagat [Y/N] yang aneh. Saat memberikannya makan dan obat, matanya tidak ingin menatapnya. Marco khawatir jika dia mengatakan sesuatu yang aneh kemarin.

"[Y/N] apa aku berbicara sesuatu padamu? Aku tidak bisa mengingatnya dengan baik"

"Bicara apa? kau tidak bicara apapun padaku" Marco menarik lengan [Y/N] hingga terduduk diranjang, ia tau wanita itu berbohong. Marco bisa melihat dengan jelas jika wajah [Y/N] memerah.

"Apa yang ku katakan kemarin?" Marco menekan setiap katanya, ia takut bicara aneh-aneh.

"A-aku menyukaimu, kau sudah membuat ku tergila-gila padamu. Itulah yang kau katakan" kini [Y/N] menunduk malu, Marco tak menyangka jika dirinya begitu berani. Keadaan canggung, dan [Y/N] memilih untuk keluar ruangan.

"Aku sudah mengatakannya, apa jawabanmu?" Marco menahan [Y/N] yang menutup sebagian wajahnya karena malu. 

"Aku tidak mau jika kau menjadikanku kekasih" mendapatkan jawaban positif, Marco memberanikan diri untuk bicara.

"Jika kau kujadikan milikku, apa jawabanmu?"

[Y/N] berbisik, Marco membulatkan matanya. Pria itu bertanya lagi dan dibalas anggukan.





















"Oyaji sudah tenang disana, apa kau masih ingin ikut denganku?"

"Tentu saja, aku harus mengikuti kemana suamiku pergi"

"Kau masih saja membuat ku tergila-gila padamu"

"Karena pesonaku hanya kau yang dapat melihatnya"























***

"Rasa sayangku melebihi rasa cintaku padamu"- Marco

"Jadikanlah aku sandaran yang membuatmu nyaman"- [Y/N]

Tamat


SAYA MENGHILANG CUKUP LAMA RUPANYA ('。_。`) ....

SAYA MERASA BERSALAH, SEKALIAN DEH, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN....

One Piece x Reader [Oneshoot]Where stories live. Discover now