end, While With You-the Promise of Maple Leaves

Start from the beginning
                                        

Sementara itu, Ma d'Lee Group yang berpusat di Korea, kini dijalankan oleh pamannya. Sedangkan sang nenek sekarang tinggal menikmati hasil perjuangannya yang dulu.

Sesekali, Symphony juga tak jarang melihat kabar Backstreet yang namanya semakin melambung. Mereka memang sempat hancur, apalagi saat kejadian yang menggemparkan media masa hari itu. Namun, lambat laun semua akhirnya membaik seiring berjalannya waktu. Bahkan, pagi ini, Symphony baru saja melihat berita, bahwa beberapa dari mereka sudah menyelesaikan masa wajib militernya.

Symphony menelan salivanya, sekelibat wajah Jungkook terlintas lagi di kepala. Membayangkan, bagaimana jika Jungkook juga menjalankannya? Apakah dia akan sangat bersemangat seperti Jungkook yang dulu pernah ada, atau tidak sama sekali?

Helaan napas keluar lagi saat semua bayangan itu memenuhi seisi kepala Symphony, sebelum akhirnya ia keluar dari bath up yang penuh busa itu, membilas tubuhnya, dan bersiap untuk penerbangannya ke Korea.

Sebenarnya sudah beberapa kali Jang Wol menyuruhnya untuk pulang ke rumah, namun Symphony selalu menolak dengan alasan ia tidak bisa meninggalkan kelasnya, ia mempunyai banyak urusan juga di sini. Meskipun sebenarnya, Symphony hanya tidak siap untuk melihat kembali semua yang ia tinggalkan di Korea. Ia benar-benar tidak siap. Dan, hari ini pun tiba.
Symphony pada akhirnya tidak bisa menolak permintaan sang nenek untuk yang kesekian kalinya. Apalagi, saat wanita paruh baya itu mulai merengek di telepon dan membawa-bawa sisa umurnya. Symphony paling tidak suka yang seperti itu.

Jadi, beginilah sekarang. Symphony sudah bersiap untuk penerbangannya kembali, ke Korea.

Symphony menyapa tuan Park yang sudah menunggunya di depan gedung apartemen entah sejak beberapa menit yang lalu. Park Kyungsoo adalah orang kepercayaan neneknya yang diutus untuk menjadi asisten, sekaligus orang yang selalu memastikan Symphony baik-baik saja.

Pria berumur 40an itu lantas membukakan pintu mobil belakang, mempersilahkan Symphony untuk masuk ke dalam.

Mobil pun melaju, Symphony menyenderkan punggungnya, memilih untuk melihat panorama jalanan kota Paris. Entahlah, ia hanya tidak ingin banyak bicara hari ini.

"Nona Lee, di depan ada toko barang-barang unik, dan cemilan juga. Apa kau tidak ingin membelikannya untuk Nyonya Jang Wol?" Kyungsoo melirik lewat kaca depan mobilnya.

"Tidak." balas Symphony singkat.
Namun, Kyungsoo menyambung lagi.

"Eoh, ada banyak permen karamel juga di sana. Saya pernah membelikannya untuk anak-anak, dan mereka sangat suka. Katanya sangat enak. Apa anda tidak mau? Maaf, karena yang saya ingat, anda sangat menyukai permen karamel juga."

Sesaat, Symphony termenung. Lagi-lagi, sesuatu mengingatkannya kembali pada Jungkook.

Symphony lantas menarik napasnya dalam-dalam.

"Ku bilang tidak, Tuan Park. Maaf, tapi aku hanya ingin cepat sampai di bandara."

Dari kaca yang menggantung di depan itu, Kyungsoo tampak mengangguk merasa bersalah. Ia lantas fokus kembali, hingga beberapa menit akhirnya mereka sampai di lapangan penerbangan itu.

Kyungsoo turun dari mobil terlebih dulu, membukakan pintu untuk Symphony hingga gadis itu keluar dari mobilnya.

"Apa sudah tidak ada yang tertinggal?" Symphony menoleh ke belakang.

"Tidak, Nona Lee. Semua barang-barang anda sudah dimasukkan semua ke pesawat."

Symphony mengangguk. "Baiklah. Aku pergi. Aku titip orang tuaku. Dan, jaga dirimu baik-baik. Terima kasih, Tuan Park."

Kyungsoo menundukkan kepalanya sesaat.

"Sama-sama, Nona." ucap Kyungsoo yang kemudian melihat punggung Symphony menjauh.

While With You [COMPLETE]Where stories live. Discover now