Symphony meletakkan gelas panjang ke atas meja setelah ia menenggak isinya hingga tandas. Sedangkan matanya fokus pada ponsel yang sedang ia otak-atik di tangan kiri.
Membalasi pesan-pesan yang semenjak malam tadi meneror ponselnya, menanyakan semua hal di luar dugaan setelah mereka tahu Symphony sudah kembali ke Seoul kemarin.
Masih dengan fokusnya pada ponsel, kini ia bergerak ke belakang pintu. Membungkuk mengambil sepatu kets putih di rak penyimpanan dan susah payah memakainya. Membungkukkan badan untuk memasukkan kakinya, lalu berdiri lagi saat ia kehilangan keseimbangan. Seperti itu hingga beberapa kali hingga sepasang kets itu terpasang sempurna.
Sementara ibu jarinya terus mengetuk-ngetuk layar ponsel dengan lincah. Membalas pesan yang kini berasal dari seniornya.
Hyeyeon Eonnie:
Sebenarnya aku tidak mau mengatakan ini karena aku begitu merindukanmu, Sym. Walaupun aku juga sangat membutuhkanmu untuk acara penghargaan malam ini. Tapi kau bisa beristirahat dulu. Aku tidak mau kau jatuh sakit gara-gara terlalu banyak bekerja. Kau baru sampai kemarin.
Symphony terkekeh menyadari Hyeyeon membujuknya secara halus.
Symphony:
Karena kau mengatakan itu, aku jadi tidak tega jika tidak masuk hari ini, Eonnie. Aku sudah bersiap, tunggu aku ya.
Symphony melirik jam di ponsel dan segera keluar dari flat.
Berjalan terburu-buru hingga ia sampai di halte bus yang sudah ada beberapa orang juga di sana. Sama-sama sedang dalam aktivitas menunggu, namun tidak lama bagi Symphony, karena kendaraan besar itu kini berhenti di depannya. Menunggu Symphony dan beberapa orang lainnya itu masuk bergantian.
Symphony yang biasa menyukai tempat duduk di sisi jendela itu, kini tidak bisa duduk di sana lantaran semua sudah terisi oleh penumpang yang sudah ada sebelum ia naik. Jadi, ia mendaratkan pantatnya sembarang, di kursi kosong di tengah.
Helaan napas keluar mengiringi tubuhnya yang kemudian bersender di punggung kursi sebelum bus melaju. Symphony mengangkat lagi ponselnya setelah tangannya merasakan benda pipih itu bergetar.
Ia menggeser screen lock. Mengetuk sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal, lagi. Dan detik berikutnya setelah ia benar-benar melihat isi pesan itu, dengan reflek tangan Symphony melempar benda pipih itu hingga terpental jauh, bergesekan dengan permukaan lantai bus sebelum ponsel itu berakhir di bawah kursi bus paling depan.
Dada Symphony sudah naik-turun, matanya menatap kosong mendadak kehilangan fokusnya. Sementara para penumpang lain di dalam bus itu sudah menoleh, dan menatapnya.
***
Acara penghargaan memang identik dengan para idol yang akan menampilkan performa terbaik mereka. Seolah itu adalah ajang dimana para idol menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya. Tak jarang bahkan setiap boyband ataupun girlband akan menunjukkan masing-masing jawara mereka yang akan menampilkan vokal maupun dance yang khusus dan perdana mereka tampilkan hanya di acara penghargaan itu.
Seperti saat ini, di ruang makeup Backstreet, semua staf sibuk menyiapkan, memoles, mendandani para member sebelum mereka tampil.
Fashion dan segala bentuk aksesoris mereka siapkan semaksimal mungkin demi mendukung penampilan sempurna yang akan disuguhkan oleh Backstreet. Tidak hanya kru dari Backstreet, staf dan kru dari boyband dan girlband lain pun juga mungkin sedang sibuk dengan artis mereka di ruangan yang saling bersebelahan di studio stasiun televisi itu.
Symphony meletakkan koper berisi sepatu yang cukup membuat bruntusan peluh muncul di pelipisnya.
Lelah? Tentu saja.
YOU ARE READING
While With You [COMPLETE]
RomanceSymphony tidak pernah tahu, ia akan berakhir seperti ini dengan seorang John Jungkook. Lantas, apakah keduanya akan baik-baik saja setelah ini? ~John Jungkook ~Symphony Lee
![While With You [COMPLETE]](https://img.wattpad.com/cover/312915076-64-k500402.jpg)