Don't go

18 13 1
                                        

Beruntung, tidak ada kegiatan atau jadwal Backstreet hari ini.

Ah ralat, bukannya tidak ada, sebenarnya ada latihan dance untuk comeback mereka yang akan datang beberapa bulan lagi, namun Jungkook sengaja absen untuk hari ini. Lagipula itu untuk comeback mereka yang dibilang masih lama lantaran mereka baru saja rilis album baru beberapa minggu yang lalu. Hanya saja, dunia musk K-Pop memang seperti itu, persiapan dan latihan setiap hari adalah camilan bagi setiap idol jika menginginkan sebuah kesuksesan.

Ini sudah menit ke sebelas mungkin Jungkook memperhatikan dirinya sendiri di pantulan cermin. Berdiri dengan postur tubuh yang begitu sempurna. Dibalut black suit dengan jas satin mengkilap, lengkap dengan turtleneck warna senada.

Jungkook memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana, memperhatikan dirinya lagi ke cermin, bergerak melihat sisi tubuhnya di sebelah kiri, lalu bergerak lagi melihat sisi tubuhnya yang sebelah kanan.

Lalu, dengan percaya diri ia bergumam, "Sempurna, Jungkook-ssi."

Iya, terlalu sempurna. Apalagi saat ia melihat lagi rambut hitamnya yang ditata dengan model comma hair, Jungkook yakin, ia akan menjadi bintang sepenuhnya di acara pesta Ma d' Lee Group nanti.

Jungkook keluar, dan masuk ke dalam mobil yang disopiri sekretaris pribadinya. Tidak begitu jauh. Karena Ma d' Lee building center berada di pusat kota Seoul, jadi hanya butuh waktu kurang dari dua puluh menit saja baginya untuk sampai di pesta yang sudah ramai itu.

Para tamu dari kalangan konglomerat dan pembisnis sudah memenuhi hampir seluruh sudut halaman luar gedung Ma d' Lee Group. Begitulah, pesta mewah itu diadakan di area outdoor yang begitu luas dengan halaman berpemadani rumput hijau dan lampu-lampu kekuningan serta beberapa lilin yang menambah kesan elegan pada pesta.

Dan, tidak perlu baginya untuk dikawal juga seperti biasanya saat memasuki keramaian, karena sudah pasti orang-orang di sini adalah orang-orang yang jauh lebih hebat darinya. Ia bahkan menyuruh Seongki—sekretarisnya—untuk meninggalkannya.

"JUNGKOOK-AH!"

Jungkook yang baru saja mengambil segelas cocktail itu lantas menoleh, membalikkan badan di mana suara dari seorang wanita paruh baya itu berasal.

"Nenek?"

Jungkook melangkah menghampirinya, pun dengan wanita paruh baya itu demikian.

Tunggu. Nenek? Dia memanggilnya seperti itu? Bukan dengan sebutan Nyonya Lee lantaran wanita itu adalah istri ketua Lee? Baiklah, Jungkook memang sudah dianggap cucu. Pun sebaliknya.

"Nenek apa kabar?"

Jungkook masih memegang kedua lengan atas wanita tua—yang sama sekali belum terlihat tua—itu setelah mereka saling mengurai rindu dalam pelukan yang tadi cukup lama.

Choi Jang Wol, wanita berumur 68 tahun itu pun masih memegangi lengan Jungkook, wanita itu mendongak memperhatikan wajah Jungkook yang kini terasa teramat tinggi untuknya.

"Cucuku.. kenapa kau tumbuh begitu cepat, eoh?" Jang-Wol mengusap pipi kanan Jungkook.

Laki-laki itu tersenyum merasakan kehangatan khas dari seorang nenek.

"Saat bersama nenek, sepertinya sekalipun aku tidak pernah merasa sudah tumbuh dewasa."

Jang-Wol kemudian terkekeh mendengar itu.

Lalu, tawa yang sebelumnya menciptakan kerutan-kerutan halus di pipi putihnya itu tiba-tiba memudar saat wanita itu terlihat mengingat sesuatu. Rautnya kini berubah sendu. Ia membelai lagi sebelah wajah Jungkook seraya masih mendongak menatap matanya bergantian, lalu bergumam lirih,

While With You [COMPLETE]Where stories live. Discover now