Part 014 - Broke The Hope

178 21 4
                                    

HAI HAI READERS GIMANA KABARNYA? AKU BAWA TRIPLETS LAGI NIH, JANGAN LUPA VOTE DAN TINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTER!!!

Oh ya music nya jangan lupa di puter ya, mungkin dari kalian ada rekomendasi musik buat di masukin ke cerita berikutnya bisa dm twitter atau telegram trisomstory

Oh ya music nya jangan lupa di puter ya, mungkin dari kalian ada rekomendasi musik buat di masukin ke cerita berikutnya bisa dm twitter atau telegram trisomstory

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.
.
.

TRISOMSTORY

.
.

.
🍁
.

#NEOCAPELLA
.
.

Eung... Aditi mengerjapkan matanya pelan, kepalanya terasa sangat berat dan pusing. Seingatnya terakhir kali adalah berada di pelukan sang bunda, tapi yang ia lihat sekarang justru berada di pelukan kakaknya.

"Kak Tara..." gumamnya.

"Ssstt tenanglah Aditi, ada aku disini."

Aditi semakin mempererat pelukannya, rasanya seperti ruangan ini mengombang ambingkan tubuhnya dan jalan satu-satunya hanyalah berpegang erat pada kakaknya.

"Cepat panggilkan tabib, badan Aditi panas! Perintah Argatama."

"Bunda... Kak Tara..."Aditi terus menggumamkan kedua nama itu bergantian, sesekali pelukannya akan sangat mengerat dan mengendur.

Argatama mengusap peluh di kepala Aditi, ia merasa bersalah karena tidak memperhatikan kondisi adiknya selama ini. Argatama juga baru tahu bahwa Aditi sering menghabiskan waktunya di perpustakaan dan sering mengunjungi Renojun untuk belajar tata pemerintahan alih-alih mengunjunginya atau Argantara, adiknya terlalu takut mengganggu kedua kakaknya padahal Argatama bekerja keras agar Aditi tidak perlu repot-repot menanggung tugasnya sebagai seorang Ratu.

Bukan karena Argatama haus akan tahta sehingga tidak mengijinkan Aditi menjadi Ratu, Argatama tahu betul bagaimana lelahnya mengatur urusan kerajaan, ia rela berkorban untuk kerajaan asal adiknya bisa hidup bebas seperti yang ia inginkan.

Namun yang dipikirkan adik bungsunya justru diluar dugaannya.

Tabib kerajaan akhirnya datang memeriksa keadaan Aditi, walaupun agak sulit karena Aditi tak ingin melepas pelukannya dari Argatama tetapi pada akhirnya Argatama mampu meyakinkan Aditi kalau ia akan selalu ada disisinya dan tak akan meninggalkannya sendiri. Sepertinya kepergian bunda dan Argantara terlalu mengguncang alam bawah sadar Aditi hingga menimbulkan trauma.

"Yang Mulia Aditi hanya kelelahan dan sedikit membutuhkan istirahat. Hamba sudah membawa ramuan herbal untuk menurunkan demam dan memulihkan energi Yang Mulia Ratu"

"Terima kasih Tabib"

Selepas kepergian tabib kerajaan, kini Raja Vincent memasuki kamar paviliun triplets dengan membawa seikat bebungaan.

𝑻𝒉𝒆 𝑳𝒐𝒔𝒕 𝑲𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒅 𝑸𝒖𝒆𝒆𝒏 [On Going]Where stories live. Discover now