Hai readers tersayang apa kabar? masih nungguin cerita ini kan? hehe
Trisom squad comeback nih, silakan dinikmati~
.
Kemanapun kamu pergi dan hilang,
Hati selalu tau kemana arah jalan kembali dan pulang.
🍃
Setelah selesai makan dan dilanjut diskusi kembali antara Aditi dan Renojun, Maraka dan Aditi berpamitan pergi. Saat melewati lorong yang sepi, Maraka sedikit mencuri kesempatan untuk merangkul pundak Aditi atau sekedar bergandengan tangan. Tidak lama, karena masih ada prajurit yang berpatroli di sekitar istana. Maraka tahu yang ia lakukan kini adalah sebuah kesalahan, namun Maraka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada, sebelum ia tidak bisa lagi menggapai Aditi.
'Setidaknya biarkan dulu seperti ini'
Mereka berhenti di sebuah saung dekat kolam ikan milik Argatama untuk sekedar meneduh dan menghindari keramaian, di tempat ini cukup jauh dan jarang ada prajurit atau dayang yang lewat. Mereka berdua duduk lesehan dan mulai bercengkrama.
"Aman, tidak akan ada yang melihat kita disini"
"Lagipula kalaupun ada yang melihat, mereka bisa apa? Siapa yang berani mengusik panglima kerajaan? Mungkin mereka akan merasakan tebasan pedang mu seperti ini wuss.. wuss" ucap Aditi mempraktekkan cara menghunus pedang seperti saat Maraka berlatih.
Maraka tertawa gemas, tanpa sadar mengacak rambut Aditi, "Ey kau ini ada-ada saja"
"Ahiya, apa kau bawa pisau?"
"Untuk apa? Jangan berbuat aneh-aneh Aditi"
"Tidak, aku hanya ingin memakan buah mangga kak Tara yang tadi kau petik. Tidak mungkin kan aku akan makan dengan kulitnya?"
"Ohh, sini buahnya biar aku kupas."
Aditi memberikan buah mangga pemberian Maraka tadi, Maraka dengan telaten mengupas buah itu. Ditengah kegiatannya mereka mengobrol ringan.
"Kau tahu sejak pagi aku mencarimu kemana-mana.Mulai dari kamar, dapur, halaman istana sampai semua tempat yang sering kamu kunjungi aku datangi semua tapi aku tidak menemukanmu." Ucap Maraka dengan nada sedikit mengomel.
Bukannya takut, Aditi malah tertawa mendengar rajukan Maraka. Maraka yang biasanya dingin, tegas dan irit bicara dengan orang lain, namun tidak di depan Aditi. Saat bersama Aditi, Maraka akan berbanding terbalik, meninggalkan pangkat panglimanya, yang ada hanyalah Maraka yang perhatian dan menyayanginya.
"Haha maaf, aku sangat terburu-buru mengejar waktu perdana menteri Renojun. Kau tahu jadwal dia sangat padat bukan? Sejak kemarin aku berusaha menemuinya tapi ia selalu tidak ada. Mankannya sebelum dia pergi, aku harus segera bertemu dengannya."
YOU ARE READING
𝑻𝒉𝒆 𝑳𝒐𝒔𝒕 𝑲𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒅 𝑸𝒖𝒆𝒆𝒏 [On Going]
Fantasy𝑇ℎ𝑒 𝑙𝑜𝑠𝑡 𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑑 𝑞𝑢𝑒𝑒𝑛. 𝒪ne day in the kingdom of Neocapella, this story tells of 3 nobles named King Argatama, King Argantara and Queen Aditi. Two kings and a queen in the kingdom of 𝓝𝔈𝑂𝐶𝐴𝑃𝐸𝐿𝐿𝐴, they are kings and quee...