3 || Gelato

812 118 3
                                    

Hai

....

Kini pukul 11.05 malam, setelah makan malam berdua, mereka langsung menuju ke balkon seperti biasa deep talk, biasa aja sih tapi itu perlu

Setelah kejadian sore tadi di mall, langit ataupun reksa belum menuju topik ke sana

"reksa"

"eum"

"kamu marah ngga kalau langit ikut sesuatu yang bahaya?"

Ucapan langit membuat reksa menoleh dan berkata

"langit, kamu jadi buronan polisi?"

"hah? Enggak reksa"

"tadi langit ngomong in bahaya"

"bukan bukan, yaudah langit mau ceritain semua nya sama reksa tapi jangan marah ya"

"eum"

"mmm, langit sebenarnya punya organisasi yang memberantas sesuatu yang keji, mafia"

"hah?"

"dan sosok berpakaian hitam sore tadi, itu mungkin musuh langit, jadi reksa harus hati hati"

Mendengar langit menyebut sosok tadi membuat reksa semakin mengeratkan diri pada pelukan langit

"kamu seorang mafia?"

"i-iya"

"keren"

"hah"

"langit keren bisa jadi mafia" ucap reksa dengan bertepuk tangan layak nya anak kecil yang menerima permen, itu membuat langit sedikit lega karna reksa tidak marah melihat nya menjadi mafia

"besok ajak reksa ke geng kamu itu ya langit"  reksa dengan polosnya berucap dan langit yang mengiyakan

"tapi reksa harus dengerin apa kata langit ya?"

"eum"

"kalau ada seseorang yang mencurigakan seperti tadi sore reksa harus telfon langit, oke?"

"eum"

"reksa harus bisa jaga diri kalau langit ga di samping reksa"

"emang nya langit mau kemana"

"ga kemana mana, jaga jaga aja sayang"

"eum, oke"

Setelah malam yang cukup panjang dengan pembahasan dunia bawah langit, akhir nya mereka tertidur dengan pelukan hangat dan selimut tebal mereka, namun di kasur kamar tidak di balkon cuy

....

"biru udah makan?" tanya reksa pada biru yang berjalan di samping nya, mereka berdua berencana untuk pulang bersama karna reksa tadi berangkat nya diantar langit jadi dia pulang nya bareng biru aja

"udah makan sih, reksa belum?"

"udah sih, tapi pengen beli cemilan deh"

"beli apa emang", biru dengan memakai helm dan memberi reksa helm lain

"gimana kalau gelato nya nala?"

"emang boleh sama langit"

"ya kalau biru ga bilang sama langit sih gapapa", reksa berucap dengan tangan yang berusaha mengaitkan helm nya, lalu dengan inisiatif biru membantu reksa mengaitkan nya

"yaudah ayo, tapi kalau langit marah biru ga ikutan ya"

"isshh iya iya"

Percayalah dua bayi bersahabatan ini selalu berdebat namun gemes banget, apalagi mereka memakai sepeda vespa punya biru yang lucu

LANGIT UNTUK REKSA S2Where stories live. Discover now