Lilya berjalan menuju bangkunya dan langsung duduk di sana tanpa menghiraukan tatapan teman-teman barunya.

" Eh, Rio sama Candra mana?" Tanya bu guru menyadari dua bangku kosong di belakang sudut paling kiri.

" Biasa bu." Jawab mereka serempak laki-laki dan perempuan, membuat  bu april geleng-geleng kepala sambil menaruh kan tanda ' Bolos' di absen untuk murid  yang bernama Rio dan Candra itu.

Setelah absen, mereka pun langsung belajar, walaupun sebenernya pagi ini adalah bukan jadwal mengajar bu april. Tapi, ia mengajar untuk menggantikan guru pelajaran IPA yang berhalangan hadir pada pagi hari itu.

***

Kring kring kring

Ini adalah jam yang paling di tunggu oleh semua murid untuk sarapan dan mengistirahatkan otak yang sudah hangus terbakar oleh materi yaitu, jam istirahat. Begitu pula dengan kelas X MIPA 1 mereka langsung keluar dari kelas dengan tidak sabaran.

" Hai, perkenalkan nama gw Indi." Sapa seorang gadis, gadis berhoodie berwarna coklat tua yang mencepol asal rambutnya yang panjang, ia menyerah kan tangan nya ingin berjabatan tangan dengan seseorang yang berada di belakangnya ini.

" iya, gw lilya." Lilya pun membalas jabatan tangan Indi, membuat indi menampilkan senyuman nya, ' Manis ' batin Lilya.

" Lo mau gak jadi teman gw?" Tanya nya, Lilya tersenyum sampai matanya pun ikut senyum. Ia sangat bahagia hari ini karena mempunyai teman di hari pertama nya.

" Lo adalah teman pertama gw hari ini." Ucapnya membuat Indi terkekeh.

" Lo lapar? ke kantin yuk." Ajak Indi yang di angguki oleh Lilya, Indi pun menggenggam tangan temannya mengajak ke kantin.

Mereka berdua berjalan di Koridor yang sangat ramai penghuninya, dan di donasi oleh para kaum hawa yang sedang duduk, bercanda, dan ada juga yang tidur di salah satu bangku panjang di sana.

Sesampainya di kantin terdapat banyak sekali manusia yang sedang memperebutkan antrian, dan sangat ribut melebihi pasar ikan dan sayur.

" Lo cari tempat duduk ya, gw pesenin lo makanan yang terenak disini." Suruh Indi lalu berjalan ke salah satu stan makanan yang berada di sana. sedangkan Lilya mencari meja yang kosong yang pas untuk di gunakan oleh nya dengan Indi, ia mengedarkan pandangannya ke segala arah demi mencari meja kosong,

' Aish, mana ya? ' batinnya. Ia mengedarkan pandangannya lagi dan berhenti di salah satu meja yang kosong di sebelah kiri bagian belakang, ia berjalan menuju meja itu dan menyadari di depannya adalah anak laki-laki yang berjumlah empat orang.

" Lilya udah nemu?" Suara itu mengagetkan Lilya dan langsung menoleh ke sumber suara dan ternyata itu lah Indi yang membawa dua buah mangkok mie ayam dan dua minuman.

" Tuh di sana." Tunjuk Lilya lalu Indi langsung berjalan menuju kesana dan menaruh mie ayam di meja itu.

" Hufft, telinga gw hampir budeg tau nggak gara-gara ada anak yang gak sengaja teriak di telinga gw." Curhat nya sembari menepuk-nepuk telinga nya yang sakit.

" Hahaha, kenapa lo gak--" Ucapan Lilya terpotong oleh seseorang yang memanggil nama temannya yang berada di sampingnya ini.

" Woy indi, " Panggil seseorang membuat Indi mengalihkan pandangannya ke depan.

DERMAGA//Donde viven las historias. Descúbrelo ahora