Kutu Elektrik

110 6 5
                                    

Empat belas tiga puluh menjelang sore, aku tersadar di atas ranjang rumah sakit, mengetahui diriku berada dalam sebuah bangsal ber-tiga-ranjang ditambah pula dua masalah: tanpa lengan kanan dan tanpa merasakan sakit.

"Lucu sekali. Mereka memberiku analgesik dosis tinggi," kataku, sambil memandangi dinding-dinding berjendela panorama Kota Neobatavia.

"Syukurlah. Kau masih hidup," sahut Rix sambil beranjak turun dari ranjang. Dia adalah rekan kerja sekaligus supir pribadiku.

"Yeah. Hanya saja, tanpa lengan kanan," rintihku dengan muka memelas.

"Tapi, kau akan baik-baik saja. Maksudku, mereka bisa membuatkanmu lengan yang baru."

"Berapa lama kita berada di sini?"

"Empat hari. Selama itu pula kau tak sadarkan diri."

"Bisakah kau berdiri?"

Rix tersenyum. "Kondisiku tidak separah dirimu. Dokter berkata kalau aku sudah boleh pulang besok pagi."

"Kau harus membantuku. Aku tidak bisa berlama-lama di sini. Aku harus pulang. Sarah mungkin sedang mengkhawatirkanku."

Pembicaraan tiba-tiba terhenti oleh suara pintu ruangan yang dibuka. Seorang dokter dan perawat masuk ke ruangan.

"Anda seharusnya tidak pulang terlalu cepat," kata dokter itu sambil mempelajari grafik laporan di tangannya. "Tuan Dux Cassiopea, CEO dari BT Corp. Anda orang yang sukses, Tn. Cassiopea. Tapi, Tn. Cassiopea, Anda bukanlah manusia biasa. Anda adalah kutu elektrik yang rumit."

"Astaga," kataku, terkejut.

"Jadi, Anda tidak bisa mendapatkan perawatan yang sesuai di rumah sakit ini, setelah kami mengetahuinya. Kami segera yakin, tentu saja setelah memeriksa lengan kananmu yang terluka, melihat komponen elektronik di dalamnya. Dan kemudian, kami lakukan rontgen rongga dada hingga akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan."

"Apa sebenarnya 'kutu elektrik' yang kalian bicarakan itu?" kataku, berpura-pura tak memahami maksud mereka.

Seorang perawat berkata, "Robot organik."

"Oh, begitu rupanya," balasku. Udara dingin seketika menyebar ke seluruh permukaan kulit dan sekujur tubuhku.

"Selama ini, Anda tidak tahu?" kata dokter itu.

"Tidak," jawabku sambil menggeleng.

Dokter itu berkata, "Kami sering kedatangan pasien kutu elektrik setiap minggu atau lebih. Entah dibawa ke sini karena sebuah kecelakaan—seperti Anda—atau yang ingin dirawat secara sukarela .... Beberapa seperti Anda, belum pernah diberi tahu, beberapa telah berfungsi hidup berdampingan dengan manusia, memercayai dirinya sendiri adalah seorang manusia. Ehm, Mengenai lenganmu...." Dia berhenti.

"Lupakan saja lenganku!"

"Tenanglah." Dokter itu mendekat, menatap tajam ke wajahku. "Kami akan meminta ambulans rumah sakit membawa Anda ke fasilitas layanan untuk perbaikan lengan Anda dengan biaya yang masuk akal, baik bagi Anda sendiri ataupun bagi siapapun pemilik Anda. Bagaimanapun, Anda harus kembali ke meja kerja, menjalankan fungsi Anda sebagai CEO di BT Corp seperti sebelumnya."

"Kecuali," kataku, "ah, sudahlah. Sekarang aku paham."

Aku bertanya-tanya, apakah Alarix atau Sarah atau yang lainnya di kantor tahu tentang hal ini? Apakah mereka atau salah satu dari mereka yang membeliku? mendesainku? Figur pengganti, itukah diriku selama ini? Aku pasti tak pernah benar-benar menjalankan perusahaan. Itu hanyalah ilusi yang ditanamkan dalam diriku, ketika aku dirakit ... bersama dengan khayalan bahwa aku adalah manusia dan hidup.

"Sebelum Anda berangkat ke fasilitas perbaikan," kata dokter, "bisakah Anda menyelesaikan tagihan Anda di meja depan?"

Aku berkata dengan masam, "Bagaimana bisa ada tagihan jika kalian tidak merawat kutu elektrik di sini?"

"Ini untuk layanan kami," kata perawat. "Sampai di titik kami mengetahui jati diri Anda yang sebenarnya."

"Tagih saja aku," kataku, dengan amarah yang tak berdaya. "Tagih perusahaanku." Dengan susah payah aku berhasil duduk. Kepalaku berputar-putar, aku melangkah tertatih-tatih dari tempat tidur dan ke lantai. "Dengan senang hati saya akan pergi dari sini," kataku sambil bangkit ke posisi berdiri. "Dan terima kasih atas perhatian manusiawi kalian."

"Terima kasih, Tuan Cassiopea," kata dokter. "Atau lebih tepatnya kupanggil dirimu Cassiopea saja."





Prompt Januari 2023
"Aku dan teman sekamar."
ᴅᴇᴅɪᴄᴀᴛᴇᴅ ᴛᴏ Blackpandora_Club

Jurnal RambangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang