15. Jenjang Pernikahan

27 10 0
                                    

Setelah mereka selesai ngopi di caffee, mereka pun pulang ke rumah Kinan untuk menjemput mamanya Devan.
Sesampainya di rumah Kinan, Devan dan mamanya langsung pulang ke rumahnya.
Devan dan Kinan sekarang telah menjadi pasangan pertunangan.

Satu langkah lagi mereka akan melanjutkan ke jenjang yang lebih baik yaitu pernikahan.
Begitu indah rasanya, bisa melihat Kinan sebahagia ini bersama Devan.
Kinan betul-betul beruntung bisa mendapatkan lelaki setulus Devandra.

" Aku janji, aku bakal nikahin Kinan kalo aku udah lulus kuliah, biar aku bisa nafkahin Kinan pake duit ku sendiri " gumam Devandra dengan melihat dan menggenggam pigura foto Kinan bersama nya.

" Walaupun aku masih ragu dengan pertunangan ini, tapi aku yakin, Devan pasti bakal terus berusaha buat gue yakin dengan keputusan gue " ucap Kinan, dan kata itu selalu keluar dari mulutnya pada saat dia sendirian.

Bukannya Kinan tak mau menjalani hubungan dengan Devan, namun Kinan takut, ia tak bisa selalu ada di sisi Devandra.
Ketakutan itu selalu hadir di benak nya, padahal, Devan sendiri tak pernah memikirkan hal itu sama sekali.

Tahun, bulan dan hari pun terus berganti jam dan menit terus berjalan.
4 tahun kemudian, Devan resmi lulus kuliah menjadi seorang pengacara.
Devan ingin segera melamar Kinan untuk menjadi istrinya. Devan juga sudah mengumpulkan uang selama 4 tahun ini, kisaran berjumblah 97 juta di tabunganya, dari hasil magang dan lain-lain.
Sedangkan Kinan tidak kuliah kedokteran seperti apa yang ia cita-citakan sejak kecil, karena ia sibuk dengan dunia novel nya.
ia menciptakan novel lebih dari 7 buku.

4 tahun kemudian mereka menginjak usia 22th yang artinya mereka sudah dewasa.
Setelah Devan wisuda,ia merencanakan untuk segera melamar Kinan, dan ingin segera memasangkan cincin indah di jari manis Kinan, saat acara pernikahan nanti.

" Mah,  sekarang Devan udah lulus jadi pengacara, seperti papa " ucap Devan.

" iyaa sayang, terimakasih kamu sudah lulus dengan peringkat terbaik tahun ini, mama bangga sekali sama kamu Devan, papa juga pasti bangga di atas sana " jawab mamanya sambil menangis haru dengan memeluk Devan yang tengah memakai baju toga kelulusan

" Iya mah, Devan janji, sebelum Devan nikahin Kinan, Devan akan bahagia kan mama dulu " ujar Devan.

" Iya sayang... "

3 bulan setelah wisuda,
Devan langsung segera melamar Kinan untuk menjadi istrinya.
Dan lamaran Devan itu di terima oleh Kinan.
Acara pernikahan mereka sangat mewah, mereka juga membeli cincin yang lumayan mirip dengan cincin pertunanganya.
Namun yang membedakan adalah, ini semua uang dari Devandra sendiri, hasil kerjanya sendiri.

" Nan aku sama mama ke sini mau lamar kamu jadi istriku, maukah kamu menerima lamaran ku? " tanya Devan.

" J-jadi istri? " ucap Kinan.

" Iyaa, aku mau kita segera menikah dekat-dekat ini, kamu mau kan menerima lamaran ku? " ucap Devan.

" I-iya aku mau " jawab Kinan.

Acara pernikahan itu di langsung kan 2 bulan kedepan. Yaitu sekitar bulan November.
Kinan dan Devan merencanakan gaun pengantin yang sangat cantik.
Dan untuk soal warna, Devan serahkan semua kepada Kinan. Soal fashion, Kinan tak kalah dengan yang lainya.
Dan Kinan pun memilih baju dan gaun pengantin sebanyak 3 item warna yaitu warna
putih (untuk ijab qobul), hijau mint (pakaian kedua) dan yang terakhir peach sedikit orange namun pink.

" Kita cari cincin pernikahan dulu yu " ucap Devan.

" Ayo! " jawab Kinan.

" Ingat, kamu Gausah bawa uang/debit apalah itu, aku Sekarang bawa uang cash, aman kok " ucap Devan.

" Hahahaha " tawa Kinan.

" Yaudah, ayo cepetan, bentar lagi mau ujan nih, udah mendung " ajak Kinan.

" Iyaa sayang " ucap Devan.

|• Sesampainya di toko perhiasan•|.

" Mba, saya cari perhiasan dan cincin pernikahan ada di sebelah mana ya? " tanya Devan.

" Sebelah sini mas, ini emas dan sebelah kiri nya perak " jawab pemilik toko perhiasan.

" Saya mau yang ini ya mba, harganya berapa? " tanya Devan, dengan jari telunjuk yang menunjukkan ke arah cincin pernikahan yang sangat mirip dengan cincin tunangan mereka.

" Ini harga nya dua puluh juta mas " jawab pemilik toko perhiasan.

" Yaudah, saya ambil, untuk kalung ada di mana ya mba? " ujar Devan.

" Sebelah sini mas " jawab pemilik toko perhiasan.

" Tuh Nan, pilih mau yang mana " jawab Devan.

" Ini berapa mba? " tanya Kinan sambil menunjuk ke arah kalung yang ia sukai.

" Oh ini, pilihan mba nya cocok sekali, karena bu Dian sudah langganan tetap di toko kami, kami beri diskon, kira-kira harga kalung ini dua belas an mba setelah potong diskon " jawab pemilik toko perhiasan.

" Gimana? " tanya Kinan.

" Ya kalo kamu suka, beli aja " jawab Devan.

" Serius? " tanya ragu Kinan.

" Iya Kinan, ambil aja " jawab Devan meyakinkan.

" Yaudah mba, kalung ini sama cincin yang tadi ya mba " ucap Kinan.

" Baik mba, saya akan buatkan nota untuk harga nya, tunggu sebentar " ucap pemilik toko perhiasan.

" Baik " jawab Devan.

" Ini mas, total harganya, mau di bayar cash atau debit? " tanya pemilik toko perhiasan sambil memberikan nota harga.

" Debit aja mba " jawab Devan, ia pun mengeluarkan kartu debit nya, dari dalam dompet.

" Baik, sudah pas mas, terimakasih sudah berbelanja di toko kami, mas, mba., semoga acara pernikahan nya lancar ya " ucap pemilik toko perhiasan.

" Terimakasih " jawab Kinan dengan senyum yang sangat ramah.

Setelah mereka menyiapkan semuanya, seperti gedung, catering, gaun pengantin perhiasan dan lain sebagainya, perasaan mereka sangat lega.

Namun Kinan sedikit merasa cape, dan Kinan hampir pingsan saat mempersiapkan gedung untuk pernikahan nya itu, yang InsyaAllah akan di acarakan kurang dari 2 bulan.

" Nan? kamu gapapa? " tanya Devan.

" Aku gapapa ko " jawab Kinan sambil memegang kepala nya.

" Nan...nan kita duduk dulu di sana " ucap Devan sambil menangkap Kinan yang hampir saja terjatuh karena kurangnya keseimbangan.

" Kita ke rumah sakit ya? " tanya Devan.

" Gausah aku kuat ko " jawab Kinan.

" Yauda kita pulang aja, biar Sakti sama Dean yang urus " ucap Devan.

" Iya Nan, lo sama Devan balik aja, biar gue, Sakti sama Dean yang urus gedung dan catering " sambung Nayra.

" Yaudah, gue sama Devan balik dulu ya, gue percaya sama kalian " ucap Kinan.

" Iya Nan, istirahat ya jangan cape-cape, bentar lagi kan ada acara penting " ucap Sakti.

" Pasti, thanks guys! " jawab Kinan.

Hari-hari pun terus berlalu, bulan juga ikut berganti. Akhirnya, sekarang adalah tanggal pernikahan Kinan dan Devan.
Devan tak nyangka, ia dan Kinan sudah berjuang selama ini.
Lebih tepatnya Kinan, yang berusaha sembuh dari penyakitnya.
Ijab qobul pun di lantarkan dengan lantang dan jelas oleh Devan.

" SAH? " tanya pak penghulu.

" Saaahhh " jawab para tamu dan para wali.

" Makasih ya Nan kamu udah mau nemenin aku dari kecil sampe sekarang, terimakasih juga kamu udah mau jadi pendamping hidup ku untuk selamanya, semoga hanya maut yang memisahkan kita berdua,
I love you Kinandra " ucap Devan.

" Love you too sayang" jawab Kinan.

"• horeee•" seru penonton

"• prok prok prok •" suara tepuk tangan para tamu pun terdengar.

Gengsi & Kimia ( END )Where stories live. Discover now