Perjusa

16 2 0
                                    

Keesokan harinya di papan mading tertera 'Perjusa',"Eh kalian udah pada baca belum,ada acara perjusa"ucap Janna di depan Lara,Naka,Kiara,dan masih banyak lagi.

"Lo perlu bawa apa?!"sarkas Lara langsung

"Gue babu Lo sampe lusa,jadi kalo mau suruh suruh gue sepuasnya gapapa"ucap Lara lalu meninggalkan kantin

"Ra"ucap Janna mengejar

"Lo kenapa sih, bukanya kata Lo,Lo mau lupain dia ya?". "Masih ada rasa?"tanya Janna sambil berjalan

"Engga gue udah coba ko, mungkin masih ada sedikit"ucap Lara

"Lo cocok ko sama dia"ucap Janna

"Dia itu bakal tunangan sama Kiara Jan!!"tegas Lara

"Lo ngaco!!"Sarkas Janna

"Lo emang ga liat mading,mereka bakal tunangan Jan!!!"ucap Lara lalu meninggalkan Janna

"Andai Lo tau yang sebenarnya"batin Janna

Lara sedang berada di rooftop,dia menendang kaleng bekas yang ada di sekitarnya"IHHHH"teriaknya,dia terduduk di dekat tembok sambil menangis,lalu dia mengeluarkan cup,dia mengambil satu pil dalam cup,dan meminumnya.

"Lo ngapain di sini?"tanya Naka

"Lo butuh apa??"tanya Lara sambil berdiri

"Lo"singkat Naka

"Gue??"

Tidak berapa lama Naka mendekat dan Lara memejamkan matanya,dia pikir.... ,"Ada daun di rambut Lo"Lara langsung membuka matanya,"Lo pikir gue mau cium Lo?"sarkas Naka

Malu,satu kata yang bisa mendeskripsikan kondisi Lara sekarang. Lara langsung membuka pintu rooftop dan menuruni tangga.

Tibalah hari perjusa,pertama Tama mereka akan melakukan upacara pramuka. Lara hanya bisa melihat wajah Naka, tampan satu kata yang bisa mendeskripsikan Naka. Sesudah melaksanakan upacara Lara disuruh oleh beberapa anak Gravinda untuk membuatkan makan siang, padahal itu bukan tugas Lara,namun Lara menahan itu semua. Dia tetap membuat makanan untuk mereka, selesai Lara membuatkan mereka makan siang dia pergi ke hutan,awalnya dia disuruh mencari kayu bakar, sebenarnya Kiara lah yang disuruh untuk mencari kayu bakar,namun Gina memberi tahu guru pendamping bahwa Kiara belum terlalu enak badan,karena beberapa hari yang lalu dia terkena flu.

Lara berjalan perlahan,sambil membawa kayu bakar. Tanpa sadar cahaya matahari mulai menghilang,malam hari telah tiba. Lara masih berada di tengah hutan,lalu tanpa sengaja kakinya terkilir sampai ia harus berhenti berjalan sebentar,"sial!,gue ga bawa hp lagi"keluh Lara.

"Butuh bantuan"tanya seseorang tiba tiba membuat Lara terkejut setengah mati

"IHHHH,Naka"kejut Lara

"Lo kenapa??"tanya Naka

"Kaki gue kekilir"jelas Lara

"Sini naik"ucap Naka

"Becanda??"

"Gue serius Zen"ucap Naka

Sembari berjalan Naka mengajak Lara berbicara,"Gue udah lupain masalah Lo jadi babu gue,Lo bisa bebas setelah lusa"jelas Naka

"Lo udah ga dendam sama anak Dexten??"tanya Lara

"Masih,tapi gue ga akan perlakuin murid di SMA gue sendiri dengan kaya gitu"ucap Naka

"Berarti ga ada gunanya. Mending Lo suruh gue jadi babu Lo terus sampe Lo bisa damai sama anak Dexten"ucap Lara

Naka menurunkan Lara,"Lo ga tau cerita aslinya,jadi jangan sok tau atau maksa Gravinda untuk damai sama Dexten"

NALARAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant