05- Wajah Baru

23 2 0
                                    

"Astaga, bagaimana ini??" Umpat Kynara.

"Pak! Pak satpam!!" Teriaknya.

"Yah, kau telat lagi" pria itu membukakan pagar besi yang tingginya mencapai 2,5 meter.

"Seperti biasa!" Perintahnya.

"Hah? Pak, apa kau tidak mengasihiku? Bagaimana pun aku ini seorang perempuan. Sekali ini saja kau biarkan aku lolos yah" pintanya.

"Setelah jauh ku teliti kau ini seorang lelaki yang menyamar menjadi perempuan. Tidak usah banyak bicara"

"Bagaimana bisa bapak berpikiran seperti itu?"

"Hei, semasa hidupku aku tidak pernah menemukan gadis yang selalu datang terlambat ke sekolah. Hanya lelaki yang selalu melakukan hal itu dan pada saat kau masuk ke sekolah ini, barulah aku menemukan sosok gadis yang seperti itu" omelnya.

Kynara hanya menatap datar. Ia tak harus sama dengan gadis-gadis lainnya. Setiap manusia itu memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda, itulah pemikirannya.

"Hei! Ayo lakukan kegiatanmu seperti biasanya. Kali ini 50 kali, supaya kau kapok" perintahnya.

"Bapak setega itu sama saya? Tadi, saya liat murid yang lain hanya 20 kali, pak" Kynara mulai kesal terlihat jelas dari perubahan gaya bicaranya.

"Itu bagi yang lain dan ini khusus untukmu. Lakukanlah sekarang atau kau akan di berikan hukuman tambahan nanti!"

Kynara hanya bisa pasrah dan langsung mengambil posisi push up. Ya! Push up merupakan salah satu hukuman yang selalu diberikan untuk siswa yang terlambat.

Baru akan memulai satu hitungan. Tiba-tiba..

"Tunggu!!" Kynara begitu juga satpam tadi menoleh ke sumber suara.

"Kau,.?" Kynara meneliti wajah tampan itu.

"Apa dia juga bersekolah disini??"

"Hm" bibirnya tersenyum sungging.

"Biar saya yang menggantikannya. Ah sepertinya, ia tidak sanggup untuk melakukan 50 kali push up yang kau berikan"

"Hei! Jaga ucapanmu! Siapa bilang aku tidak sanggup? Aku tidak butuh bantuanmu, aku bisa melakukannya sendiri"

"Ya sudah kalau begitu" ia berjalan santai memasuki gerbang.

"Pak! Dia juga terlambat. Kenapa kau tidak menghukumnya?! Oh ya tuhan, ini sungguh tidak adil" Protes Kynara tak terima.

"Dia itu murid baru disini. Tidak ada aturan untuk menghukum murid baru di hari pertamanya bersekolah. Sekali pun ia datang terlambat" jelas si satpam.

"Dasar, sekolah aneh. Aku baru tau ada peraturan seperti itu" umpat Kynara di sela-sela hukumannya.

"Sekolah ini adalah sekolahmu juga. Artinya, kau menghina sekolahmu sendiri" ia melenggang pergi ke posko satpam mengawasi Kynara dari arah sana.

"Dasar pak tua!!" Makinya. Meskipun, ia mengetahui satpam itu masih berumur 40 tahun seumuran dengan ayahnya.

Dikelas

"Ky! Kau baru datang?" Itu Nadine biasa di panggil Adine, teman sebangku sekaligus teman akrab Kynara.

"Ya, seperti yang kau lihat" Kynara duduk di bangkunya dan menenggelamkan kepalanya di antara lipatan tangan diatas meja.

"Apa kau tau? Aku ada kabar gembira untukmu. Disekolah kita kedatangan murid baru!! Banyak yang bilang kalau dia itu sangat tampan!!" Pekik Nadine.

"Ah, terserah kau saja. Aku tidak tertarik dengan kabar itu"

"Hei, siapa tau dia bisa menggantikan posisi Sergio di dunia hayalanmu"

Sekedar informasi, Sergio atau Gio adalah lelaki yang sangat dikagumi Kynara dan seluruh kaum hawa seantero sekolah itu. Sergio seumuran dengan mereka bahkan satu sekolahan, hanya beda kelas. Ia juga teman seperguruan Kynara di Dojo.

Sergio adalah siswa terpopuler. Tingkat kepopulerannya semakin meningkat semenjak ia meraih juara pertama di pertandingan karate tingkat nasional pada tahun lalu.

"Berisik!"

"Kau ini kenapa? Apakah ada masalah?"

"Aku hanya sedikit sial saja pagi ini. Kau tau? Aku di hukum seperti biasa tetapi sebanyak 50 kali dan yang lebih menyebalkan, aku bertemu dengan lelaki aneh yang kutemui kemarin. Benar-benar sial!!" Umpatnya.

"Lelaki aneh?"

"Benar. Tapi, sudahlah aku yakin tidak akan bertemu dengannya lagi" Kynara memejamkan matanya sungguh Kynara sangat mengantuk. Ia tidak tidur semalaman.

Lima menit pun ia terlelap dan lima menit juga ia terbangun.

"Hallo semuanya!!" Sapa seorang wanita yang baru saja memasuki ruangan itu. Ia datang tidak sendiri, ada seorang siswa dibelakangnya.

"Sial! Mengganggu saja" Kynara terbangun.

"Kynara, apakah itu suaramu?" Tanyanya.

"Eh, bukan Bu. Suara kucing lewat tadi" alasannya. Sungguh tidak masuk akal, guru itu hanya geleng-geleng kepala. Sebagai wali kelas ia mengetahui setiap perilaku anak didiknya.

"Tidur jam berapa, Kynara?" Tanya Bu Onny ramah.

"Tidak tidur, Bu. Semalaman, saya jagain kucing yang mau lahiran" celetuk Kynara asal.

"HAHAHA" pecah tawa seisi kelas itu. Mereka yakin, itu bukanlah alasan yang sebenarnya.

"Sudah-sudah, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk"

Terlihat seorang siswa berjalan dengan santai memasuki ruangan itu.

"Namanya Kenzo Gevariel Adhitama. Dia siswa pindahan dari Australia"

Lelaki bernama Kenzo itu tersenyum kepada seisi ruangan sampai mata bermanik htam legam miliknya bertemu dengan mata bermanik coklat milik Kynara.

"Ah, ternyata kita satu kelas" ia tersenyum jail.

"Ya tuhan, kesalahan apa yang sudah aku lakukan? Kenapa kau menghukumku dengan cara seperti ini?" Batin Kynara melonjak.

"Apa ada masalah, Kenzo?"

"Tidak Bu, saya bersyukur bisa mendapatkan kelas ini"

"Ya sudah, bangkumu terletak di samping bangku Aiden. Aiden!" Panggilnya. Lelaki bernama Aiden itu mengangkat tangan.

"Terima kasih Bu" Kenzo membungkuk kemudian berjalan santai dengan posisi tangan kanan menyandang tas. Sedangkan, tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku celana.

"Oh dia sungguh tampan" bisik Nadine.

"Kagumi saja. Tapi ingat Adine, kau itu masih punya Aiden" bisik Kynara. Memang benar, Nadine dan Aiden merupakan sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan sejak mereka kelas satu SMA sampai kelas tiga sekarang.

"Iya aku tau itu. Tapi, lihatlah pesonanya yang dapat menghipnotis para kaum hawa di kelas ini"

"Kelakuan bukan pesona" komentar Kynara.

"Sstt.. Sepertinya, dia akan menjadi saingan terberat Sergio mulai hari ini, oh tidak detik ini juga!" mereka melihat ke sekeliling dan apa yang dikatakan Nadine itu memang benar.

"Kau benar, tapi tidak untuk diriku. Sergio lebih unggul"

"Ya tuhan" Nadine menepuk jidat.
______________________

To be continue
Jngn lupa bintangnyah dan komentarnyah
Itu yg selalu author harapkann
Atas perhatiannya terimakasiii
Smpai jumpa di part selanjutnya
Dahh👋👋

Allegro (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang