Chapter 10. Calon Kakak Ipar

3.8K 359 19
                                    

Hari Jumat yang cerah di kantor, jam kerja Karina sebentar lagi selesai, kini waktunya ia mendatangi atasannya dan memberikan surat yang sudah beberapa hari ia buat.

Karina mengetuk pintu, sebelum akhirnya diizinkan masuk ke dalam. Ia melihat seorang perempuan dewasa yang merupakan atasannya.

"Sore bos, sorry ganggu," ucap Karina sembari berjalan ke depan meja.

"No problem sweetie, ada apa?"

Karina tersenyum. Perempuan di hadapannya ini sudah berperan besar dalam perjalanan karirnya. Ialah yang selama ini percaya pada kinerja dan kemampuan Karina dalam memberikan kontribusinya ke perusahaan, serta membantu Karina naik terus dari jabatannya sebelumnya, bahkan sampai dirinya berada di posisi sekarang.

"I have a present for you," ucap Karina, memberikan sebuah paperbag pada atasannya.

"A G*cci bag?? what's going on??" ucap perempuan tersebut, tersentak melihat tas berstuliskan merk designer ternama itu.

Karina tersenyum. Ia melihat bosnya yang meskipun tercengang, namun tetap menerima kado darinya dengan antusias.

"Ada apa Karina?? kenapa lo tiba-tiba ngasih gua G*cci?? sogokan dalam rangka apa ini??" tanya perempuan tersebut dengan wajah bingung.

Karina kembali tetawa geli. Ia akhirnya mengeluarkan kertas yang ia pegang di belakang tubuhnya sedari tadi.

"Bos, gua resign ya."

"WHAT?!"

***

Setelah hampir satu jam berada di ruangan atasannya, kini Karina akhirnya keluar.

Karina menghela nafasnya kasar. Bosnya benar-benar tidak terima ketika ia mengatakan bahwa dirinya akan keluar dari pekerjaan. Bosnya sampai hampir melempar tas pemberian Karina sangking kesalnya.

Karina kini tersenyum geli. Sejujurnya, ia juga merasa berat harus keluar dari kantornya saat ini. Meskipun beban kerjanya sangat berat, namun Karina cukup menikmati bekerja disini.

Selain karena gajinya yang begitu besar, tapi juga karena bos perempuannya yang selalu mendukungnya dikala bos laki-laki nya sering menjatuhkan kemampuan Karina sebagai pemimpin.

"Perusahaannya Rian Sanders bakal beruntung banget punya lo sebagai karyawan disana, lo bakal jadi menantu pula! double job!"

Karina kembali tersenyum mengingat ucapan bosnya tadi. Kini iapun bersiap untuk pergi.

Beberapa hari yang lalu, Karina sudah mendatangi kantor perusahaan calon mertuanya dan dikenalkan pada tempat ia akan bekerja nanti setelah menikah dengan Evan.

Sekarang, ia akan datang dengan tujuan pacaran dengan tunangannya.

***

Setelah dijemput oleh supir Evan di kantor, kini Karina sudah kembali datang ke kantor perusahaan milik Rian Sanders. Karina langsung bergegas menuju ke ruangan calon suaminya. Ia masuk sebab ia tahu sedang tidak ada orang di dalam.

Di atas meja kerja Evan, Karina melihat sebuah bouquet bunga tulip yang begitu segar. Karinapun segera mengambilnya sebab ia tahu bunga itu miliknya.

Dengan senyuman kecil di bibir, Karina duduk di sofa. Evan mengatakan dirinya ada rapat sore ini, itulah kenapa ruangan ini kosong.

"Eh, Karina?"

Tiba-tiba, seorang laki-laki masuk ke dalam ruangan Evan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Karina refleks berdiri, melihat calon atasnnya di kantor ini.

mysaviorWhere stories live. Discover now