⚠️ [23] DANGEROUS GHOST

66.9K 2.8K 931
                                    

-Dangerous Ghost-

“Katanya ada anak baru loh.”

Baru saja Zee menginjakkan kaki di sekolah, ia sudah mendapatkan berita hangat. Mereka semua membicarakan anak baru, seolah ada yang spesial dari anak baru tersebut.

“Eh! Itu anak barunya!” pekik seseorang membuat Zee ikut menolehkan kepala.

Calvin? Pikir Zee. Meskipun belum pasti, tapi yang namanya hati, mengatakan jika seseorang yang kini memasuki sekolah adalah Calvin. Namun, ada satu hal yang ganjil. Cowok itu tak datang sendiri, ada seorang gadis di belakangnya. Memeluk cowok itu dengan mesra. Dalam hati, Zee berharap cowok itu bukan Calvin.

Namun, dugaan Zee benar. Lelaki itu adalah Calvin, saat membuka helm wajah tampan, rupawan, yang sangat Zee kenal terlihat.

Zee hanya membeku di tempat, tak bisa bergerak sedikit pun dari sana. Pikirannya mulai melayang-layang. Dada Zee seakan dihujam benda tak kasat mata. Sakit, apa lagi saat Calvin membantu gadis itu turun dari motornya.

“Calvin,” panggil Zee.

Orang yang dipanggil pun menoleh, mendapati Zee yang menatapnya penuh kecewa. Calvin kini berhadapan dengan Zee.

“Hm?”

“Maksud lo apa?” tanya Zee to the points.

“Apanya?”

“Dia siapa?” tanya Zee sembari menunjuk gadis di sebelah Calvin.

Gadis yang ditunjuk pun, menunjuk dirinya sendiri. “Gue? Kenalin, gue calon tunangannya Calvin.”

Deg..

Bagaikan disambar petir di siang bolong, hati Zee seakan terbelah menjadi dua. Matanya mulai memanas, memikirkan apa yang baru saja terjadi 2 minggu yang lalu. Di mana dirinya dan Calvin menjadi satu.

“Lo siapa?” tanya gadis itu kepada Zee.

Zee diam membisu tanpa bisa berkata apapun. Lo siapa? Pertanyaan itu seakan terngiang di kepala Zee. Dia siapa? Zee juga tidak tahu. Teman? Zee rasa, dirinya dan Calvin lebih dari itu, bahkan mereka pernah saling memuaskan. Pacar? Tidak, Calvin tak pernah meresmikan dirinya. Meskipun malam itu Calvin menyatakan cinta, Calvin tak mengajak Zee menjalin hubungan. Lantas, apa hubungan keduanya?

Zee menatap Calvin, meminta Calvin agar menjawab pertanyaan itu. Tapi Calvin tetap diam. Seakan tak tahu apa-apa. Zee kesal melihatnya, ia merasa kehadirannya tak diinginkan.

Zee merasa baru kemarin Calvin bersikap manis kepadanya, mengapa sekarang berubah? Apa semua itu hanya sandiwara? Zee tak habis pikir dengan Calvin.

“Vin, lo anggap gue apa?” tanya Zee dengan suara bergetar.

We just friend.

Lagi dan lagi, hati Zee kembali hancur berkeping-keping. Air mata Zee yang selama ini ia tahan akhirnya luruh juga, ia menarik tangan Calvin agar mereka bisa bicara berdua, jauh dari keramaian. Zee tak ingin jika rahasia besarnya terbongkar.

Hingga mereka pun tiba di rooftop sekolah. Zee masih membelakangi Calvin, menahan tangis yang siap meledak kapan saja.

“Vin, lo cuman anggap gue temen?” tanya Zee memastikan.

DANGEROUS GHOST [NEW]Where stories live. Discover now