⚠️ [08] DANGEROUS GHOST

97.8K 2.9K 59
                                    

⚠️ Warning++

-Dangerous Ghost-

Masa liburan Zee sudah berakhir. Kini ia menjalani pagi seperti biasanya, di mana hari ini ia harus bersekolah. Zee merapikan pakaiannya sendiri, kemudian memasukkan buku pelajaran. Sedangkan Calvin duduk manis di sofa dengan seragam yang selalu melekat di tubuhnya. Karena saat kecelakaan hari itu, Calvin masih memakai seragam, sehingga orang-orang tahu jika Calvin merupakan anak SMA Satu Nusa.
Zee melirik Calvin yang tak lepas menatapnya.

Hari ini hantu tampan itu sedikit aneh, ia terlihat begitu senang, namun entah apa yang membuat Calvin bahagia. Tapi Zee membiarkan hal itu, selagi Calvin tak merusak moodnya, ia akan biarkan.
Setelah Zee siap, ia turun ke bawah kemudian mengambil sepotong roti dan satu kotak susu, memakannya sambil berjalan menuju ke mobil, dengan Calvin yang membuntutinya seperti anak itik.

Calvin menatap Zee dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya. Zee melirik sebentar, tapi Zee tak memedulikan Calvin. Wajah Calvin berubah masam ketika Zee malah mendiamkannya. "Dasar Zee nggak peka!" gerutu Calvin membuat Zee menoleh ke samping.

"Hah?"

Mata Calvin mulai berkaca-kaca, ia sengaja mengembungkan pipinya dan melipat tangan di dada, memalingkan wajah ke luar jendela, tak memedulikan pertanyaan dari Zee. Lihat saja, Zee pasti akan memperhatikannya.

"Lo kenapa sih anjir? Merajuk lo? Kek bocil tahu nggak?!" Zee kesal dengan tingkah Calvin yang kekanakan seperti ini. Zee bukan manusia yang suka bertele-tele dan menghabiskan waktu banyak hanya untuk mendengarkan penjelasan.

Calvin kembali menatap Zee, dengan hidung yang sudah memerah karena menahan tangis. Niat hati mendapatkan perhatian Zee, Calvin malah dimarahi.  "Zee nggak peka! Avin udah nungguin dari tadi, tapi Zee nggak kasih itu. Avin nggak suka!"

Zee dibuat bingung dengan tingkah Calvin. Tiba-tiba saja hantu tampan itu memarahinya, padahal Zee merasa tidak punya salah. "Lo mau apa? Kalo ngomong yang jelas kek, nggak usah setengah-setengah,”

"Pikir aja sendiri," balas Calvin acuh kembali memalingkan wajahnya ke luar jendela.

Zee melongo tak percaya. Jika tidak sedang menyetir mobil, ia akan memukul kepala Calvin karena sudah berani kepadanya. "Gue tendang juga ya, lo!"

"Hum!"

Tidak ada lagi percakapan di antara mereka membuat keadaan semakin hening. Calvin sama sekali tak membuka suaranya. Zee keluar dari mobil tanpa mengajak Calvin membuat hantu tampan itu buru-buru ikut keluar menyusul Zee sembari menggerutu tidak jelas. Sangat kesal dengan Zee yang meninggalkannya begitu saja.

Di parkiran yang cukup ramai, kaki Zee memberat seperti ada yang menahan. Gadis itu mencoba melangkah tapi tak bisa juga. Saat melirik ke bawah, ternyata hantu sialan itu tengah memeluk kakinya. Merengek, dengan tangis semakin pecah.

"Zee te-tega ninggalin Avin ... Avin kan marah sama Zee ... tapi kenapa Avin yang ditinggalin? Ja-jangan tinggalin Avin,"

Zee mendesah kasar ketika tatapan semua orang tertuju padanya. Gadis itu mencoba melangkah tapi kakinya tertahan, membuat orang-orang menatap Zee dengan aneh. Jika tidak ada orang di sana, Zee ingin sekali meneriaki Calvin agar melepaskan kakinya.

"Calvin," panggil Zee pelan.

"Enggak mau. Engga mau ditinggal ...."

"Lo kenapa sih?" geram Zee.

"Zee mau tinggalin Avin ...."

Zee merubah posisi membelakangi semua orang, ia mengelus kepala Calvin dengan lembut. Hantu tampan itu mendongakkan kepala, menatap Zee dengan mata berkaca-kaca. Hidung Calvin memerah, begitu kontras dengan wajah Calvin yang pucat.

DANGEROUS GHOST [NEW]Where stories live. Discover now