⚠️ [15] DANGEROUS GHOST

71.9K 2.5K 175
                                    

⚠️ Warning ++

-Dangerous Ghost-

Sejak pulang sekolah, bahkan saat di sekolah, Zee sama sekali tak mau berbicara dengan Calvin, membuat hantu tampan itu uring-uringan di sofa. Zee tak membiarkan Calvin ikut berbaring di ranjang. Gadis itu masih marah kepada Calvin. Suruh siapa mengusik singa betina?

Zee ... jangan diem terus ih. Avin kan mau ne-mau peluk maksudnya.”

Zee tak membalas ucapan Calvin. Perutnya terasa begitu melilit saat ini. Zee mati-matian menahan rasa sakit itu. Ia menggigit bantal, melampiaskan rasa sakitnya.

Karena tak mendapatkan jawaban dari Zee. Hantu tampan itu menghampiri Zee, memperhatikan gerak-geriknya. Gadis itu terlihat tak nyaman, atau entahlah Calvin juga tak mengerti apa yang terjadi pada Zee.

Zee, Zee.”

Sepertinya Zee butuh bantuan Calvin. Gadis itu menarik tangan Calvin agar ia ikut berbaring. Zee memeluk Calvin dengan erat, menahan rasa sakitnya.

“Pinggang gue sakit, tolong elusin Vin,”

Tangan Calvin menyusup ke dalam kaos Zee, mengusap pelan pinggang Zee yang lembut itu. Zee tampak kesakitan, namun perlahan mata Zee terpejam, dan nafasnya mulai beraturan.

Calvin mencium kening Zee, kemudian menyatukan kening mereka berdua. Tiba-tiba saja, dada Calvin terasa begitu sesak.

Zee, kalo Avin pergi gimana?” bisiknya.

Calvin tak mendapatkan jawaban karena Zee sudah tidur nyenyak di dalam dekapannya. Calvin membalas pelukan Zee, dan diam-diam menangis. Jujur saja Calvin merasa gelisah, takut jika suatu saat ia harus pergi, atau Zee yang pergi darinya.

Sekitar jam sepuluh malam, perasaan Zee mulai tak enak, kepala gadis itu terasa begitu berat, bahkan untuk membuka mata pun rasanya sulit. Zee menatap Calvin yang tidur di sebelahnya. Wajah hantu itu begitu damai, namun wajah Calvin semakin memucat. Bahkan tangan Calvin sedingin mayat.

Zee tidak mengerti mengapa perasaannya seperti ini. Meskipun Calvin bukan manusia, Zee merasa begitu nyaman ada di dekatnya. Andai saja Calvin masih hidup, mungkin Zee akan mencintai Calvin. Tunggu, Cinta? Yang benar saja.

“Gue nggak bakal cinta sama setan mesum ini.” gumam Zee meyakinkan diri.

Zee bangkit dari tidur karena merasa lapar. Ia pergi ke dapur untuk mencari makanan. Saat membuka lemari es, Zee mengambil satu mangkuk salad buah, dan memakannya di sofa.

Zee ... Zee di mana? Hiks ... jangan tinggalin Avin ....

Hantu tampan itu menangis, menyusuri tangga mencari keberadaan Zee. Calvin sudah seperti anak kecil yang kehilangan ibunya.

“Di sini,” sahut Zee.

Calvin menghampiri Zee dengan sesenggukan. Hantu tampan itu memeluk Zee dengan segera. Menumpahkan segala keresahannya.

Jangan tinggalin Avin,

Zee mengusap kepala Calvin agar hantu tampan itu berhenti menangis. “Gue nggak ninggalin lo. Jangan nangis,” Zee menyimpan mangkuk di meja kemudian membaringkan tubuhnya di sofa bersama dengan Calvin.

DANGEROUS GHOST [NEW]Where stories live. Discover now