"Okeh "

Rembulan pun melangkahkan kakinya menuju ke toilet.  Sesampainya di toilet perempuan ia pun membasuh wajahnya yang kering dan ia pun berkaca . Namun saat hendak pergi meninggalkan toilet ,ia dikejutkan dengan kedatangan Jana dan antek anteknya

Renjana Rainy namanya . Ia yang sering membully Rembulan karena ia tidak menyukai siswi beasiswa yang berprestasi seperti Rembulan. Bukan hanya Renjana yang membully Rembulan , namun ada juga Crstal Karisma dan Amarta Ayu Saskia mereka juga ikut andil dalam urusan membully Rembulan.  Mereka hanya menuruti saja apa yang disuruh oleh Renjana

Trus kalo Lo disuruh masuk ke jurang Lo berdua laksana in gitu 🙄

"Guys , dah lama nih kita ga main main " ucap Jana dengan seringai di bibirnya

Tentu saja Rembulan tau maksud dari kata 'main main yang diucapkan Jana . Ia sudah pasrah saja jika akan diperlakukan buruk oleh Jana yang notabennya memang pembully disekolah nya

" Enaknya Lo diapain ya ?" Tanya Jana seraya memegang dagunya tanda berpikir

"Hmm kek gini aja deh " ucapnya seraya menarik kuat rambut Rembulan

Rembulan pun memekik keras ketika Jana menarik kuat rambutnya sehingga mungkin ada beberapa helai yang rontok . Crystal dan Amarta pun hanya tertawa melihat apa yang dilakukan oleh Jana

Selanjutnya hal yang dilakukan oleh Jana adalah menyuruh Crystal dan Amarta berbuat ulah " Siram dia guys !" Titahnya yang langsung dituruti oleh Crystal dan Amarta

Byur

Air yang disiram oleh Crystal dan Amarta pun membasahi tubuh Rembulan. Kini tubuh Rembulan sudah basah kuyup akibat terkena siraman dari antek antek Jana

"Hahaha , yuk guys cabut " ujar Jana sambil melirik Rembulan jijik

Rembulan pun menghela nafas pelan . Ia sudah terbiasa dengan ini semua , maka dari itu ia tidak perlu kaget dengan apa yang mereka lakukan tadi . Namun kini ia harus ke loker untuk mengambil almamater untuk menutupi bagian atasannya yang basah

Sepanjang jalan menuju loker tatapan sinis dari anak anak yang lewat pun tidak dihiraukan oleh Rembulan . Ia berjalan dengan nunduk untuk menghindari tatapan anak anak

"Loh ? Bul , Lo kok bisa basah kaya gini ?" Tanya Senja seraya membolak balikkan badan Rembulan

"Biasalah " mendengar jawaban dari Rembulan pun sudah membuat Senja konek dengan apa yang dia ucapkan

"Emang minta dihajar kek nya itu curut !"

"Udahlah ,ga perlu diperpanjang " Rembulan hanya tidak ingin ada pertengkaran yang ia sendiri alasan pertengkaran tersebut

"Terus ini Lo mau kemana ?" Tanya Senja menelisik penampilan Rembulan yang sedikit kacau

"Loker, mau ambil almet. Lo ke kelas duluan gpp kok, gue ada urusan bentar " ucapnya seraya berjalan menuju loker nya

Senja pun tak ambil pusing . Ia pun juga pergi menuju ke kelasnya meninggalkan Rembulan yang masih berada di loker .

Setelah mengambil almet dan memakainya , Rembulan pun pergi menuju ke arah rooftop . Tempat yang sedikit bisa membuat hatinya tenang . Karena ia bisa menikmati indahnya ciptaan Tuhan dari atas rooftop

Disinilah Rembulan berada . Ia duduk diatas kursi kayu yang sudh terlihat usang dan radak reot. Ia menghirup udara dari atas rooftop dan menghembuskannya.  Pemandangan yang bagus menurutnya karena ia bisa melihat siswa siswi SMA TARUNA WATTPADERS  sedang bermain .

Melihat tawa mereka yang terlihat bahagia , sedikit membuat hati Rembulan terenyuh . Melihat senyuman mereka membuat dirinya ikut tersenyum pula

"Tuhan ...  Kapan aku bisa bertemu dengan bunda dan ayah " ucapnya lirih seraya menunduk . Air mata nya keluar tanpa diminta

Ia tidak ingin terlihat lemah walaupun kenyataan nya ia tidak sekuat itu 7ntuk tidak menangis

"Kapan aku bisa bahagia bersama mereka Tuhan ?" Rembulan pun mendongak kan kepalanya menghadap ke langit . Ia selalu berdoa kepada sang Maha kuasa

"Ada saatnya Tuhan akan mengabulkan doa doa kita " suara bariton dari Arah belakang Rembulan pun mengalihkan atensinya

Rembulan menoleh ke belakang dan ternyata disana berdiri sosok lelaki jangkung ya g melangkah kan kakinya menuju ke arah Rembulan

Lelaki tersebut pun mendudukkan dirinya disamping Rembulan tanpa dipersilahkan terlebih dahulu. 

"Lo gausah sedih , Allah ga akan menguji makhluknya diluar batas kemampuan makhluknya " ucapan yang dilontarkan oleh lelaki tersebut mungkin bisa sedikit menjadi penyemangat bagi Rembulan

"Gue tau ,sangat tau akan hal itu . Tapi pertanyaannya sampai kapan ? Gue tau apa yang Lo maksud Lintang! " Kini Rembulan pun menoleh kesamping kiri kearah Lintang

Ya , pemuda tadi adalah Lintang . Ya g tiba tiba muncul tanpa diundang

Sebenarnya Lintang memang sering datang ke rooftop tapi dijam pulang , ia jarang ke rooftop pada jam istirahat . Rooftop adalah tempatnya untuk menenangkan hatinya

"Gue Gatau sampai kapan . Tapi yang pasti skenario Allah itu lebih baik dari manusia" ucap Lintang dengan tersenyum

"Huft ... Keknya Lo cocok deh jadi motivator gue " ucap Rembulan menoleh kepada Lintang

Lintang pun menaikan sebelah alisnya "gue? Motivator Lo? Ga deh beban hidup gue aja masih banyak and ga ada yg support, lah Lo malah minta gue jadi motivator " ucap Lintang seraya menggelengkan kepalanya
"Gue tau Lo bisa . Gausah patah semangat . Keep smiling and uplifting " lanjutnya seraya bangkit dari duduknya menuju ke arah pembatas rooftop

"Makasih...Thank you for the motivation you gave me " ucap Rembulan tulus dari hati kepada Lintang .

Lintang pun hanya mengangguk singkat . Ia tak berkata apapun lagi , ia berdiri di antara pembatas rooftop. Melihat hal itu pun Rembulan pun membelalakkan mata

"Lo mau bunuh diri ?" Tanya Rembulan seraya berdiri dari duduknya menuju kearah Lintang

Lintang yang melihat Rembulan disampingnya itu pun menoleh kearah nya seraya menyentil kening Rembulan "goblok" umpatnya yang masih didengar Rembulan

"Ya kan siapa tau aja Lo bosan hidup ... Hehe " hal yang dilakukan Rembulan pun hanya Nyengir seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Gue mau nenangin diri dengan melihat ke bawah bahwa melihat seseorang bahagia itu berpengaruh juga terhadap hati kita " ucap Lintang yang masih melihat kearah lapangan sekolah

Rembulan pun hanya bisa diam membisu . Tidak tau harus merespon seperti apa , lebih baik ia diam daripada membaut suasana hari lelaki disampingnya ini rusak .

Hai hai

Spam disamping yaw

Bagaimana dengan part ini

Janlup vote and komen ya

Bye

Wassalamu'alaikum

Bwi_1,Jan 2023

SEMBAGI ARUTALA Where stories live. Discover now