21. Kekecewaan

154 23 1
                                    

Selamat membaca

Jangan Lupa vote dan Komentarnya

Terimakasih

.

.

.

________________________________________________


"kamu sedang melihatnya"





Wajah cemas itu perlahan memudar tanpa ekspresi. Seluruh sistem organnya seakan berhenti bekerja. Suhu tubuh Winter turun naik setelah perkataan itu terucap dihadapannya.

Jadi selama ini...



Winter terkekeh remeh, "jangan bercanda-"

"Apa wajahku terlihat sedang bercanda?" potongnya.

Winter kembali menatap wajah serius itu. perlahan ia memanjangkan jarak dari Beomgyu seraya menggeleng tak percaya. Netra itu beralih menatap kedua orang tuanya yang bahkan tidak berani menjaga kontak mata dengannya.

"tidak," Winter menepuk pelan dadanya yang semakin sesak. Bukannya tidak menerima kenyataan. Hanya saja... Winter cukup mengerti bahwa selama ini orang tuanya menyimpan rahasia itu dari dirinya. Jisoo menyadari gerak-gerik Winter ketika asmanya hendak kambuh. Dengan segera ia memegangi Winter, namun yang didapat hanya tepisan dari putrinya itu.

"Kalian... ini sama sekali tidak lucu. Aku benci kalian." Winter melewati kedua orang tuanya dan naik ke kamar atas.

"Winterr!" Jisoo hendak menyusul, akan tetapi Jaehyun segera menahannya.

"dia butuh waktu" lirih Jaehyun sambil memeluk Jisoo.

Beomgyu hanya memperhatikan keduanya. Bukan semakin dekat, ia rasa ungkapan fakta ini justru semakin menciptakan jarak antara dia dengan keluarga itu.





Bukan 'keluarga itu',







Tapi 'Keluarganya'





###

Seekor burung pipit hinggap pada jendela putih yang terbuka. Cahaya masuk menembus kain tipis dan menerangi kamar indah milik seseorang. Dibalik selimut abu tampaklah rambut hitam seorang gadis berserakan bersama wajah sembab dan garis di bawah matanya. Perlahan, kedua mata itu terbuka. Ia terbangun pukul 07.00 tanpa pergerakan.

Winter tidak keluar dari kamar semalaman. Ia memilih mengurung diri bahkan untuk makan bersama diruang keluarga. Tadi malam, Jisoo sempat mengantar makanan didepan pintu kamar gadis itu. namun nihil, makanan tersebut malah tidak disentuhnya sama sekali.

Be The FirstUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum