Part 14

144 41 13
                                    

--

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-


"Laut, dengerin gue dulu." Andra mencoba menahan Laut yang sedang sibuk memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. "Gue mohon sama lo, gue tau gue salah ... Gue minta maaf."

Laut tak menjawab, dia menatap Andra dengan nyalang ketika tangan Andra berani mencekal pergelangan tangannya.

"Please, maafin gue Laut. Jangan pergi." Andra memohon, dia tidak peduli lagi harga dirinya yang jatuh, ia berharap Laut mendengarkan penjelasan dan memaafkan dirinya.

Laut menarik tangannya paksa. "Lo maunya apa sih, Ndra?" Kesal Laut.

Andra tersenyum kecut, Laut memanggil namanya. "Gue maunya lo jangan pergi."

Laut tersengih, menunjukkan senyum miring kepada Andra. "Sorry banget, gue enggak mau tinggal sama orang yang risih sama keberadaan gue."

"Gue salah, gue minta maaf." Andra memeluk tubuh Laut erat, menyembunyikan kepalanya di perpotongan leher Laut. "Gue punya alasan tersendiri, tapi gue enggak bisa bilang."

"Ya iyalah, karena gue kan bukan siapa-siapa lo, makanya lo enggak bisa bilang."

Andra semakin mengeratkan pelukannya. "Bukan begitu, lo penting buat gue makanya gue enggak bisa bilang."

"Terserah sih, enggak ada gunanya juga buat gue." Laut mencoba melepaskan pelukan Andra. "Dah, sana lo minggir!"

"Enggak mau."

Laut mendorong bahu Andra sekuat tenaga tetapi Andra malah mempererat pelukannya. "Enggak akan gue lepas sebelum lo maafin gue."

"Lo tuh kenapa sih, kemarin lo marah-marah sekarang jadi najisin begini."

"Gapapa lo katain gue najis, yang penting lo jangan pergi." Andra semakin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Laut. "Gue serius, gue mau minta maaf."

Laut menarik napas dalam, setelah dipikir-pikir ya sudahlah, mungkin kemarin Andra emang lagi ada masalah makanya dia bertindak seperti itu. Dia juga sebenarnya kangen Andra, jadi untuk apa dipermasalahkan lagi.

"Iya gue maafin," ucap Laut. Laut mengelus bahu Andra sejenak lalu ia mendorong dengan sekuat tenaga. "Lepasin gue dulu, gue susah gerak."

"Bener ya, gue dimaafin." Andra sedikit melonggarkan pelukannya, kemudian menatap wajah Laut dengan jarak cuma beberapa centi.

"Iyaa~ Andra. Sana pergi dulu, gue mau beresin baju."

"Katanya udah dimaafin, tapi kok manggil gue Andra."

"Emang nama lo siapa?"

"Andra," jawab Andra singkat.

"Tuh tau, jadi gapapa dong gue manggil Andra, kan cuma beda setahun doang."

"Tapi, kan-"

"Yaudah gajadi." Laut berniat memasukkan kembali bajunya ke dalam koper, dia cuma bercanda.

Samudra Laut [END]Where stories live. Discover now