6

11 2 4
                                    

Hallo readers👋
Gimana kabarnya?
Semoga selalu sehat ya!
Aku lagi flu, jadi Up sedikit telat, maaf ya🙏

Selamat membaca  。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

...

Jam istirahat telah berdentang, membuat Ninta melangkahkan kaki menuju tempat berkumpulnya manusia yang mencari makanan.

Di kantin terdapat banyak macam makanan. Mulai dari yang kuah, goreng, bahkan panggang.

Dan Ninta saat ini sedang memesan bakso, mumpung mendapat uang saku lebih. Sekali-kali dia memakan makanan favorit nya itu dikantin sekolah.

Sambil menunggu pesanan tiba ia scroll Instagram miliknya, namun tak sengaja mendengar suara yang familiar baginya.

"Mah, please kali ini aja izinin aku main dengan bebas tanpa terkekang kaya gini."

"..."

" Ujian udah selesai loh mah, kenapa mamah protektif banget ke aku."

"..."

"Kenapa mamah selalu larang aku, ngelakuin hal yang aku suka?"

"..."

"Stop mamah banding-bandingin aku dengan kakak, aku capek dari kecil sampai sekarang selalu gitu. Aku udah berusaha semampu ku, kenapa mamah nggak bisa ngehargain aku?"

"..."

"Bisa nggak mah, sekali aja ngertiin perasaan aku?"

"..."

" Oke mah, aku nggak akan pergi main, aku mau makan dulu bye mah."

Ninta langsung saja pura-pura sibuk kembali dengan hp nya karena zora melihat kearahnya.

"Hai ninta, boleh gue ikut gabung makan disini?" Tanya zora mendekat dengan membawa nampan yang berisi mie ayam.

" O-ouh oke, silahkan lagian aku juga sendiri disini."

" Tumben nggak sama Ica?"

" Dia sibuk pacaran, gara-gara Rein, Ica jadi lupain aku deh kayaknya." Sebal Ninta dengan teman sebangkunya itu.

"Hahaha , makanya lo cari pasangan gih. Kasian jiwa jomblo lo meronta-ronta."

"Kamu pengin aku dicoret dari KK? Atau digibeng ke empang?" Tanya Ninta sebal, melihat itu sontak saja Zora tertawa hingga memegangi perutnya.

Sebenarnya perkataan zora itu tak perlu dibalas karena jelas zora pun juga tau bahwa Ninta dilarang berpacaran oleh abang dan orang tuanya.

Hanya saja mengusili Ninta itu mengasyikkan.

"Alhamdulillah zora udah nggak sedih lagi." Batin Ninta. Ia rela dibuly oleh zora asalkan bisa melihat dia tertawa. Ya, meskipun diatas penderitaannya.

"Permisi, ini pesanannya mba." Ucapan ibu kantin mengakhiri kejulidan Zora kepada ninta.

"Terimakasih bu, bayarnya sekalian setelah selesai makan ya buk."

"Oke mba."

"Gimana rapat OSIS kemarin? Lancar?"

"Alhamdulillah lancar, cuma kemarin aku pulangnya kesorean, jadi harus pake angkutan umum."

Percakapan mereka berdua terpotong dengan suara membahana seseorang.

"Hello para cewe yang comel, ica cantik comeback." Suara nyaring ica terdengar hampir memenuhi kantin. Membuat orang memandanginya dengan pandangan kesal, karena suaranya sangat mengganggu orang yang sedang makan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dan AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang