[COMPLETED]
SEBELUM MEMBACA CERITA INI DIMOHONKAN AGAR VOTE & KOMEN bukan memaksa tapi berkat vote sama komen itu author bisa jadi berkembang lagi dan semangat lagi🙏☺️
Perjalanan yang dibuat oleh takdir membuat seorang remaja ingin menemukan setit...
"Bisa kalian ceritakan kisah hidupku? Aku terlalu bingung dengan semuanya..." Mereka berdua sebenarnya enggan, tapi saat melihat kondisi Hannuma yang mulai memburuk mau tak mau mereka akan menceritakannya.
"Aku akan menceritakan singkatnya." Johan menoleh saat Edward berbicara. Edward menatap Johan seperti berkata semua akan baik-baik saja.
"Sebenarnya kau tidak memiliki adik Han, namun kau memiliki kembaran. Kembaran mu menghilang saat kecelakaan yang menimpa keluargamu terjadi. Aku dan Johan mencari dia namun tak pernah ketemu." Edward melihat Hannuma yang sepertinya terkejut, tapi dia tutupi dengan senyum kecilnya.
"Kecelakaan yang menimpa keluargamu benar adanya, itu bukan imajinasimu. Itu terjadi saat baba dan mama mu akan menjemput kembaranmu yang pulang dari luar kota untuk lomba, namun kecelakaan tak dapat terhindarkan. Seperti yang kau tahu mama mu meninggal saat itu dan baba mu menjadi gila karena kehilangan mama mu. Saat baba mu tahu kembaranmu tak juga ditemukan dia mulai memiliki ide-ide gila yang menyeretmu menjadi kelinci percobaan, dia terus menyalahkan mu akan semuanya, padahal kau tak tahu apa-apa dan lagi kau masih kecil saat itu. Kau selalu disiksa dan di paksa meminum cairan yang kau sendiri tak tahu apa itu. Saat kau beranjak dewasa aku sering melihatmu berbicara sendiri dan saat aku atau Johan memeriksamu ternyata kau mengidap skizofrenia. Lalu dengan modal nekat aku dan Johan membawamu kabur tanpa sepengatahuan baba mu. Kami berdua mebawamu ke rumah dekat hutan. Dan it-" Hannuma menyantuh tangan Edward dengan arti menyuruh Edward untuk berhenti.
"Terimakasih,aku sudah tahu akhirnya. Ehmm jadi semua itu kenyataan?" Edward dan Johan mengangguk.
Hannuma tersenyum lalu mengangguk samar, "aku tahu kalian berdua pasti merekayasa cerita itu karena tak ingin aku sakit lagi, aku berterimakasih karena kalian masih mau peduli padaku."
Hannuma memegang tangan Johan juga Edward dan menggenggamnya lemah, dia tersenyum. "Aku sudah mendapatkan banyak pelajaran hidup untuk saat ini dan semoga di kehidupan selanjutnya kita dipertemukan lagi ya...." Hannuma berkata dengan netra yang terus menatap kedua manusia di depannya.
"Apa yang kau katakan, kau masih harus hidup!" Johan berkata dengan sedikit membentak membuat Hannuma terkekeh. "Aku tahu, namun aku juga tak bisa melawan takdir Yang Mahakuasa kan?" Johan menggeleng lagi.
"Jika kalian menemukan kembaranku aku minta tolong untuk berikan surat ini..." Hannuma menyerahkan surat itu pada Johan, setelah itu dia juga melepaskan genggamannya dari tangan Edward dan Johan, kemudian menyamankan dirinya untuk tidur. Sebelum itu, dia melihat Johan dan Edward bergantian lalu tersenyum "terimakasih untuk semuanya." Setelah mengatakan itu netra Hannuma perlahan-lahan mulai menutup, senyum yang tadi tampak sekarang pudar dan digantikan wajah tanpa ekspresi.
"Hannuma t-tidak mungkin k-kan?" Edward mengguncang tubuh Hannuma namun Hannuma tak merespon. Johan mendekat dan mengecek pernapasan Hannuma.
Johan menatap perawat juga dokter yang masih di sana. Mereka sedang menahan isak tangis mereka, Johan mengambil nafas lalu menghembuskan pelan. "Waktu meninggal 26 Desember, jam 21.56"
"Hannuma tidur yang nyenyak..." Edward mengusap pucuk rambut Hannuma dengan air mata yang terus mengalir.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TBC
Ini cerita pertamaku, jadi mohon dukungannya dengan klik 🌟 dan komen jika ada typo pada setiap chapter atau bisa juga beri saran dan kritik untuk membuat ku berkembang. Terimakasih ☺️
warning:
• Skizofrenia adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik. Penyebab pasti skizofrenia tidak diketahui, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin berperan atas terjadinya gangguan. Skizofrenia ditandai dengan pemikiran atau pengalaman yang nampak tidak berhubungan dengan kenyataan, ucapan atau perilaku yang tidak teratur, dan penurunan partisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat.
•[CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI PENGARANG SENDIRI, JADI MAAF JIKA ADA KESAMAAN DALAM NAMA DAN TEMPAT]
•[CERITA INI DIBUAT UNTUK KESENANGAN AUTHOR SAJA, JADI JANGAN TERLAKU BERHARAP YANG TERBAIK UNTUK CERITA INI]