"Najis" ujar bastian tiba tiba membuat mereka semua menertawakan rafka semakin keras.

Setelah mereka mengiri perut akhirnya bel masuk pun berbunyi.

Kring

Semua murid berhamburan masuk kedalam kelas. Tepat dikelas aldara yaitu XI ipa 2 yang sedang mengajar matematika

Dara sedari tadi menghitung tapi jawabannya ga ketemu ketemu. " Nia niaaa bantuin gue matematikan, gue udah cari jawabanya masa kgk ketemu ketemu sih" ucap dara melas

Mendengar namanya dia pun membalijan tubuhnya menghadapi dara, "bentar dar gue lagi ngerjain yang nomor 5" ujar claudia

"Lah anjrt cepet bener, gue aja baru nomor 2 gila. Gue nyerah aja lah"  ucap dara kesal.

"Lah jangan dong, nih nih bentar nnti gue contekin tenang aja" ucap claudia menenangkan dara dan melanjut nulis lagi.

Setelah memberi contekan kepada dara, caludia langsung menggumpulkan tugasnya

"Niaa terimaksih monyet kau lah sahabat terbaik aku" ucap dara riang

"Sama sma monyet kau lah sahabat terburuk aku" ucap claudia

"Ih becandaaaa, sumpah beneran makasih banget yaa" ucap dara

"Iya dar, nanti jangan nyontek kalau lu butuh bantuan kita bakal bantu ko" ucap safira menyakinkan.

"Buset baik banget sihhh kalian, lope lope deh" balas dara sambil tersenyum manis

******

Dilain tempat, yaitu khususnya di rooftop
Bastian sedang menghisap rokonya sambil menikmati udara segar.

Pintu rooftop terbuka, bastian menoleh melihat siapa yang berani masuk ke dalam rooftop. Tampaknya bagas yang membuka pintu rooftop dan berjalan masuk

"Ck, gangu" gumam bastian sambil mengalihkan padanganya

"Bas" panggil bagas seraya mendekati bastian dan duduk disebelah laki laki itu

"Hm" balas bastian singkaf tanpa menoleh ke arah bagas.

"Lu ga mau masuk kelas?" Tanya nya

" Ga " balas bastian datar

Pintu rooftop pun kembali terbuka, mempeihatkan rafka,reza, galih dan gio yang saling ribut dan mendorong tubuh mereka masing masing.

"Heh bangsat, jangan dorong dorong" sewot reza saar tubuhnya didorong oleh rafka dan membalas dorongan itu

Tubuh rafka pun terhuyung ke belakang dan hampir jatuh

" Bangsat" kata reza kesal

"Lu berdua ke bocah anjg, dorong dorongan kagak jelas"  Kata bagas yang melihat kejadian dorong dorongan

"Noh si rafka, kagak sabaran dia" balas reza sambil berjalan mendekati bagas dan bastian

Rafka melotot mendengar balasan santai reza. Rafka pun berjalan kearah reza  dan menjitak kepala nya, "Heh! Bangsat juga nih anak," Balasnya sewot.

"Sakit, monyet," Kata reza tak kalah sewot sambil mengelus kepalanya yang sakit.

"Berisik,kalau ga pnting mending diem" Ucap bastian tajam mendengar perdebatan mereka yang nggak penting.

BASTIAN ABRAHAM (Hiatus)On viuen les histories. Descobreix ara