bab 3

273 11 4
                                    


******************

HAPPY READING

Saat ini bastian menuju markas Setelah ia mengantar kan dara pulang.

Bastian mengendarai motornya dengan kecapatan sedang. Ia binggung mengapa mata coklat milim gadis itu seolah mampu menghipnotisnya.

Dan mengapa juga tawa gadis itu dapat membuat nya tersenyum walau tipis. Sungguh baatian tak mengerti dengan semua ini. Setelah menempuh waktu selama kurang lebih 20 menit akhirnya dia sampai di markas geng GMK

"dateng juga lo akhirnya" ujar salah satu orang di sana saat bastian masuk ke dalam markas

Ya geng motor Gmk ( geng motor keren)  ini anggota nya bukan hanya dari SMA TARUMA saja tapi dari berbagai sekolah di jakarta Walaupun lebih banyak dari SMA TARUMA.

"langsung" ujar bastian singkat namun dapat di pahami oleh bagas

Langsung saja bagas sebagai wakil ketua menjelaskan strategi penyerangan

"paham semua?" tanya bagas setelah selesai menjelaskan.

"PAHAM" jawab mereka serempak.

"baik gue akhiri diskusi kali ini silahkan bubar" ujar bagas di Akhir diksusi. Semua angggota mulai membubarkan diri dari ruang rapat.

Tanpa sepatah katapun bastian langsung beranjak keluar dari markas setelah merasa urusannya selesai.

Bastian mengendarai motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata mencoba menghilangkan pikirannya tentang gadis yang tadi ia antarkan pulang. Wajah gadis saat tertawa selalu terngiang di otaknya membuat bastian tak fokus Hal itulah yang membuat bastian menyerahkan jalannya diskusi ke bagas. Sungguh baru kali ini dia merasakan hal yang seperti ini.

'sial!gue kenapa sih?!' batin bastian kesal. Ia menambah kecepatan motornya dan langsung melaju menuju rumahnya.

*********

Bastian memarkirkan motornya di garasi rumah milik nya. kemudian turun dari motornya dan langsung masuk ke dalam.

"udah pulang kamu bang" sapa mama Bastiab-lara.

"udah" jawab bastian singkat. langsung berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

Mama bastian tak mempermasalahkan hal itu karena anaknya itu sudah dari kecil memiliki sifat seperti itu.

Setelah sampai di kamarnya bastian bergegas membersihkan diri dan mengistirahatkan dirinya.

Saat matanya mulai terpejam bayangan tawa milik gadis itu terngiang di otaknya.

Sial 

Mengapa gadis itu selalu muncul di kepalanya? Ingin rasanya ia menghilangkan memori nya tentang gadis itu.
Entah mengapa ia selalu terbayang wajah dan juga tawa gadis itu. Ini sungguh tak pernah di rasakannya selama ini.

Bastian bangkit dari posisinya lalu mengacak rambutnya kesal. Mengapa bayangan tawa gadis itu masih tak hilang?

"arghh" Bastian mengacak rambutnya kasar.

"kenapa gue kepikiran sama dia terus sih!? Arghh!!" kesal Bastian

Ia mengambil ponsel nya yang berada di nakas lalu mencari nomor ponsel seseorang.

"halo" ucap bastian setelah panggilannya tersambung.

"tumben lo nelpon?" tanya bagas di seberang sana. Ya bastian menelfon bagas.

"kerumah gue" ujar bastian singkat.

"Lah,tumben"

"Jangan ajak anak anak" ucap bastian lagi

BASTIAN ABRAHAM (Hiatus)Where stories live. Discover now