27. In The Downhill

27 5 2
                                    


Sehari sebelum Nocto bertemu dengan Hellheim.

Di Jalanan kosong dimana Hellheim menjadikan seseorang yang ia tangkap masuk dalam kendalinya, Pria itu memimpin jalan dan membawa Hellheim ke tempat dimana Markas Pria itu berada.

Dibawah Perbukitan di dekat Ibukota, Tempatnya Senyap dan mustahil terlihat dari balik hutan besar di sana.

" Apa yang akan kau dapatkan dengan mengincarku? Itu tindakan yang bodoh dan berdampak bagi seluruh kelompok mu. "

Tanyaku. Aku tak berniat membuka obrolan dengan objek kendali ku dengan kasar. Lagipula dia adalaah budak yang menurut saat ini dibawah kendali pikiranku.

" Kami.. hanyalah bandit yang mengincar mereka yang terlihat bukan berasal dari Ibukota.. Target tak dikenal akan mudah kami bunuh.. "

Matanya kosong. Itulah tanda jika seseorang sedang terpengaruh sihir pengendali pikiran.

Dan sebelum Hellheim mengendalikan pria ini, Ia telah membaca seluruh Ingatan Nya untuk mengetahui banyak hal tentang masalah ini.

Pria yang ditemukan Hellheim, Adalah anggota Bandit yang menjual seseorang menjadi Budak. Menjadikan target sebagai Barang jual, mengenakan mereka sesuatu yang disebut sebagai "Kalung Budak" yang tak bisa di lepas dengan sihir rendahan.

Ia berpikir masalah ini akan panjang jika suatu saat Identitas tentang dirinya terungkap baik sengaja maupun tidak. Tak ada jaminan jika ada dari mereka yang telah melaporkan ke markas pusat tentang Siapa Hellheim dan Nocto, saat para bandit ini mengintai keduanya.

Pembasmian adalah Jawaban bagi Hellheim. Lagipula ini akan membuat keamanan lebih baik jika para bandit ini binasa.

Karma poin tak akan berkurang. Karena jelas, tujuan Hellheim adalah menuntaskan masalah yang mungkin tak bisa di tuntaskan oleh Kerajaan.

Hingga Hellheim tiba.

Hanya 5 Menit setelah ia tiba dan membumihanguskan tempat persembunyian mereka tanpa menyisakan satu jiwa pun pada tempat persembunyian berisi 200 Jiwa di dalamnya.

Tatapan mata yang tanpa bersalah menatap datar bangunan roboh yang sudah hancur berkeping keping hanya dengan satu ucapan mantra. Gadis itu hanya ingin menuntaskan masalah segera.

Berharap karma point miliknya bertambah, namun nihil- Itu tak bertambah sama sekali.

Hingga ia membunuh satu orang yang dia sandera, mengubahnya menjadi abu hanya sekejap mata.

Karma point miliknya- tak berubah.

ada pertanyaan besar mengapa itu tak mempengaruhi apapun pada karma point? apa melakukan hal ini tak ada dalam hitungan perbuatan baik pada dunia?

Hingga lamanya ia berpikir sambil berjalan jalan di dekat tempat penyekapan para budak.

Langkahnya terhenti.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DEMIGOD - The Silver WitchWhere stories live. Discover now