16 . I met Him, The one who has Bright Red Hair.

18 4 0
                                    

author Pov.

_______________



Di balik Gerbang besar, Menganga dengan portal sihir merah, menyala sejak mereka tiba di Endless Montain peak sejak seminggu yang lalu.

Gerbang Ungu itu, berubah menjadi merah tepat setelah mereka tiba dan seseorang menyentuh tepian gerbang untuk memastikan Gerbang itu bukan lah sebuah Ilusi.

Merah menyala.

dengan portal sihir seolah melingkar lingkar bagai pusaran air dengan Pusat di tengah Gerbang besar itu.

Mereka yang tiba, tentu tak masuk.

Mereka yang tiba hanya bertahan di luar.

Mereka yang tiba, kini bersiaga, untuk tak bersikap gegabah dan tak meninggalkan formasi hingga Utusan yang kembali ke ibukota Tiba dan datang lagi kemari.

sayang, 3 hari terasa begitu lama. Persediaan makanan mereka habis.

Menahan satu persatu monster yang muncul dari Gerbang yang bersiap untuk hancur ini membuat mereka kehabisan sumber makanan. Persediaan kesehatan, dan semua hal pendukung yang mereka kira, akan cukup untuk perjalanan sekali pemberangkatan.

Nyatanya, Takdir berkata lain. Mereka harus menghadapi Hal yang berada di luar kuasa mereka. Hingga satu persatu, Orang yang bersiaga mulai gugur di hadapan Gerbang raksasa yang menyimpan Ribuan monster di dalamnya.

Mereka terluka, lapar dan kedinginan di atas gunung yang tak ada apapun selain rumput kecoklatan yang bahkan hewan liar pun tak berani tinggal disana.

hari itu, hari ke-tujuh dimana mereka bertahan. Hanya tinggal beberapa orang yang bersiaga di Barisan depan.

Dengan harapan naif jika segera, Kerajaan mulai memberikan bala bantuan.

Banyak orang terluka. Tak ada seorang Penyembuh dan Healer. Tak ada orang yang mampu melakukan Sihir penyembuhan. Mereka kacau.

Saat itu, seorang yang paling di percaya oleh ketua Regu dari Guild BlackHorse, Tumbang. Ia akhirnya tak bisa menemani Sang Guildmaster di Barisan depan.

Sang Guildmaster, menahan monster yang keluar hingga akhir, tepat di depan gerbang besar itu.

Menjadi orang yang satu satunya berhadapan pertama kali secara langsung sebelum di bantu semua Orang yang tersisa.

Wajahnya pucat. Sang Guildmaster mulai kewalahan. Dalam dirinya ia sadar, ini sebuah rencana yang mustahil dilanjutkan.

Namun kembali pun, akan membawa dampak mengerikan jika tak ada yang berjaga di tempat mengerikan ini.

Sekali lagi, Sang Guildmaster Bertahan walau ia sadar, ia mungkin akan mengerahkan semua yang ia punya untuk mempertahankan garis depan seorang diri.

Ia sadar banyak yang terluka karena Keputusan ceroboh nya. Ia tak bisa menyembuhkan semua yang terluka karena tak memiliki seorang Healer yang seharusnya ia bawa sejak berencana membersihkan Gerbang Di Pegunungan Endless Montain peak.

Kini, Nasi sudah menjadi bubur. Wajah pucat dan bibir yang mulai keunguan dan pecah pecah itu hanya berharap sedikit saja, Ada sebuah pertolongan dari dewa.

Hingga.. tak lama-

Shoshh*

Seseorang, sebuah siluet manusia berlari kencang masuk ke dalam Gerbang Merah yang memiliki tingkat bahaya nasional iti seorang diri.

Tak bisa bereaksi apapun dalam wajag terkejut dan lelah miliknya. Tenaganya sudah hampir terkuras.

Ia tak tahu apa yang terjadi di barisan belakang pertahanan, di mana semua orang terluka berada.

DEMIGOD - The Silver WitchWhere stories live. Discover now