Lagi-lagi Gellan bertanya-tanya.

Kenapa ia bisa berpacaran dengan gadis itu?!

Tidak punya hati, kejam, menjijikkan, dan sombong.

Gellan tertawa geli, ia benar-benar bodoh. "Gue nyesal pernah suka sama lo," lirihnya.

"Ngomong apa lo barusan?" Bianva sangat kesal sekarang. "Elona keluar! Kalau engga adik lo mati di tangan gue!"

Mendengar hal itu Elona langsung berniat membuka pintu.

"Jangan keluar!" seru Gellan.

Elona terdiam, ia benar-benar sangat lemah saat ini.

Bahkan ia tidak membawa ponselnya dan berusaha untuk menghubungi Dokter Eben.

Kenapa ia bisa lupa dengan Dokter Eben?! Harusnya tadi ia membawa Ares ke rumah sakit?!

Tidak ada yang salah sejak awal, yang salah adalah Elona tidak pernah menyangka Bianva akan melakukan hal ini.

Sebenarnya kenapa?!

"Kenapa kamu melakukan ini?!" seru Elona, ia sangat lelah. "Sebenernya kenapa kamu melakukan semua ini?!" Suara tangisannya memenuhi ruangan ini.

Gellan terdiam mendengarnya, ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Gellan sangat kecil dan lemah.

Jika saja ia berada di tubuhnya sendiri, ia pasti bisa menghajar mereka semua dan menyelamatkan Elona.

"Lo tanya kenapa?!" seru Bianva. "Lo ngambil Gellan dari gue?! Lo ciuman sama dia di belakang gue, gue masih pacaran sama Gellan dan lo pelacur gila! Sama aja kayak nyokap lo!"

Nafas Elona tercekat.

"Pelacur gila!"

Berciuman?

Apa Gellan dan Elona pernah melakukan itu dulu?

Seingatnya ia tidak pernah, Gellan saja tidak pernah bertemu dengan Elona sebelum menjadi Ares.

Dia tidak pernah berinteraksi dengan Elona dan hanya mendengar namanya dari gosip tentang bahan pembicaraan teman-temannya.

"Waktu itu kamu yang bawa aku ke Club!" Elona tidak mau mengingat kejadian malam itu, semuanya bukan salah dia. "Sejak awal aku engga mau pergi dan kamu maksa aku!" Elona terus berbicara. "Bahkan sebelum malam itu, selama ini kamu selalu nyiksa aku! Aku tidak melakukan apapun! Aku engga paham! Tidak ada yang buruk dari pertemuan pertama kita, aku cuma ngajak kamu kenalan dan sejak saat itu kamu selalu menyakiti aku, nekan aku, sebenernya aku salah apa?!" Elona menangis dengan keras, dinding pertahannya hancur.

Dia menangis dan menjerit dengan keras.

"Aku juga engga mau hidup! Aku juga engga mau seperti ini! Yang aku lakukan hanya bekerja keras untuk membiayai pengobatan adik aku! Sebenernya apa yang salah dari semua itu?! Bianva kamu punya segalanya! Kamu punya keluarga kaya raya! Kakak yang baik! Pacar yang baik! Teman-teman yang selalu bersama kamu! Kamu memiliki kehidupan yang sempurna! Tapi kenapa kamu menganggu aku?! Aku cuma mau hidup! Aku mau hidup! Apa sesulit itu!"

Bianva terdiam.

Semuanya diam.

Bahkan Noel ikut terdiam.

Sepertinya mereka keterlaluan saat ini.

Tapi...

Siapa yang peduli?!

Gellan terkejut ketika Noel mendobrak keras pintu toilet, ia menjambak rambut Elona dan menariknya keluar.

"Tidak..." Gellan tidak mau ini.

Your Guardian Angel (The End)Where stories live. Discover now