Dua Puluh Tiga

7.1K 1.1K 56
                                    

Kalau typo tandai yah.

Terima kasih sudah membaca 😘

***

Yasghir sedang makan Bakso bersama adiknya merinding ketika mendengar suara yang cukup menyedihkan dari arah pemakaman. Ia bersama adiknya baru saja mengunjungi makam ibu mereka yang meninggal 7 tahun yang lalu, karena lapar mereka makan Bakso dekat pemakaman sebentar dan mendengar suara yang cukup mengerikan jika di dengar di dekat pemakaman umum.

"Lo dengar gak?" tanya Yasghir pada Roshi.

Roshi mengangguk. "Bang, Mama engga marah kan karena kita bandal?"

Yasghir menggelengkan kepalanya. "Kagak tahu gue." Dia mengigit Baksonya. "Makan cepat, gue tinggal nih."

Mendengar ancaman itu Roshi langsung makan secepat mungkin.

"Gue nyebat bentar, lo disini aja."

Roshi mengangguk. "Jangan tinggalin aku Bang!" serunya.

"Yah!" Yasghir melambaikan tangan asal.

Laki-laki itu berjongkok di pinggir jalan, menghidup sebatang rokok dan menghirupnya dalam-dalam. Ia merogoh saku celananya, untuk melihat grup yang dibuat oleh salah satu temannya.

@Yasghir bos lo tahu beberapa hari yang lalu Gellan di bawa ke Singapura sama bokap nya.

Yasghir tidak melihat pesan yang lain, ujung matanya menangkap sebuah pemandangan yang cukup mencurigakan.

Alis Yasghir terangkat sebelah.

"Dia mau ngapain?" gumamnya.

Otak Yasghir berpikir dengan keras, maklum ia tidak sepintar Gellan.

"Dia cewek waktu itu kan?" Yasghir masih ingat pertemuan pertama mereka.

"Jangan-jangan dia mau bundir?!" seru Yasghir.

Laki-laki itu melempar asal batang rokok yang baru ia nyalakan, secepat mungkin Yasghir berlari.

"Sialan, otak gue lambat banget kerjanya!"

Setelah cukup dekat dengan posisi gadis itu, Yasghir memeluk eratnya dan mendorongnya jauh ke sisi jalan yang lain.

Mereka jatuh ke tumpukan batu.

Yasghir meringis, punggungnya sakit sekali.

"Woy! Kalian mau mati yah?!"

"Hah?" Yasghir menatap tajam supir Mobil itu. "Lo yang gadak otak jalanan kecil, lo nyetir kencang-kencang, mau sok keren? Gue doain lo masuk kuburan secepat mungkin, Babi." Dia mendesis tajam.

Mendapatkan tatapan yang begitu mengerikan dari seorang pria yang menyeramkan membuat supir Mobil itu langsung pergi, sialan jaman sekarang semua anak SMA cukup mengerikan untuk dilawan.

Yasghir menatap tajam plat Mobil tersebut, ia menghafal nomor itu dan menandainya di kepala, kalau masalah kayak gini baru cepat otaknya kerja.

"Awas lo," dia akan mencarinya nanti.

Yasghir merunduk, ia melihat seorang gadis yang sedang meringkuk di pelukannya.

Canggung sekali keadaan ini, yah meskipun ia sering meluk cewek, Yasghir tidak pernah memeluk mereka tanpa sadar seperti ini, ia selalu membulatkan tekad dan merancang rencana di dalam kepalanya dulu.

"Hm, lo gak apa-apa?" tanya Yasghir.

Elona terdiam, ia tidak menjawab.

"Bisa berdiri, yah gue senang kalau di peluk terus tapi kayaknya kita harus berhenti sebelum dihajar orang sini."

Your Guardian Angel (The End)Where stories live. Discover now