Separuh _10

771 90 9
                                    

A fanfiction

.

Separuh Utuh.

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE RL KALIAN
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, comen, jan lup kasih bintang >_<
.
.
.

P

agi hari yang seharusnya menjadi dimulainya hari yang bermakna seperti tidak ada harga dirinya, pagi itu Jaemin kena ceramah manager panjang lebar setelah manager mendapat aduan dari Jeno, bibir cowok itu bengkak karna tonjokan Jaemin semalam padahal tidak separah itu.

Benar-benar hanya sedikit lecet, manager takut kalau staff produksi akan mencurigai dua anak ini, manager benar-benar terlihat frustasi saat ini.

Manager membuka bukunya "sarapan sebentar lagi, bersikaplah professional, jangan sampai orang-orang curiga pada luka di bibir mu" kata manager pada Jeno, kini perhatianya pada Jaemin "tahan diri mu, jangan asal pukul"

Jaemin meletakan majalah keatas meja santai "aku tidak akan melakukan itu kalau dia tidak mulai duluan"

"jadi benar kan kamu pergi dengan om-omo" saut Jeno.

Mata manager membulat sempurna, di pandanganya Jaemin dan Jeno bergantian, seolah mencari jawaban atas apa yang baru saja dia dengar.

"lihat, hyung dengar sendiri kan, mulutnya memang perlu di tonjok" Jaemin mengambil ancang-ancang dengan kedua tangan terkepal, tapi manager lebih dulu menahan tubuh Jaemin.

Jeno bersmirk "kenapa kamu terprofokasi, jika kamu tidak melakukan itu kenapa harus marah, itu sudah menjawab semuanya"

"cukup!"

"ku bilang kamu tau apa soal aku, kamu pikir kamu siapa hah!" Jaemin.

"cukup!"

"jelas aku tau tentang mu, tentang semalam, aku jadi yakin kalau kamu suka menjual diri" Jeno

"KU BILANG CUKUP!!" seru manager penuh emosi. Kedua tanganya memijat kepala saking peningnya, sedangkan Jeno Jaemin masih lempar pandangan mematikan. "terserah kalian, tapi lakukan di depan kamera dengan baik, masalah kalian selesaikan pribadi, aku tidak mau ikut campur"

"makanya jangan ikut campur" jawab Jeno Jaemin bersamaan.

Manager menggertakan giginya gemas, lalu kembali memijat dahi "ayok kita sarapan, lakukan secara professional, aku tidak ingin dengar complain dari staff, jadi lah teman sesungguhnya untuk satu hari ini, ini permohonan dari ku" manager memegang tangan Jaemin dan Jeno bergantian.

"muak sekali" komentar Jaemin sembari mengikuti manager.

-

Sarapan ala-ala khas Renjun dan Jisung akhirnya selesai juga, Jisung meletakan spageti di atas meja, diikuti Renjun yang membawa piring dan sumpit.

Hari ini mereka tidak ada jadwal apapun, jadinya Renjun memutuskan akan merapikan asrama, tempat jemur juga sudah penuh, rencananya Renjun akan mengosongkan tempat itu dengan cara memilih pakaian milik member dan memasukan ke kamar masing-masing.

Tempat cuci lebih mirip gudang penyimpanan pakaian, member memang pemalas, jadi mumpung sedang sepi Renjun akan membereskan tempat itu hitung-hitung cari pahala.

Separuh Utuh-Na JaeminWhere stories live. Discover now