[NAURA LAURENCE ¦PROLOG]

2.9K 120 0
                                    

🏠🌲

Seorang gadis tengah bersantai di kelas dengan sebuah novel, namun siapa sangka gadis yang tengah bersantai tiba tiba ditarik oleh seseorang, yang membuat buku didapanya berserakan.

"IKUT GUE!"

"Kemana?"

"Ikut gue sekarang!" Naura hanya bertanya kemana ia akan pergi, tentu dirinya sudah tau untuk kedepanya.

Mila dan dua temannya menarik Naura menuju wc perempuan, mendorongnya ke washtafel hingga hidung mancung Naura terbentur ujung washtafel, membuatnya mengeluarkan darah dari hidungnya.

"Kalian mau apa lag-" Pertanyaan Naura menggantung.

"diem!"

Kedua teman Mila langsung mengunci pintu kamar mandi dari dalam, mengguyur Naura menggunakan bekas air pel, memukul wajah Naura menggunakan penyikat wc, dan terakhir, Mila mengeluarkan handphone lalu merekam bagaimana mirisnya nasib Naura sekarang.

Byurr..

Mila sibuk merekam, sedangkan kedua temannya sibuk membuat Naura sengsara, Neta dan juga Mesa, keduanya berteman baik dengan Mila, walaupun pertemanan keduanya membuat satu sekolah takut, bahkan murid SMA Rajawali ikut takut, SMA tetangga.

"hahaha" semua yang berada didalam kamar mandi tertawa melihat Naura yang sudah tak berdaya didepanya "Bagus videonya, aku apload bisa trending topik," Gumam Mila dengan senyum sembari melihat Handphone.

"Tapi Mil, apa lo ga takun videonya ketahuan guru?" Tanya Neta yang sedari tadi mengintip dari samping kiri Mila.

"Emang siapa yang bisa ngeluarin gue dari sekolah ini? Lo pada lupa? Gue yang udah ngeluarin jutaan uang buat sekolah ini, kalo ngga ada gue pasti nih sekolah jelek." Kedua temannya mengagguk paham, Mila melihat kondisi Naura yang mengenaskan, membuat otaknya berpikir gila.

"Ta, Sa, ambilin catokan sana, ada diloker. Ini kuncinya, cepetan." Kedua temanya langsung mengambil kunci dari tangan Mila, dan membuka kembali kunci kamar mandi lalu keluar dari sana.

Kini hanya ada Naura dan juga Mila disana, menatap Naura dengan tatapan tajam layaknya elang, yang membuat Naura ketakutan hingga memeluk kedua lututnya.

"Kenapa? Lo pasti tau kan gue ngelakuin ini sebab apa? Kali ini bukan karna gue gabut, lo udah bikin gue marah, dan hari ini gue ngga akan bikin hidup lo biasa biasa aja." Mila hanya tersenyum diujung kiri bibir.

Naura terdiam, ia ingin sekali bertanya apa yang telah ia perbuat? Tapi ujung bibirnya yang terasa perih membuatnya mengurungkan niatnya itu.

Neta dan Mesa kembali memasuki kamar mandi, mengunci pintu dan mencolokan kabel catoan ke stopkontak disamping kaca wastafel, Mila sangat puas hari ini, membuat Naura menderita adalah hobinya, ia begitu karna Naura sebatangkara bahkan Mila sering menemua Naura sendiri atau bahkan bersama Azvian, itu yang membuatnya marah saat ini, bahkan dirinya juga yang menyebarkan nama 'Kunyuk' hingga satu sekolah mengetahui, jika kalian menjadi Naura, pasti akan malu.

"Ta, mana bukti?" Neta langsung membuka handphone Boba milik Neta, dan memberikanya ke Mila, Mila memperlihatkan satu foto yang disana terdapat Naura dan satu lelaki.

"Gue udah bilang sama lo! Jangan deketi Azvian lagi, budek telinga lo hah!!" Mila langsung mencabut catokan dan menampelkanya ke leher bagian belakang Naura.

"Jangan! Mila jangan Mil panas!!" Panas, itu yang dirasakan Naura saat ini, panas yang dasyat membuat kulit nya mengelepuh.

"Belum puas sebelum lo mati hari ini!" Bentak Mila yang terus menempelkan catokan hingga asap mulai terlihat "Mila panas Mil!! Udah cukup!"

Naura LaurenceWo Geschichten leben. Entdecke jetzt