Tanggung jawab seorang kakak

158 23 5
                                    

Setelah perjalanan tiga puluh menit, soobin dan hueningkai sampai di kediaman kim bersaudara

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Setelah perjalanan tiga puluh menit, soobin dan hueningkai sampai di kediaman kim bersaudara. Soobin masih merangkul hueningkai, ia memencet tombol bel.

Beberapa menit kemudian terlihatlah yeonjun membuka pintu gerbang. Ia sengaja dirinya sendiri yg kedepan. "Soobin ah.."

Soobin tersenyum kearah yeonjun. "Hyung..." Panggil soobin lirih.

Yeonjun membalas senyuman soobin lalu ia melirik hueningkai yg memakai hoodie menutupi separuh wajahnya.
"Hueningie..."

Hueningkai yg sedari tadi menunduk mengangkat wajahnya. Ia membuka hoodie dan memperlihatkan sepenuhnya wajahnya. "Ne, yeonjun Hyung.." Jawab hueningkai sembari memperlihatkan senyuman nya.

Yeonjun terkejut melihat wajah hueningkai yg pucat pasi. "Hueningie, kamu lagi sakit?" Tanya yeonjun buru buru.

Hueningkai menggeleng lemah.

"Hyung, kita kedalam dulu ya..." Potong soobin segera.

"Baiklah, ayo masuk.." Ajak yeonjun.
Sekarang yeonjun menyesali halaman rumahnya yg sangat luas. Sesekali yeonjun melirik soobin yg membimbing hueningkai berjalan. Terlihat raut kekhawatiran dimata soobin.

Setelah berjalan puluhan meter, mereka akhirnya masuk ke kediaman kim yg sangat luas. Soobin masih memperhatikan hueningkai yg menahan kesakitannya. "Hueningie, kamu baik baik aja?"

Hueningkai mendongak menatap wajah hyungnya. Ia tersenyum sendu dan memegangi kepalanya. Rasa sakit menyerangnya lagi. Kepalanya berdenyut denyut hingga pandangannya mengabur.

"Hueningkai... Hueningkai.." Panggil soobin cemas yg melihat adeknya memegangi kepalanya sambil memicingkan matanya.

Detik kemudian hueningkai linglung. soobin segera menangkap tubuh hueningkai yg sebentar lagi menyentuh lantai. Soobin yg terduduk di lantai dengan hueningkai di pangkuannya. "Hueningkai...!!!"

Hueningkai yg masih membuka matanya namun rasa sakit di kepalanya masih menghantam hantam dikepalanya. "Hyung... Neomu aphayo.. Je meoriga neomu aphayo.."

soobin telah meneteskan air matanya. "Gwenchana aga.. Hyung akan membawa mu ke rumah sakit.. Sebentar lagi, kamu tidak akan sakit lagi... Bertahanlah.. Bertahanlah aga..." Ucap soobin sembari menghapus air mata yg jatuh di sudut mata adeknya itu.

Yeonjun yg melihat hueningkai yg setengah sadar di pangkuan soobin seketika panik. "Jimin ssi...." Teriak yeonjun.

Jimin yg di panggil segera berlari menghampiri tuan mudanya. "Iya, tuan muda"

"Hubungi ambulance, segera..." Teriak yeonjun panik.

Jimin menoleh ke soobin dan hueningkai lalu kembali lagi ke tuan mudanya. "Tuan muda, saya akan menghubungi dokter pribadi kita saja.."

"Baiklah, terserah kau saja.. Yg jelas suruh mereka kesini secepatnya.." Ucap yeonjun tegas.

Setelah itu yeonjun berjongkok di hadapan hueningkai. "Soobin, kita istirahatkan dulu hueningie di kamar.."

HYUNG (SooKai) 💧Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon