Riwayat perjalanan hidup seorang remaja korea, menjadi seorang trainee.
"Takdir tidak pernah berpihak padaku, aku tidak beruntung dalam hal apapun"
"Sekeras apapun aku berjuang tetap tidak ada hasilnya."
Bisakah soojin mendapatkan keberuntungannya d...
Mereka berdua memang sudah biasa bertengkar. Hanya kenal baru dua bulan sudah bisa membuat mereka saling memaki. Tidak ada yang terbawa kehati.
"Wah, ada apa ini? pagi pagi sekali sudah ada yang bertengkar" perempuan itu menghampiri mereka berdua.
"Kita tidak bertengkar, hanya saja berdebat sedikit" balas laki laki itu.
"Kau ini ya jongin suka sekali membuat soojin kesal"
"Menggangunya adalah tugasku, kalau gitu aku pergi dulu ya ka minji, bye batu." ucap jongin mengacak rambut soojin.
"Haishh, liat saja kau ya jongin, akanku lipat' seperti kertas" jongin membalas meledek.
"Kau kenapa soojin?" Tanya minji menatap soojin.
Soojin mengangkat bahunya. "Mood ku lagi tidak bagus sejak bangun tidur tadi."
"Ayo latihan, nanti siang akanku traktir es cream bersama yang lain." Mereka masuk ke dalam ruangan latihan.
Ootd soojin!
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ootd jongin !
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ootd minji !
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
••••
Sepertinya ini rutinitas baru soojin sejak bertemu jongin. Mereka selalu berangkat dan pulang Bareng, karna rumah mereka searah, hanya saja rumah jongin sedikit lebih jauh dari soojin.
Mereka sedang berjalan sambil mendengarkan musik disatu earphone sebelahan. Itzy | Dalla .
Soojin menghela nafas berat, melihat jongin disebelahnya yang banyak sekali tingkah.
"Akh yak, sakit bodoh" jongin memegang kakinya karna soojin telah menendangnya.
"Kau yang bodoh, kau pikir ini jalan nenek moyangmu" ucap soojin kesal. Pasalnya, dia bernyanyi sangat keras sehingga orang sekitar memperhatikan mereka.
Soojin berjalan mendahului jongin yang sedang kesakitan.
"soojin, kamu benar ingin menjadi idol? maksudku mimpimu, mimpimu ingin menjadi idol?" Tanya jongin sambil merangkul pundak soojin.
"Menurutmu untuk apa aku melakukan ini semua" ucap soojin malas, ia mendengarkan lagu dengan telinga satunya.
"Jika kau berhasil menjadi idol apa yang akan kau lakukan"
"Aku akan menikmati hasil kerja kerasku, kenapa masih bertanya!" Soojin diam sejenak "lalu bagaimana denganmu" menatap jongin.
"Jika aku berhasil menjadi idol, aku akan langsung melamarmu" balas jongin menggoda dengan muka yang dibuat buat lalu menatap soojin.
Soojin mendengar itu langsung melintir dan mengigit lengan jongin yang ada di bahunya.
"Akh akhh, oke okee maap" jongin meringis kesakitan. Soojin langsung melepasnya, Dia tidak terlalu memikirkan omongan jongin karna dia tau itu hanya candaan.
"Kuat sekali gigitanmu, lihat berbekaskan" ucap jongin menunjukan lengannya. "Kau ini manusia siluman vampir yaa, ah gila sekali, main gigit' saja".
"Yaaa jongin...," ucap soojin berhenti depan apart. "Hmm?" Jongin mengalihkan pandangan dari lengannya dan ikut berhenti.
"Mulutmu Bacot sekali.." lanjut soojin tersenyum meledek lalu berjalan masuk apart dengan tangan melambai.
jongin menundukan kepalanya, memegangi kupingnya yang sudah memerah, Ntah kenapa baru kali ini dia dikatain Tapi tidak marah, malah hatinya sekarang sedang berbunga bunga.
Mungkin karna melihat tingkah soojin yang mulai terbuka dan memperhatikan senyumnya walaupun sedikit meledek. Sepanjang jalan pulang jongin tidak berhenti tersenyum dan meloncat loncat seperti kelinci membuat rambutnya tuing tuing. Ah Lucu sekali !