Musim panas telah berlalu dan kini musim gugur (autumn) datang, sebuah langkah kaki berjalan dengan pemandangan pohon yang menjulang tinggi dan dedaunan yg berguguran, namiseom yang terletak di pinggir kota chuncheon' south korea.
duduk di kursi kayu sendiri tanpa ada yang menemani, dia sudah terbiasa melakukan banyak hal sendiri dan dia tidak masalah dengan itu.
Seraya mendengarkan musik dengan aerphone di kedua telinga,
Bangtan | magic shop.
mata yang terpejam menikmati angin yang menerpa wajahnya.
Tak lama ia menghela nafas berat, membuka matanya, termenung.
memikirkan hal apa yang akan dia lakukan di masa depan.
Instingnya mengatakan bahwa tidak ada masa depan cerah yang menantinya, ia sudah berenti sekolah sejak dua bulan yang lalu, ekonomi keluarga yang mengaharuskannya untuk berhenti.
tidak memiliki cita" yang ia kejar seperti anak" seusianya, mimpinya hanya ingin berhasil menjadi orang yang sukses, sukses dalam hal karir, keluarga, pertemanan, ekonomi, dan cinta.
Itu semua hanyalah sebuah angan tanpa kepastian.
gadis cantik yang karismatik dengan rambut hitam panjang yang terurai
berusia awal 16 thn yang beranjak remaja.
mempunyai sifat yang engan bersosialisasi membuat orang lain berpendapat bahwa dia orang yang sombong, dengan kepribadian yang tertutup. Fitur wajah yang tajam tanpa ada senyuman yang terukir di wajahnya.
••••
"Mau kemana?" Tanya wanita paruh baya, dia adalah ibu dari perempuan itu.
"Cari angin..." ia melangkahkan kakinya keluar rumah.
Dia berjalan menelusuri trotoar sambil mendengarkan musik dengan earphone kesayangannya. Dudukk di antara kursi yang tersedia di taman yang berjarak tidak jauh dari rumahnya.
Langit jingga di sore hari adalah yang terbaik. Sangat ramai orang yang sedang melakukan kegiatan nya masing masing dan melihat pemandangan, menikmati hari terakhir libur.
"Permisi..."
seorang wanita yang berusia sekitar awal 30 thn, mendatangin perempuan itu.
Perempuan itu melepas earphone nya lalu menoleh ke arah wanita. Mengerutkan keningnya seakan bertanyaa ada apa?
"Bolehkan saya duduk disini?" Sambilnya menunjuk kursi kosong sebelah perempuan itu.
"Silakan" balas perempuan itu dengan tangan mengarah ke kursi disebelahnya.
"Trimakasih,, sedang mendengarkan music apa?" Tanyanya.
Perempuan itu menjawab tanpa mengalihkan pandangannya kedepan. "Ateez | fever "
"Apa yang kamu tahu. Rasa sakit yang menimpaku, siapa yang tahu? Mereka mengatakan rasa sakit itu berlebihan." -Fever.
"Lagu yang bagus" kata wanita itu sambil tersenyum.
"Apakah kamu suka bernyanyi?"
"Hanya sebatas hobi dengan mendengarkan musik dan bernyanyi" balasnya dengan menatap wanita itu.
"Kalau boleh tau apa keinginanmu di masa depan?"
"Aku? Aku ingin menikmati hidupku,, mungkin dengan menjadi orang yang kaya" jelasnya.
"Sebagai apa?" Balas wanita itu bertanya tanya.
"Dokter, pelukis, pengusaha. Apapun itu tidak masalah bagiku."
"Tapi aku tidak bisa menjadi mereka". Ucap perempuan itu menatap kedepan.
"Kenapa?"
"Karna aku tidak berpendidikan tinggi dan tidak dari keluarga yang berpunya."
"Kau ingin menjadi orang kaya tanpa pendidikan yang tinggi? Datanglah ke kantorku, akan ku beritahu disana" sambil memberikan kartu perusahaan dengan nama yang terpapang jelas.
"trimakasih,, kaa y-yuri?" Ucap perempuan yang sedang membaca kartu lalu melihat wanita itu.
"Jo Yuri, itu namaku salam kenal"
Sambil mengulurkan tangannya.
"Ah salam kenal aku soojin" ucapnya tersenyum sambil membalas uluran tangan itu.
Soojin nama yang cantik untuk perempuan yang cantik. Jika kalian mengira bahwa soojin adalah anak yang kaku tanpa ada senyuman di wajahnya kalian salah. Soojin adalah anak yang akan memberikan senyumnya hanya pada orang yang membuatnya nyaman saja.
"Kalau begitu aku pergi dulu ya, sampai ketemu nanti" kata yuri sambil berdiri.
"Sampai jumpa" balas soojin dengan melambaikan tangan dan tersenyum.
Lalu yuri melangkahkan kaki nya menjauh dari soojin. Sebenarnya alasan apa yang membuat yuri menemui perempuan itu?.
Vote & komen! 🙌
Bersambung...^
ŞİMDİ OKUDUĞUN
1. Struggles
Hayran KurguRiwayat perjalanan hidup seorang remaja korea, menjadi seorang trainee. "Takdir tidak pernah berpihak padaku, aku tidak beruntung dalam hal apapun" "Sekeras apapun aku berjuang tetap tidak ada hasilnya." Bisakah soojin mendapatkan keberuntungannya d...
