Bab 26. Jogja Istimewa

22 6 2
                                    

Bab 26. Jogja Istimewa

Mentari yang kemarin meredupkan sinarnya karena ada awan gelap, kini mentari itu sudah memancarkan sinarnya. Sangat cerah, bahkan sampai menyilaukan mata.

14 Tahun kemudian.

Mata yang lentik. Setiap tatapannya mengandung arti. Hidung yang mancung. Rambut yang tergerai dengan bebasnya. Membuat angin tak sabar menerpanya. Bibir tipis yang merah merona, tersenyum kepada semua orang.

(Maaf cerita dihapus karena proses penerbitan)

Antara Jogja dan SemarangWhere stories live. Discover now