Bab 15. Katanya Kangen

17 9 0
                                    


Bab 15. Katanya Kangen

"Kak Fatih enak ya.. rumahnya bagus, ada Ayah sama Ibu yang sayang Kak Fatih juga. Shella jadi kangen sama Ayah Ibu.." –Shella

Setelah kejadian berpapasan yang tidak di sengaja kemaren, membuat posisi Zahra dan Shella disini. Di rumah Fatih. Ya, memang cukup mendadak dan tiba-tiba.

Perlu Zahra cerita sedikit kelanjutan cerita kemaren. Saat dengan tidak sengaja dirinya berpapasan dengan Fatih di koridor rumah sakit. Terlihat Fatih juga sedikit kaget melihat dirinya. Zahra tidak pernah menyangka, setelah dirinya check up akan bertemu dengan cowok yang sempat sebangku dengan dirinya saat ujian tengah sekolah minnggu lalu.

Kemaren saat Shella memanggil Fatih, Zahra mau tidak mau ikut mendekat juga. Mencoba mendengarkan perbincangan apa yang di bicarakan adiknya dengan Fatih.

Selang sepuluh menit, terlihat seorang wanita tidak terlalu tua tetapi masih sangat cantik mengampiri Zahra, Shella dan Fatih. Ada kerutan jelas di kening Zahra, menebak-nebak siapa wanita ini. Apakah Mamanya Fatih? atau Kakaknya? Atau keluarganya yang lain?

"Udah selesai periksanya Ma?" tanya cowok menggunakan hoodie coklat itu. Dan pertanyaan Fatih itu menjawab sudah tanda tanya di kepala Zahra. "Sudah, kata Dokter Mama kecapekan" ucap wanita itu. Lalu, tatapan wanita itu beralih dari putranya ke gadis kecil di depannya. "Ini namanya siapa?" ucap wanita itu lalu berjongkok di depan Shella. Membuat mereka menjadi sejajar.

"Shella tante.." ucap Shella. Lalu mejabat tangan wanita itu dan menciumnya. Disusul Zahra yang melakukan hal yang serupa. "Manis banget.." ucap wanita itu memegang pipi Shella.

"Ini Kakaknya ya?" tanyanya ganti kearah Zahra. "Nggih tante. Aku Zahra.. adik kelasnya Kak Fatih di sekolah" ucap Zahra sedikit canggung. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan wanita yang melahirkan Fatih.

Perkenalan yang singkat itu berakhir akrab. Mama Fatih yang ceria dengan Zahra yang ramah. "Kalian habis ini mau kemana?" tanya Mama Fatih.

"Enggak tau tante.. " jawab Shella polos. Dan itu berhasil membuat Fatih dan Mamanya menahan untuk tidak tertawa. Sedangkan Zahra dia memasang wajah canggung. "Langsung pulang kerumah tante.." sahut Zahra dengan senyuman.

"Naik apa? Gimana kalau main dulu ke rumah Kak Fatih?" tawar Mama Fatih. Sedangkan Fatih langsung menolehkan kepalanya spontan menatap Mamanya. Memasang wajah kaget.

"Mauu Tantee! Main ke rumah Kakak ganteng!" ucap Shella heboh. Dan seketika, semua orang tertawa renyah bersama-sama.

Zahra sedari tadi tidak melepaskan pandangannya dari dinding-dinding rumah Fatih yang terpasang banyak foto-foto kebersamaan keluarga disana. Ada rasa sedikit iri di dalam hatinya, ia juga ingin mempunyai keluarga yang lengkap dan bahagia seperti di foto itu. Mata Zahra langsung berfokus ke satu foto yang menurutnya yang paling menarik.

Zahra mendekat ke foto itu, memperhatikan dalam-dalam foto itu, terdapat seorang anak laki-laki kecil yang manis sedang tertawa sampai matanya tinggal segaris, Zahra tersenyum, menebak bahwa yang ia lihat adalah Kak Fatih. Anak cowok itu di apit dan di cium kedua pipinya oleh seorang wanita cantik dan pemuda tampan, dan Zahra tebak mereka adalah orang tua Fatih.

Zahra mengerutkan keningnya, sekarang Zahra tau dari mana Fatih mendapatkan wajah tampan itu, kini Zahra memperhatikan laki-laki di foto itu, wajahnya seperti wajah Fatih tetapi lebih berwibawa dan berkharisma.

"Ekhem" deheman seseorang mengagetkan Zahra. Badannya lalu ia putar balik dan mendapati Fatih. "Huft, Kak Fatih.." ucap Zahra mengelus-elus dadanya. "Ngagetin aja"

Antara Jogja dan SemarangWhere stories live. Discover now